Chapter 7 - Dia benar-benar pergi!

77 2 0
                                    

Do you remember the times we were always together?
I am longing for our times together
I want to be with you now
I won’t ever lose you again

Gadis ini tengah duduk disudut Auditorium sambil membaca novel, di sampingnya ada sebotol minuman yang ia beli bersama Rika saat di kantin tadi.

Sesekali ia melirik seorang pria yang tengah mendengarkan musik di bawah panggung itu. Ari.

"Ngelihatin apa dek? Kok sembunyi-sembunyi?" ucap seseorang."Eh kak Manda. Hehe nggak ngelihatin siapa-siapa kak"ucap Yoriko sambil nyengir."Kesana yuk sekalian gue mau kasih pengumuman pemeran buat pensi minggu depan"ucap Manda. Yoriko mengangguk dan mereka berjalan menuju panggung Auditorium.

Ari menyadari saat Yoriko&Manda datang. Ia mendongak, kemudian berdiri. Ekspresinya datar, tidak seperti biasanya saat masih akur dengan Yoriko. Dingin.

"Perhatian untuk adek-adek kelas 10" ucap Manda. Suaranya terdengar lantang. Semua murid kelas 10 menghentikan aktifitasnya dan memperhatikan Manda.

"Untuk pemeran Pensi, gue udah milih orangnya. Putri Salju diperankan oleh Yoriko Angeline, Pangeran diperankan oleh Raza Adhanzio, untuk kurcaci-kurcacinya gue udah nyuruh anak SD yayasan sebelah" ucap Manda. "Eh ya satu lagi, untuk yang ngatur semua dekorasinya Irham Nuran Harir" tambahnya.

"Ibu tiri diperankan oleh Salshabilla Adriani"tambah Manda 'lagi'. Semua bertepuk tangan." Maaf yang belum kebagian peran mungkin bisa membantu Irham"tambahnya 'lagi dan lagi'

°°°

"Capek" gumam gadis ini, ia merebahkan tubuhnya diatas ranjang miliknya itu. Hari ini sangat melelahkan, ditambah latihan drama tadi.

Yoriko membuka I-Phonenya. Tidak ada pesan masuk. Biasanya malam-malam begini Ari akan menghubunginya lewat Line, tapi sekarang atau besok mungkin tidak lagi.

"Yoriko, ada yang mau bertemu dengan kamu" teriak Mama dari luar."Iya, ma bentar lagi Yori turun"ucap Yoriko sambil beranjak bangun.

Azka.

Pria ini sedang duduk di ruang tamu milik keluarga Yoriko. Tangannya membawa sebuah cokelat.

"Azka? Ada apa?" tanya Yoriko sambil bersidekap dada."Gue.. Gue minta maaf soal kejadian tadi disekolah, itu diluar dugaan gue"ucap Azka gugup.

Maafin gak ya? Kalo gue gak maafin, sama aja gue mihak Ari dong. Ah Maafin ajadeh, toh Ari juga salah udah bikin gue baper. Huh.

"Yoriko?" Panggil Azka."Eh.. Iya gue maafin kok, gue juga minta maaf udah bentak lo tadi"ucap Yoriko."Besok gue jemput ya, besok gue bawa mobil"ucap Azka seraya tersenyum."Gue janji gak bakal PHP"tambahnya sambil menekan kata 'PHP'

"Ahaha Iya-iya" ucap Yoriko."Eh ini cokelat buat lo"ucap Azka sambil memberikan sebatang cokelat yang ia bawa tadi."Thanks Azka"ucap Yoriko."Umm..Yoriko, jadi lo udah tau kan soal .. Perasaan gue ke elo?"tanya Azka.

"Hmm Iya gue tau, Maaf kalo selama ini gue gak peka sama lo" ucap Yoriko. Azka mengangguk."Jalan yuk, gue udah izin ke mama lo"ucap Azka."Oke, bentar ya gue ambil tas dulu sama ganti baju dulu hehe"ucap Yoriko."Silahkan tuan putri"canda Azka."Hah apaan deh wkwk"tawa Yoriko.

°°°

"Ayo naik, tunggu apalagi?" ucap Azka saat melihat Yoriko terdiam bukannya segera naik."Eh-Iya"ucap Yoriko lalu segera menaiki motor Azka.

Biasanya, kalo naik motor dan gue pake rok gini pasti Ari minjemin jaketnya buat gue. Tapi sekarang semua udah tinggal kenangan.

Love And Pain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang