Cameron's POV
-throwback-
Aku mengendarai mobilku ke rumah Jennifer. Aku lupa kalau aku harus menjemputnya. Padahal aku sendiri juga sudah terlambat.
"Bodoh" gerutuku dalam hati
Untungnya jalanan pagi ini tidak begitu macet sehingga aku bisa sedikit 'ugal-ugalan' dijalan.
Saat aku sampai dirumah Jennifer, kulihat ia berlari menuju mobilku dengan tergesa-gesa dan membuka pintu mobil.
"Maaf aku kesiangan" ucapku
"Tenang saja, aku juga kesiangan" jawabnya
Kami pun terdiam dalam pikiran masing-masing.
Oh ya,
"Jadi, kau mau cerita apa?" Tanyaku
"Matthew" jawab nya lirih
Seketika garis rahangku mengeras
"Kenapa dia?" Tanyaku dingin. Berusaha tak peduli.
"Dia.. dia menyukaiku"
"Kata siapa?" Tanyaku sok tidak peduli
"Dia yang bilang, kemarin. Saat dia mengantarku pulang"
Fuck.
"Oh" jawabku singkat
"Kau kenapa Cam? Ada yang salah?"
"Bagaimana dengan kau?"
"Apa?"
"Perasaan mu kepada Matt?"
"I.. i don't know.. but.. maybe?"
"Oh okay"
-throwback end-
"Ayolah Cameron, ia bilang 'mungkin'. Ia belum yakin dengan perasaannya" ucap Nash berusaha meyakinkanku
"Bagaimana kalau dia mengatakan itu hanya untuk menjaga perasaanku?"
Nash pun terdiam. Aku juga.
------
Nash's POV
Aku tak tahu harus menjawab apa. Apa yang Cam katakan ada benarnya.
"Um.. but hey, you're not even trying" ucapku
"Don't have to" desahnya, frustasi
"I'll help you, Cameron. Promise me"
"How?"
Ugh Cameron, can you just stop pissing me off?
"Kita ke taman dulu."
"For what? It doesn't help"
"For what? Now look at yourself. You're messed up."
---------
"Wanna get some ice cream?"
"I'd love to"
Cameron duduk di kursi taman. Dan aku berjalan menuju ice cream truck.
Lalu membeli chocolate cookie dough untuk Cameron dan vanila untukku.
"Catch it" teriakku seraya melempar es krim kepada Cam
Cameron pun langsung kaget dan menangkap es krim yang hampir jatuh ke tanah.
Aku pun tertawa keras melihat ekspresi Cam yang gelagapan.
"What the fuck, Nash?"
"Makanya jangan melamun" jawabku

KAMU SEDANG MEMBACA
If Only {C.D}
Fanfic"Kau masih menyukainya," ia mengulangi ucapannya. Suaranya pelan. "Aku bisa tahu dari cara kau melihatnya." "Oh?" Jawabku. "Darimana kau tahu persis bahwa aku menyukainya" Ia menunjuk kepada api unggu didepan kami. "Cara bulan melihat matahari," jel...