*Matthew's POV*
"Umm Matt?" Tanya Jenn
"Can i go back with Cam?"
Kenapa Cam?
"Why?"
"Um i just. Ah.. wanna finish our project"
Oh. okay.
"Sure, go ahead"
-------
Semestinya Jenn ikut bersamaku, bukan dengan Cam. Tetapi Jenn bilang ada tugas yang harus ia dan Cam selesaikan. Jadi mau tak mau Jenn pulang dengan Cam.
Arghh aku kesal..
Aku masih di dalam perjalanan pulang. Melewati jalanan yang ramai di waktu siang menjelang sore ini. Dan tibalah di perempatan lampu merah. Melihat banyak kejadian yang terjadi di pinggir jalan. Remaja yang sedang ber-hang out ria, anak kecil yang sedang berjalan bersama orang tua nya, sepasang kekasih yang sedang bercanda.
Jenn sedang apa ya?
Ah apa yang kau pikirkan Matt? tentu saja sedang mengerjakan tugasnya, dengan Cam. Ah sudahlah.
Setelah sekitar 10 menit, aku sampai dirumahku.
"Mom, i'm home!"
"Oh hey honey, how's your day?" Tanya ibuku
"Not that bad" aku berbohong
Begini, jika aku berkata jujur akan yang terjadi hari ini. Dia akan menceramahiku panjang lebar dan aku sedang malas mendengarkan celotehannya.
"Ooo okay" jawabnya
Aku pun naik ke lantai atas dan memasuki kamarku. Kuhempaskan badanku ke kasur yang empuk dan menatap ke seluruh penjuru kamarku. Tidak ada yang menarik. Dan sekarang aku bosan, hft. Aku melirik ke arah handphone ku yang berada disamping bantalku. Aku mengambilnya dan men check semua social media ku. Dari twitter, instagram, snapchat, dan..
Bzzztt
Handphone ku bergetar dan tampilan layar berubah menjadi menunjukkan caller id "Shawn Mendezz". Aku pun menerima panggilan tersebut
"Hey Shawn, whattup?"
"Hey Matt, are you busy?" Tanya nya
"No, i'm not. Kenapa?"
"Oh great, mau ke apartemen ku tidak? Semuanya sedang berkumpul disini" ajak Shawn
"What a perfect timing! Kebetulan aku sedang bosan dirumah"
"Okay! We'll wait for ya. See you soon"
"See ya" jawabku.
Telpon pun ditutup. Aku akan bersiap-siap.
-------
Aku sudah siap. Aku kembali meratapi diriku di cermin. Celana levis hitam dengan kaos dengan sablon bertulis Hard Rock Cafe dan dibalut dengan hoodie hitam kesayanganku. Apalagi yang kurang? Oh dengan sedikit sentuhan dari snapback hitamku. Tidak buruk. Aku kembali berbaring di kasur, hanya sekedar berpamitan. Lalu mencabut Handphone ku yang sedang di charge menunjukkan presentase baterai 83%. Too detailed, huh?
Aku pun menuruni tangga dan.. whoops! Hampir aku menabrak ibuku tercinta."Oh my God, Matt! Watch your step!"
Yap dia marah. Seperti dugaanku."I'm sorry mom" pintaku memelas
"Ah just forget it. Mau kemana kamu jam segini?" Tanyanya
"Memang sekarang jam berapa.." jawabku seraya melihat jam dinding.

KAMU SEDANG MEMBACA
If Only {C.D}
Fanfiction"Kau masih menyukainya," ia mengulangi ucapannya. Suaranya pelan. "Aku bisa tahu dari cara kau melihatnya." "Oh?" Jawabku. "Darimana kau tahu persis bahwa aku menyukainya" Ia menunjuk kepada api unggu didepan kami. "Cara bulan melihat matahari," jel...