Chapter 12

124 5 0
                                    

"Yori.."lirih Ari, ia melirik Yoriko yang kini juga menoleh ke arahnya."Ya, Ari?"tanya Yoriko.

"Apa kamu bahagia bersama Azka?"tanya Ari."Bahagia, karena dia juga udah bikin aku bahagia"ucap Yoriko.

"Kamu sayang Azka?"tanya Ari.

Deg!

Pertanyaan itu, Yoriko bingung harus menjawab apa. Disisi lain, Yoriko sayang sama Azka. Tapi dia juga sayang sama Ari.

"Ari, aku ngantuk.. pulang yuk?"ajak Yoriko, sebenarnya ia tak benar-benar mengantuk. Ia hanya tidak mau Ari membahas itu.

Ari sadar akan hal itu, ia hanya mengangguk lalu men-stater sepeda motornya itu. Yoriko langsung naik, dan tangannya tak sengaja melingkar pada pinggang Ari.

---

"Pa, Bun. Tolong batalin perjodohan ini. Azka udah punya Yoriko Pa, Bun. Yoriko pacar Azka, dia masa depan Azka"ucap Azka meyakinkan kedua orangtuanya itu.

"Azka, kamu dengarkan Papa, Kamu dan Sarah masa depan kalian lebih terjamin. Selain itu, Papa dan Papanya Sarah juga akan menggelar bisnis keluarga. Papa yakin kamu pasti bahagia"ucap Agoeng meyakinkan anaknya.

"Besok Papa minta kamu putusin Yoriko.."ucap Agoeng."Pah! Gak bisa kayak gitu, Pah! Azka sayang sama Yoriko! Papa gak ngerti perasaan Azka"ucap Azka, baru-baru ini Agoeng dan Novi mendengar anaknya berbicara seperti itu

Plakk!

Agoeng menampar pipi Azka. Azka melihat ke arah Papanya itu, baru kali ini Agoeng menampar Azka. Azka langsung masuk ke kamarnya dan membanting pintu kamarnya itu.

Dari arah pintu, Ari melihat itu. Ia mendengar bahwa Azka dijodohkan dengan Sarah. Dalam hati ia bertanya, bagaimana perasaan Yoriko jika ia tau bahwa Azka, lelakinya itu dijodohkan dengan temannya, ah-tidak! mungkin musuhnya.

Azka tengah berdiri di balkon kamarnya. Ia melirik foto gadis perempuan yang dijadikan Homescreen di ponselnya itu.

Dia bingung harus apa saat ini, hari ini adalah hari sialnya. Tadi dia lupa akan janjinya dengan Yoriko, hari ini dia juga dijodohkan dengan Sarah. Lalu besok apa ?

"Kamu dijodohin sama Sarah? Sarah Tuffahati Mornov anak sebelah itu?"tanya Ari yang tiba-tiba sudah berada disebelah Azka.

"Iya.. Gue bingung, ini 2016. Bukan jaman siti nurbaya lagi. Dan gue tau bener Ri, perjodohan ini didasari oleh hubungan bisnis yang dijalin kedua orangtua gue dan Sarah"jelas Azka.

"Ini bukan didasari dengan cinta, Ri. Gue udah ngomong tadi berkali-kali sama Papa dan Bunda. Tapi mereka bersikeras nge-jodohin gue. Gue... Gue bingung apa yang harus gue katain ke Yoriko besok"tambahnya.

Ari menghela nafas, matanya memandang ke arah bintang-bintang di langit."Yang sabar ya Ka.."lirih Ari.

"Bantuin gue bilang ke Yoriko"ucap Azka."Aku.. Aku gak bisa Ka, hanya kamu sendiri yang bisa bilang ke Yoriko. Kamu udah dewasa, harus bisa bilang sendiri, nyelesaiin masalah kamu sendiri"jawab Ari.

Azka menghela nafas, ia mengacak rambutnya frustasi dengan keadaannya sekarang. Kemudian Ponselnya berdering, Yoriko menelfonnya.

Bold : Azka Italic : Yoriko

Hai

Kamu tadi darimana ? Aku nungguin kamu

Maaf, tiba-tiba tadi ada acara mendadak.

Oh, Iya.. Kamu udah makan?

Udah.. Kamu kenapa belum tidur, sayang?

Nggak bisa tidur, perasaan aku nggak enak. Kamu disana lagi sama siapa?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 05, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love And Pain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang