05

111 15 2
                                    

Vanes's Pov
Tadi pagi aku menemui Syheni. Dia sangat cantik sekali. Aku berjumpa dengannya di Sekitaran Jalan Lotte Art 3. Dia membeli teh di sebuah cafe, dan aku pun mengikutinya.

"Apa kabarmu?" Ucapnya sambil membawa sekotak seperti peti kecil. Ya.. dan sudah ku duga itu adalah kotak rokok. Jadi semenjak aku tidak bersamanya, dia agak terlalu nakal. Bahkan sewaktu kami Sma. Syheni bukanlah seperti wanita jalang(pelacur), melainkan seperti putri raja.

"Kabarku baik, jika kau?" Ucapku sambil meminum pelan pelan teh yg hangat. Rasanya aku seperti tidak bernafas melihatnya menyalakan korek api lalu menghirup putung rokok itu.

"Tenanglah Van,, aku baik baik saja. Lihatlah diriku bukan, hidupku memang seperti ini jika di tinggal olehmu. Apa kau mau? Sepertinya kau terus melihat ke arah putung rokokku ya?" Ucapnya

"Fuck.. tidak tidak aku tidak mau" ucapku

"Jadi kau mau kerja apa" ucapnya sambil menghirup aroma rokoknya melalui hidung

"Terserah apa saja, asalkan menghasilkan uang" ucapku

"Jika memang itu maumu, Ikutlah denganku!! Ucapnya yg langsung menarik tanganku begitu keras sehingga aku menjerit kesakitan

Dia membawaku ke suatu jalan di sekitar jalan itu lalu dia membawaku ke sebuah Mini Bar. Tempat macam apa ini? Aku menyuruhnya untuk mencarikanku pekerjaan bukannya untuk minum minuman

Dia membuka pintunya langsung dan membawaku ke ruang ganti.

"What the Fuck? Ucapku

"Di sinilah tempatnya, jika kau ingin menghasilkan uang banyak tanpa susah mencari" ucapnya sambil menyuruhku duduk

"Syheni apakah kau bercanda" ucapku sambil memasang wajah keheranan

Ingat Van,,, semenjak kau tak ada. Sudah ku bilang bukan, hidupku seperti di neraka. Aku tidak punya siapa siapa lagi, dan ketika aku berjumpa dengan mereka di sini, merekalah yg membuatku bahagia bisa merasakan adanya pertemanan yg tak muncul lagi dari diriku. Mereka yg selalu mengajariku bagaimana cara menggoda pria. Entah bagaimana lagi aku harus berjuang untuk mencari uang Van. Semenjak itu aku bukan seperti yg dulu lagi,, yg selalu memperingatkanmu untuk jangan minum bir. Tapi lihatlah aku, aku tidak punya ayah-ibu, keluarga, bahkan rasa kasih sayang juga tak ada dalam diriku. Merekalah yg sekarang menjadi keluargaku.

Astaga, apakah dia seburuk itu untuk ku tinggalkan bersama Madd and Casy dulu. Aku tidak menyangka jika dirinya seburuk itu jika tidak ada aku, bahkan dia yg menanggung biaya sendiri. Dan hidup dalam kegelapan.

"Maafkan aku Syheni,, aku tidak tau jika kau selemah itu! Ucapku yg menahan tangisannya yg terisak isak

"Sudahlah tak apa. Jangan sampai mereka tau kalau aku selemah ini. Aku tidak boleh menangis. Aku harus kuat,, aku harus bisa melanggani pria dan meniduriku di hotel.

Dalam hati aku berkata "ohh ini sangat menjijikkan"

"Syheni, bolehkah aku meminta waktu,, setidaknya aku harus berpikir dulu untuk mematangkan niatku ini" ucapku sambil berjalan keluar.

"Baiklah tak apa apa, tapi jika kau ingin bekerja di sini,, sekiranya buatlah temanmu bahagia. Bahkan kita jarang bertemu, dan ingatlah Van. Jika kita bekerja di tempat yg sama memungkinkan untuk kita saling berbicara dengan waktu yg lama" ucapnya yg membuatku kaget.

Apa dia rindu sekali padaku? Demi tuhan, aku tidak yakin dengan pekerjaan ini,, meski syheni ingin mengobrol denganku dalam waktu lama

Aku memberikan senyuman manis padanya lalu memeluknya dengan erat sekali seolah ingin berpisah untuk selamanya dan tidak akan bertemu lagi.

Dia melambaikan tangannya dan pergi ke dalam tempat tersebut. Aku bisa merasakan kepedihannya yg mendalam.

Sedari itu aku pergi menemui Jack ke rumahnya.
"Ohh Van, ada apa? Jarang jarang kau ke rumahku ada apa? Ucapnya mempersilahkan ku duduk di sofa

Ya tuhan ada banyak bir berserakan di sini. Dia jorok sekali. Atau tadi malam dia bersama wanita jalang. Ihh,, aku merasa jijik melihatnya. Melihat ini adalah ruang tamu,, tapi kenapa banyak bir.

"Apa kau sudah menerima uang transfer dari orang tuaku?" Ucapku

"Belum, memang kenapa? Johnny dan Lerrysamu itu belum mentransfer uangnya kepadaku? Bersabarlah sedikit Van" ucapnya yg membuatku melotot kepadanya dengan memanggil nama orang tuaku, itu tidak baik.

"Baiklah, aku akan pergi" ucapku sambil pergi ke luar rumahnya
"Titipkan salamku pada mereka!!! Teriaknya

Perrie's Pov

Aku terbangun di pagi hari. Dan anehnya lagi aku terbangun di ruang belajar. Bahkan aku sudah mencoret coret novel yg ku buat dengan tidak sengaja. Gawat,, bagaimana ini? Tinggal 3 hari aku cuti dan itu tidak akan cukup untuk membuat novel lagi. Fuckk

Aku langsung berjalan ke sana ke sini sambil memikirkan bagaimana caranya agar cepat menulis novel yg ku buat. Jika saja aku punya laptop atau komputer. Jangankan laptop atau komputer aku belum mempunyai uang, karna aku belum di gaji.

"Ada apa? Ucap Maddy yg melihatku keheranan dengan membawa sebotol bir.

"Aku tidak sengaja mencoret novel yg ku buat dan itu sangat banyak hampir 3 lembar. Dan tinggal 3 hari lagi kita akan masuk ke kampus" ucapku sambil tak henti hentinya untuk berbicara panjang lebar

"Tenanglah Perr, jangan cemas begitu. Jika tidak salah aku punya teman sejurusan denganku. Dia memiliki laptop. Setidaknya itu akan membantumu" ucapnya

"Tidak usah Madd, aku tidak mau merepotkanmu"

"Lalu bagaimana denganmu? Ucapnya

"Sudahlah kau berpikir lain saja,, aku akan mencoba untuk membuatnya lagi" ucapku pasrah

Dan jika tidak salah aku masih mengingat kartu yg diberikan oleh siapa ya.. Ah Zayn. Aku merogoh saku celanaku dan menemukan sebuah kartu.
Jika tidak salah perusahaan itu mengelola sebuah percetakan buku.

Tapi apakah aku harus menemuinya?

Vote and comment*
MAAF ITU YG CERITANYA VANESS SEBELUM EPISODE KE 4 YA? CUMAN GK KEBURU BUATNYA JADI CUMAN NYERITAIN DOANG!!
DAN JUGA ITU SEPERTI APARTEMEN YA? YG DITEMPATI SAMA PERRIE"
ORANG TUA VANESS KERJA DI ROMA,, MAAF YA BARU KASIH TAU

Ps : JADI APA GK YA PERRIE MAU KE RUMAH ZAYN? SIMAK KELANJUTANNYA DI EPISODE BERIKUTNYA

PERRIE STORY OF LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang