Aily Bagian 4

194 111 54
                                    

Esoknya, saat jam sekolah usai, semua siswa sudah berlarian keluar kelas untuk pulang atau melakukan aktivitas lain.

"Kei, aku hari ini ekskul menari , gurunya minta ganti hari ini karena dihari lain dia sibuk dan Ratna juga ekskul memasak hari ini. Jadwal kita beda, kamu pulang sendirian nggak apa- apa Kei?" tanya Dita. Mereka sedang berjalan di koridor sekolah.

"Iya Kei, kamu kan tau aku ekskul memasak hari ini," ujar Ratna.

"Kalian kenapa sih, biasa aja. Nggak apa - apa kok, aku pulang sendiri aja. Kan ada angkot," jawab Keira tersenyum santai. Dita selalu membawa mobil ke sekolah dan pulang bersama dengan mobil sahabatnya itu sedangkan Keira dan Ratna tidak membawa kendaraan karena keluarga mereka tidak sekaya Dita yang orang tuanya pengusaha walaupun masih disebut mapan.

"Oke. Hati- hati ya Kei bye.."

"Bye.. Dit, Rat aku duluan!" balas Keira melambaikan tangan dan berjalan keluar pagar sekolah.

Keira sedang menunggu angkot dihalte samping sekolah yang menuju ke rumahnya yang belum lewat biasanya cuma lima menit sudah lewat. Sambil duduk menunggu Keira memandang sepatu ketnya, Earphone masih mengalung di leher. Kemudian dia merasakan hape di saku bleazer nya berbunyi menandakan pesan masuk. Dilihatnya ada sms dari Robin yang ternyata mengajaknya latihan. Keira sedang berpikir akan membalas apa tiba - tiba dikejutkan dengan klaskson motor persis di depannya.

Tiiiiiitttttt...

Keira mengalihkan pandangan dengan kesal siapa yang sudah mengejutkannya. Hampir saja dia akan memaki orang tersebut namun tidak jadi saat orang tersebut membuka helmnya. Itu Alang, dia menggunakan motor sport model terbaru dengan warna hitam silver dan sebenarnya dia bertambah keren dengan motor itu. Kalau ada teman sekolahnya yang melihatnya pasti sudah histeris.

"Hai Keira," Sapa Alang dengan senyuman mautnya seperti biasa. Dan seperti biasa Keira tidak begitu terpengaruh dengan senyum tersebut malah tidak peduli, memutar bola matanya malas.

Keira memasukkan hape-nya kembali ke saku bleazer, belum sempat membalas pesan Robin tadi. Mungkin dia akan balas di rumah saja.

"Hai," balas Keira seadanya.

"Kamu pulang sama siapa?"

"Sama siapa? Nggak liat aku cuma sendiri?" jawab Keira sedikit agak terkesan ketus.

"Mau bareng?"

Ya ampun, baru beberapa hari di sekolah sudah berani mengajaknya pulang bareng, pikirnya.

"Nggak usah, aku naik angkot," jawab Keira sambil menyibukkan pandangan matanya mencari angkot yang lewat. Tidak menghiraukan Alang.

Alang yang melihat Keira tidak begitu menghiraukannya, tidak menyerah masih tetap tersenyum melihat tingkah Keira yang menurutnya manis. Ah, manis. Pikiran Alang sendiri sudah lancang menyebut Keira manis. Dia tau dia baru beberapa hari di sekolah ini, tapi dalam beberapa hari begitu banyak hal yang menarik perhatiannya. Terutama Keira, gadis ini sangat berbeda, tidak pernah dia menemukan gadis seperti Keira di sekolahnya dulu. Sekolah yang juga menyisakan banyak kenangan baginya, yang membuatnya juga harus meninggalkan sekolahnya dulu.

Tiiiiitttt..Tiiiitt...

Alang membunyikan klakson sekali lagi yang membuat Keira mengalihkan perhatiannya ke Alang lagi.

"Apa sih?" gerutu Keira agak merengut.

"Sepertinya angkotnya masih lama, bareng aku aja Kei," ujar Alang sambil melihat tingkah Keira lucu.

Seru juga menggodanya, batin Alang.

Alang menghidupkan motor dan sedikit menjalankannya dan berhenti pas di depan Keira yang sedang berdiri celingak celinguk mencari angkot.

SAY AILY (Alang, I love You)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang