"Hai!" Seseorang menepuk bahunya dari belakang, sontak Keira membalikan tubuhnya ke arah orang tersebut yang ternyata adalah Robin yang baru datang.
Keira baru sadar ternyata Robin terlihat cukup keren walau hanya dengan setelan celana hitam dan kaus olahraganya yang berwarna putih. Menurut Keira pasti disekolahnya Robin cukup populer dikalangan cewek. Robin memiliki kulit yang putih berbeda dengan Alang yang agak sawo matang tapi itu membuatnya lebih eksotis, eh! Kenapa dia jadi membandingkan anak baru itu. Dia merasa pikirannya sudah ngawur.
"Sorry ya aku telat lima menit, tadi sebenernya pengen datang duluan tapi tiba- tiba pas mau jalan ada keperluan mendadak," jelas Robin.
Keira mengangguk paham." Nggak apa –apa santai aja, oh ya bisa kita mulai latihan?" tanya Keira pada Robin.
Robin mengangguk." Ayo kita mulai, kita pemanasan dulu."
Dan mereka memulai pemanasan, sedikit peregangan sebelum latihan di lapangan basket kota, yang bisa digunakan latihan untuk umum. Setelah sepuluh menit mereka memulai latihan bersama dimulai dari Robin yang menggiring bola basket dan berusaha menghindari Keira yang berusaha merebut bola darinya, mereka latihan dengan santai. Keira tidak buru- buru merebut bola dari tangan Robin. Robin cukup hebat dalam bermain, terlihat dari caranya menghindar dan mendrible bola tanpa kesulitan berarti. Robin melakukan shooting langsung ke ring dengan teknik lay up yaitu gerakan lari, melangkah dan meloncat. Keira tentu saja dia tidak akan menyerah semudah itu, dia juga sudah mempelajari banyak teknik. Akhirnya beberapa kali Keira mampu merebut bola dari Robin dan juga memasukkan bola ke ring, walaupun Robin lebih mendominasi sesi latihan. Keira terlihat ngos- ngosan latihan dengan cowok memang membutuhkan stamina lebih besar.
Setelah satu jam mereka bermain. Akhirnya selesai juga latihan sekaligus olahraga minggu. Mereka duduk ditepi lapangan basket. Keira menarik nafas dalam – dalam. Lumayan mengeluarkan keringat. Keira suka olahraga yang meningkatkan stamina seperti pagi ini. Biasanya setiap minggu dia maraton keliling kompleks, atau latihan di sekolah sesekali. Keira mengambil botol air mineral dari dalam tas yang dibawanya begitu juga dengan Robin. Mereka melepaskan dengan duduk menikmati pemandangan taman didepan lapangan basket yang sudah mulai ramai dengan lalu lalang orang – orang.
"Kei..," ujar Robin.
"Hmm.."
"Kamu mainnya lumayan juga," kata Robin lagi.
"Thanks. Kamu juga hebat," jawab Keira sambil meletakkan botol mineralnya.
"Hahaha..."
Keira mengernyitkan keningnya heran melihat Robin yang tertawa. Dia melihat Robin dengan pandangan yang aneh, kenapa tiba –tiba tertawa? Aneh pikirnya. Sudah cukup satu orang aneh menurutnya. Alang. Kenapa Alang lagi? Keira menggelengkan kepalanya.
"Kenapa tertawa? Aneh!" ujar Keira memanyunkan bibirnya.
"Haha..sorry Kei, bukannya kenapa –kenapa. Dari semua cewek yang aku kenal, kamu yang paling berbeda." Keira memiringkan kepalanya tidak mengerti.
Please deh jangan ditambah lagi cowok aneh didunia ini, batin Keira.
"Maksud kamu apa? Aku bener – bener nggak ngerti. Jangan ngaco deh!" ujar Keira lagi.
"Nggak, maksud aku. Kamu tuh beda Kei, kamu tuh sadar nggak? Kalau biasanya cewek – cewek yang jalan sama cowok mereka tuh pada jaim trus kepo gitu, lha kamu daritadi kita main malah cuek banget, nggak banyak omong, santai dan nggak peduli sama sekitar," jelas Robin sambil menatap Keira.
"Trus seharusnya aku gimana?" tanya Keira yang masih tidak mengerti.
"Ya nggak, justru bagus. Selama ini aku selalu merasa risih kalau deket cewek, mereka pasti selalu jaim, jaga penampilan dan suka cari perhatian. Kalau kamu beda, aku merasa nyaman sama kamu, karena kamu apa adanya. Yah walaupun jelas banget kalau kamu tuh orangnya cuek,"jelas Robin lagi dia ingat kalau cewek disekolahnya pasti sudah kecentilan dengannya tapi Keira malah kebalikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAY AILY (Alang, I love You)
Teen Fiction(On editing) Keira, cuek dan sulit menerima cinta seorang cowok. Alang, selalu tersenyum namun lihai menyembunyikan perasaan terluka. Mereka dua manusia yang memiliki sifat yang bertolak belakang dan memiliki cara yang berbeda dalam menyikapi masal...