Chapter 7

90 12 14
                                    

*Matthew's POV*

Aku masih menggenggam tangan Jenn. Aku tau pasti dia bingung sekarang.

"Okay, mungkin ini terlalu cepat. Aku tahu itu Jenn. Kita baru bertemu tadi pagi. Tapi aku tak rela melihat kau dengan lelaki lain."

Dari tatapannya, aku yakin dia meragui semua ini.

"I really mean it Jennifer,"
"And now, i believe there is love at the first sigh. Because of you Jennifer." Lanjutku

Tetapi ia tetap diam

"Please say something, Jennifer"

"I.. i'm confused Matt" jawabnya terbata-bata

Good. Now look what you've done, Matthew.

Aku melepas genggaman tangannya dan menghidupkan mesin mobil kembali.

Aku salah langkah, seharusnya aku tidak mengatakannya sekarang. Oh ayolah, kau baru bertemu dengannya hari ini dan kau sudah menyatakan perasaanmu? Kau terlalu naif Matt. Sadar Matt sadar.

Sesekali aku melirik Jenn, dia masih diam. Tetapi sedaritadi dia belum mengatakan dimana alamat rumahnya.

"Jenn"

"Iya?"

"Kau belum memberi tahu dimana rumahmu"

"Sebentar lagi sampai. Di perempatan selanjutnya belok kanan. Setelah masuk amber st. ambil belokan kedua, rumah ke dua dari ujung" jelasnya lalu kembali diam.

"Okay."

-------

*Jennifer's POV*

Akhinya aku sampai didepan rumah abu-abu dengan pekarangan yang tertata rapih disertai kolam ikan kecil didepannya. Lega rasanya, karena akhirnya aku bisa lepas dari suasana awkward dan menegangkan di dalam mobil Matt tadi.

"Thanks for the ride, Matthew" ucapku

"Anytime, Jennifer."

Lalu ia memutar arah mobilnya kembali pulang. Aku merogoh tas ku dan mengambil kunci rumah lalu membuka pintu. Dan terulang di otakku apa yang ia ucap tadi

Apa tadi dia bilang?

He loves me?

"Hey Jenn kenapa kau senyum-senyum sendiri?" tanya seseorang

Hah?

Aku melihat seorang wanita dengan rambut pendek coklat tua sedang duduk di sofa ruang tengah. that's my mom.

"Mom? No i'm not"

"Yes you are" jawab mom dengan smirk

"Ugh whatever mom. Where is dad? Mom kenapa belum tidur?" Tanyaku mengalihkan pembicaraan

"Dad sudah di kamarnya. Dan aku menunggu mu pulang, tentu saja" ujarnya sarkastik

Okay...

"Ohh how sweettt" ujarku lalu memeluknya

"Tak usah sok imut seperti itu"

"Woow chill mom haha"

"Kau pulang dengan siapa tadi?" Tanya mom

"Dengan Matthew"

"Who's Matthew?" Tanyanya lagi

"Ceritanya panjang mom, besok pagi aku ceritakan. I'm sleepy mom, i'm gonna sleepp okay goodnightt" ucapku menyela sebelum ia bertanya lagi

"Goodnight sweetie"

Aku pun berlari ke kamar ku yang berada di lantai 2 dan melewati kamar abangku, Alex. yang sudah tidak dihuni lagi olehnya. Dia sudah kuliah dan tidak tinggal lagi dirumah. I miss him, a lil bit. Dan inilah kamarku, kamar dengan nuansa berwarna biru dan putih layaknya lautan dan langit menjadi satu. Aku berjalan menuju lemari dan mengambil hotpants dengan crop top untuk pakaian tidurku. Memang terlihat aneh untuk pakaian tidur, but this is so comfy!

If Only {C.D}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang