Pertemuan

14 0 0
                                    

***
Hati ku sekarang tenang setelah kepergian nenek yang sudah 1 tahun ini membuat aku tidak terlalu banyak pikiran lagi.

Sekarang aku duduk di kelas 12 ,sebentar lagi aku akan lulus dan melanjutkan kuliah.

Di sekolah ku bertemu gerombolan Reza

"Ehh Putri kemana aja lu.. Reza galau nih ga ada temen debat hahaha " ujar Dewa

"Apaan sih wa.. Ada juga gue bersyukur ga ada dia"

"Sudahlah aku cape harus debat dengan dia"
Aku pun pergi meninggalkan gerombolan reza.

"Ko sikap dia dingin terhadap gue,apa dia udah bosen gitu debat sama gue " batin reza.

"Tuhh kannn lu galau, akhir akhir ini lu tuh melamun terus za" ujar Riki

"Apaa urusan lu sih. Gue ini kenapa lu yang rempong"

"Sloww broo" ujar Dewa.

***
(Reza)

"Sore mah"
Gue mencium pipi mamah yang tembem ini.

"Sore sayang, cepat ganti baju mamah mau ngomong sesuatu sama kamu"

"Iya mah"
Gue berlari dan segera ganti baju,karena gue udah penasaran apa yang akan mamah bicarain.

Gue melihat papah dan mamah duduk di ruang tamu.

"Hai pah"

"Reza sebentar lagi kamu kuliah. Papah akan kuliakan kamu di london ,kamu harus bersedia"

"Tapi pah, reza lebih senang disini "

"Tidak sayang kamu harus kuliah disana demi masa depan kamu nanti." ujar mamah menjelaskan

"Baiklah mah"

***
Setelah kami lulus SMA semua telah berubah.
Putri sekarang kuliah di salah satu universitas Trisakti Jakarta.
Kartika kini dia telah bekerja di toko orang tuanya.
Reza kuliah di Universitas Skyhigh london.
Sedangkan teman-teman reza kini bekerja jadi arsitek dan staf.

***
5 tahun kemudian.

(Putri)
Sekarang aku sudah lulus di univ trisakti dan akhirnya aku di terima di perusahaan Ternama di jakarta.

Aku bekerja sebagai manager produksi disana.

Setelah beberapa tahun lamanya akhirnya aku bertemu dengan reza di perusahaan ini,ternyata dia bekerja sebagai ceo.
Ceo adalah jabatan tertinggi di perusahaan.

"Seperti nya saya kenal" ujar reza menatapku.

Aku segera memberikan dokumen kepada reza.

"Ini dokumen nya pak"
Aku menunduk .aku ga mau kalau dia sampai kenal dengan ku.

Ketika aku berjalan menuju arah pintu, tangan ku di pegang oleh reza dari belakang.

"Lepas kan saya"aku membelakangi reza.

" kau tidak sopan berbicara dengan nada tinggi seperti itu."

Yaampun kenapa reza membalikan badan ku,sehingga saat ini aku sedang berdiri di hadapanya

"Kau putri kan?" ujar reza
"Ya, memang kenapa?" aku hanya menunduk

"Aku kira siapa, kau begitu cantik sekarang" ujar reza memujiku.

"Kau berubah sekarang ,seperti bukan reza yang aku kenal"
Aku tersenyum. Bagaimana tidak ,reza yang dulu tuh songong tapi sekarang dia sudah dewasa dan gagah.

"Hhaa kau juga berubah" ledek reza.

"Yasudah saya permisi mau keluar "

"Tunggu...!!"

Astaga reza memeluku.
Aku tak tahu harus berbuat apa.
"Lepaskan,seharusnya kau tidak melakukan seperti ini"
Aku mendorong badan reza agar tidak memeluku.

Namun tenaga reza sangatlah kuat. Aku sekarang hanya terdiam.

"Aku kangen sama kamu put,semenjak di london aku tuh kepikiran sama kamu"

"Tidak mungkin"
Ujarku singkat

Dia akhirnya melepaskan pelukanya.

"Aku serius put kalau ga percaya tanya mamah ku" dia tersenyum

Aku tidak percaya,kalau dia menyukaiku. Namun sebenarnya aku juga suka sama dia.

"Bagi pin kamu"

"Untuk apa"

"Untuk chatn lah "ujar reza

Aku pun memberi no pin ke reza, dan keluar dari ruangan itu

(Putri)

Kenapa reza memeluku tadi, tidak tahu apa jantungku hampir copot. Batin ku

Suara bm berbunyi

Reza : hi put, aku kangen nih sama kamu.

Aku read doang

Reza: sombonggg nih sekarang, kaya bukan putri yang dulu.

Me: mbb habis makan tadi
(Padahal boong hahaha)batin ku

Reza: besok orang tua ku mau kerumah mu put

Me: ada urusan apa?

Reza : mana aku tahuu

Me:yasudah aku mau tidur

Reza: ok night

***
Penasaran kan apa yang akan terjadi dengan mereka.
Hahaha jangan bosen untuk baca cerita ini.
Jangan lupa vote nya :)

My experience as a teenagerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang