Aily Bagian 6

183 67 56
                                    

Hai kembali lagi, oh ya cerita ini bukan ff ya. Gambar di mulmed itu hanya mewakili cast saja sedikit penggambaran karakter yang pasti dibayangan kita masing -masing beda -beda. Dan Alang aku masih belum posting mulmednya siapa hahaha. oke itu aja selamat membaca.

*********

"Aku KESAAAAALLLL!!" seru Keira, menjatuhkan pantatnya duduk dikursi kantin di meja yang sama dengan Ratna dan Dita yang sedang makan dengan kesal, Lalu mengambil minuman yang berada di atas meja entah milik siapa. Ratna hanya geleng – geleng kepala melihat tingkah Keira.

"Kamu kenapa Kei?" tanya Dita yang heran melihat Keira mesem – mesem.

"Anak baru itu! Lama – lama aku bisa gila! Dia selalu mengikutiku kemana – kemana. Aku sudah berusaha tidak memperdulikannya tapi tetap saja dia tidak berhenti. Aku sudah tidak tahan!" seru Keira dengan napas tertahan. Dan dia tidak habis pikir dengan jantungnya yang tidak bisa diajak kompromi. Keira menangkupkan tangannya dikedua sisi kepalanya.

"Haha..kenapa kamu risih Kei. Kamu harusnya beruntung, Ya Ampun orang se-keren Alang ngikutin kamu itu malah bagus. Dia pasti tertarik sama kamu.Kalau aku pasti nggak bakalan nolak," ujar Dita tersenyum dengan membayangkan yang tidak – tidak. Lupakan.

"Aku nggak peduli mau ganteng kek, mau gendeng kek! Dia sudah mengusik hidupku yang tenang!" jawab Keira jutek.

"Ternyata Alang memang berbeda Kei. Dia berhasil mengusik kamu. Biasanya kalau cowok lain yang mendekati kamu kamu malah tenang – tenang saja bahkan kamu membuat cowok itu nggak dekat –dekat lagi sama kamu," kali ini Ratna yang bersuara.

"Jangan – jangan kamu tertarik sama Alang Kei!" seru Dita terpekik senang.

Keira dan Ratna menutup telinga mendengar suara pekikan Dita yang tidak ada manis – manisnya.

"Apa? Jangan sembarang Dit! Nggak mungkin aku suka sama dia, lagipula aku nggak percaya cinta. Semua cowok itu sama, mereka itu nggak tulus," ujar Keira yang tiba – tiba ekspresinya berubah dingin ketika mengingat sesuatu.

"Kei-" Ratna menggenggam salah satu tangan Keira. "-Kamu nggak bisa menilai semua cowok dari satu sisi Kei, nggak semua cowok seperti ayah kamu yang meninggalkan Bunda kamu. Kamu nggak bisa langsung menyimpulkan seperti itu Kei. "Ratna berusaha menasehati Keira, sudah saatnya dia membuka hati. Selama ini Ratna prihatin dengan sahabatnya itu, dia pasti memendam semuanya sendiri. Tapi Keira selalu tidak ingin terlihat lemah didepan mereka. Dia selalu meninggikan egonya.

"Kenapa nggak bisa Rat? Bisa aja. Awalnya mereka manis, lama – lama manisnya menusuk!" ujar Keira dengan wajah dingin.

Dita kali ini diam jika sudah masalah menasehati, Ratna yang turun tangan.

"Lalu apa bisa kamu artikan semua itu sama. Mana bisa Kei, secara tipe setiap orang berbeda – beda sama seperti kita. Ada yang baik dan ada yang jahat. Begitu pula ada yang tulus dan ada yang tidak. Berartikan tidak semua Kei."

Keira bungkam. Benar apa yang dikatakan Ratna. Tapi dia cepat- cepat menyangkalnya.

"Tidak sesederhana itu Rat," kata Keira lagi. Ratna tidak tau lagi harus berkata apa memilih diam.

Tidak sesederhana itu, dan masalahnya bukan hanya karena itu, batin Keira Karena hatinya sudah tertarik jauh dari yang namanya kata cinta. Karena orang itu. Ya. Matanya menerawang mengingat sesuatu.

"Ehm...jangan mesem –mesem Kei, makan yuk! Kamu mau makan apa, aku pesenin ya?" tanya Dita tersenyum berusaha memecahkan ketegangan Keira.

"Terserah aja." Sambil menarik napas. Seharusnya dia tidak perlu menjawab terlalu keras, temannya tidak salah. Mereka hanya kawatir dengannya.

SAY AILY (Alang, I love You)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang