Bohong?

14.5K 669 20
                                    

Disclaimer : Masashi Kishimoto.
Title : Heaven's Bride.
Author : Jessica Aulia.
Genre : Fantasy, Romance.
Rated : T-M.
Pair : Haruno Sakura, Uchiha Sasuke.
Warning : Typo bertebaran seperti nyamuk.
.

.

.
Summary: Untuk menolong ibunya yang sakit keras, Sakura pergi ke pegunungan untuk mencari bunga yang kabarnya dapat menyembuhkan penyakit apapun. Namun, disana dia tak sengaja bertemu dengan adik dari Kaisar Langit, bernama Sasuke, dan ia dibawa ke kahyangan!

Disana, dia terpaksa menikah dengan Sasuke?!

Note: Terinspirasi dari komik yang Jessi baca. Tapi, yang pasti beda dari komiknya 👍
.

.

.

Don't like huh? Just go back!

.

.

.
>>Chap2<<

.

.

-->Sebelumnya di Heaven's Bride<--

"Ayo ikut aku! Kau akan kujadikan Istriku!" Dan dia mendudukkan aku di atas kuda bersayapnya.

"KYYAA!!" Pekikku saat kuda itu terbang, dan membawaku menuju Istana miliknya.

>>FLASHBACK OFF<<

Kenapa? Kenapa jadi begini! Pada akhirnya!
.

.

.

Saat Sakura mulai kehabisan nafas -dengan Sasuke yang masih menciumnya. Tiba-tiba terdengar suara dan membuat Sasuke dengan segera melepaskan ciumannya. Dan menyembunyikan Sakura -yang masih mengatur nafasnya- di pelukannya.

"Wah.. intim sekali yah!" Ucap seorang pria yang ternyata kakak dari Sasuke, sekaligus Kaisar Langit.

"Oh.. Onii-sama, maksudku. Yang mulia Kaisar Langit." Ucap Sasuke kepada Itachi yang tak lain sang Kaisar Langit.

'Apa?' Tanya batin Sakura.

Itachi pun mendekat kearah Sasuke dan Sakura. Setelah tepat dihadapan mereka berdua, dia pun melihat kearah Sakura dan bertanya "Siapa gadis itu? Apa dia yang melihatmu mandi di Gunung Ryuusei?" Tanya Itachi.

"Benar." Jawab Sasuke.

"Hn. Seharusnya orang yang melihat sosok Dewa tanpa busana akan dihukum mati. Tapi, karena Sasuke jatuh cinta pada pandangan pertama denganmu. Kau beruntung, Nona." Jelas Itachi dengan seringainya.

DEG

'Dihukum mati?! Orang yang melihat Dewa dalam kondisi tanpa busana akan dibunuh?!' Tanya Sakura dalam hati.

Merasa tubuh Sakura yang menegang dalam pelukannya, Sasuke lantas mengusap pelan kepala Sakura lalu mengambil beberapa helai rambutnya kemudian berkata, "Dia bagai kuncup yang mau mekar. Membuat saya ingin memekarkannya dengan tangan ini," Dia pun melihat wajah Sakura yang telah memerah lalu kembali berucap, "Saya sudah benar-benar menjadi tawanan gadis ini. Ah.. Sakura." Ucap Sasuke sambil memeluk erat tubuh Sakura.

'Haah?! Tunggu dulu, berarti kalau aku tidak menikah dengannya, Aku bakal dibunuh?!' Jerit Sakura lagi, dalam hati.

"Haha.. Tunjukkan padaku Sakura! Dia adik laki-lakiku yang berharga, yang nantinya akan meneruskanku menjadi kaisar langit. Dukunglah dia terus! Aku mengandalkanmu Sakura." Ujar Itachi sambil berlalu pergi.

DEG.. DEG.. DEG..

'Penerus Kaisar Langit? Aku akan diperistri oleh orang yang nantinya akan menjadi dewa tertinggi di dunia ini?'
.

.

.

Disebuah Altar megah yang dipenuhi oleh tamu undangan. Sasuke dan Sakura sedang mengucapkan Janji suci pernikahan mereka.

"Suami dari adik sang Kaisar Langit, Sasuke Uchiha. Dan Istri Sakura Haruno. Atas nama Kaisar Langit, kalian berdua dinyatakan sebagai Suami dan Istri." Ucap sang pendeta disana.

Sasuke pun membawa Sakura menuju pintu keluar Altar istana, dengan menggandeng tangannya. Disambut tepuk tangan dan senyum bahagia oleh para tamu undangan.

*Sakura's POV*

Bagaimana ini? Bukan saatnya aku melakukan ini, aku harus segera pulang ke dunia manusia. Kemudian aku teringat akan ucapan Ibu sebelum aku berakhir di tempat ini.

'Sakura.. Ibu menyayangkan karena harus pergi sebelum melihatmu menikah. Pasti.. pasti kau akan terlihat sangat cantik.'

Ibu!

*Sakura's POV end*
.

.

.

.

Di sebuah tempat disekitar halaman istana yang asri di tumbuhi dengan banyak bunga-bunga. Sasuke mengajak sang Istri berkeliling istananya.

"Wah.. ini tempat apa?" Tanya Sakura takjub.

"Ini halamanku." Jawab Sasuke.

"Penuh bunga yang belum pernah kulihat!" Ucap Sakura sambil melihat bunga dengan warna dan bentuk unik yang tak pernah dilihat olehnya, bahkan manusia dibumi.

"Luar biasa, kan? Butuh kerja keras untuk mengumpulkan dan merawatnya. Bunga itu menyenangkan, mereka mekar dengan indah hanya dengan cinta." Ucap Sasuke dengan senyum tulus yang tercipta di wajahnya.

'Bunga.. Oh iya. Jangan-jangan bunga meiren juga tumbuh disini? Kalau bersama dia, mungkin aku bisa mendapatkan bunga meiren. Tapi, itu terkesan kejam!' Ucap Sakura dalam hati.

Melihat Sakura yang melamun sendiri, Sasuke pun menyentil dahi Sakura pelan dengan kedua jarinya.

"Aduh!" Ucap Sakura sambil mengusap jidatnya.

"Kenapa melamun hn?" Tanya Sasuke.

"Ng.. apa ada di halaman ini ada bunga meiren?" Tanya Sakura polos.

"Bunga meiren?" Tanya Sasuke balik.

"Iya." Jawab Sakura.

"Oh.. bunga itu, tumbuh di dasar mata air disebelah sana!" Tunjuk Sasuke.

"Benarkah?!" Pekik Sakura senang. Sangking bahagianya, dia sampai memegang -mencengkaram- tangan Sasuke erat.

"Kumohon, beri aku satu! Aku ingin membawanya pulang untuk Ibuku yang sedang sakit!" Pinta Sakura dengan wajah memelasnya.

"Jadi, kau.. terpikir untuk pulang hn?" Tanya Sasuke dingin dengan wajah datarnya. Tampaknya dia sedang marah.

"Pulang sebentar tak masalah, kan? Menikah bukan berarti-" sebelum Sakura sempat menjawab, Sasuke menarik paksa Sakura menuju kamar miliknya kemudian menutup dengan kencang pintu kamarnya itu.

"Apa?"

"Kau tak bisa pulang. Asal kau tahu saja, Aku TIDAK MENCINTAIMU." Ucap Sasuke datar.

"Hukum langit itu mutlak. Tapi, Aku tak ingin manusia mati hanya karena melihat sosok Dewa tanpa busana. Dan aku menikahimu supaya kau tak dihukum. Kalau sampai ketahuan kita tak saling mencintai, maka kau akan dihukum mati. Kau harus berada di sisiku dan melahirkan anakku. Kalau tidak.. kita tak tahu kapan kau akan dibunuh." Jelas Sasuke.

"Dasar.. di kahyangan ada banyak putri yang cantik. Memang siapa yang dengan senang hati menjatuhkan pilihan pada manusia berjidat lebar sepertimu?" Lanjut Sasuke.

*Sakura's POV*

Apa-apan itu.. berarti ciuman, dan kata-kata itu..
.

.
Semuanya..
.

.
Bohong..
.

.

.

~~TBC~~

A/N: Trararalala.. Jessi back in chap 2. Hoho.. krna faktor malam Jessi gk mentingin panjang sama pendek ceritanya. Gomen kalo ada yang kelupaa ditag. Nanti Jessi cari trus nanti Jessi summon kalau bisa yah :)

See you in next fic ^0^/

Heaven's BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang