*Cameron's POV*
Aku sampai di McD. Aku pun turun dari jeep ku dan memasuki restoran sejuta umat tersebut. Entah kenapa aku tak rela Jenn berduaan dengan Matt. Mungkin karena selama ini laki-laki yang ada di sisi Jenn (sebagai teman) hanya aku. Dari pintu ini aku melihat mereka berdua duduk di samping jendela. Tanpa ragu aku pun menghapiri mereka.
"Hey guys"
"Hey Cameron" sapa Jenn
Matt hanya membalas dengan senyum
"Duduk Cam, sudah memesan?" Tanya Jenn
Umm.. actually, tujuan ku kesini bukan untuk makan.
"Um not yet" jawabku
"Gua mau order nih, mau bareng gak? " tanya Jenn lagi
"Sure" sahutku
Lalu kami meninggalkan Matt sendiri di meja. Daritadi Matt juga diam saja.
Kami pun ke kasir untuk memesan. Aku hanya memesan cheese burger dan french fries, begitu juga Jenn. Setelah kami membayar, kami kembali ke meja dan menghabiskan makanan hingga titik penghabisan-------
*Matthew's POV*
setelah menghabiskan semuanya kami bangkit dari tempat duduk dan beranjak pulang
"Umm Matt?" Tanya Jenn
"Can i go back with Cam?"
Kenapa Cam?
"Why?"
"Um i just. Ah.. wanna finish our project"
Oh. okay.
"Sure, go ahead"
-------
*Cameron's POV*
"CAMERONN" teriak Jenn
What is she doing? Dia gak pulang sama Matt?
"What?"
"I want to go home with you"
"Kenapa gak sama Matt?"
"Aneh aja rasanya kalo sama dia berdua doang. It was so awkward"
Oh. I see.
"Oh okay, come on" jawabku
Tanpa sadar aku membawa Jenn ke rangkulanku
"Why did you.."
Oops?
"Well.. um it's nothing" jawabku seraya melepas rangkulan
Maybe she's feeling weird about me now. Ah i don't even care.
------
"You're acting weird lately"
Good. Now what can i say?
"Weird?" Tanyaku 'bingung'
"Yeah, tingkah lu akhir-akhir ini aneh."
"Perasaan lu aja kali" jawabku sok tak peduli
"Hm.. maybe" ujarnya tak yakin
Sekarang aku harus apa Tuhan? Beri aku petunjuk..
"Bzzzzt"
Siapa yang menelpon?
"Jenn, siapa yang menelponku?"
Lalu Jenn melihat Caller id.
"It's Nash Grier with the purple devil emoji"
"Don't be really specific"

KAMU SEDANG MEMBACA
If Only {C.D}
Fiksi Penggemar"Kau masih menyukainya," ia mengulangi ucapannya. Suaranya pelan. "Aku bisa tahu dari cara kau melihatnya." "Oh?" Jawabku. "Darimana kau tahu persis bahwa aku menyukainya" Ia menunjuk kepada api unggu didepan kami. "Cara bulan melihat matahari," jel...