• I’ll meet someone so much better
I’ll make you regret it all
Sadness is only for now, boy
Cause love is over
Love, love is over tonight •"Ada apa Az?"tanya Ari."ini si Rika minta jemput. padahal gue besok mau jemput Yori.."jawab Azka."lo jemput Yoriko ya, kasian dia kalo sampe telat. sopirnya lelet sih"ucap Azka."hah? aku?"tanya Ari kaget."Iya-lah"jawab Azka santai."Gue percaya sama lo"ucap Azka
°°°
Gadis ini berdiri didepan rumahnya sambil berjalan menuju halte, ditangannya ia memegang jaket berwarna hitam milik Ari.
Tin! tin!
"Heh?!"pekik Yoriko kaget."Ayo naik!"ucap Ari sambil tersenyum."Azka tadi mau jemput kamu, tapi ada halangan jadi dia nyuruh aku buat jemput kamu"jelas Ari ia turun dari motornya, mengambil jaketnya dan melingkarkannya tepat di pinggang Yoriko. Lagi-lagi Yoriko harus mencium wangi khas maskulin milik pria itu.
"Pegangan, kalo kamu jatoh aku dimarahin mama kamu"canda Ari."Haha kamu bawel banget ya. aku gak nyangka deh"ucap Yoriko sambil tertawa. Kamu? sejak kapan Yoriko ber Aku-kamu pada Ari? apakah saat ini ia terbawa suasana?
Sesampainya disekolah, Ari dan Yoriko menjadi pusat perhatian teman-temannya. Apalagi saat Batis melepaskan jaket yang melingkat di pinggan Yoriko itu.
"mereka pacaran?"
"Romantis banget ala drama korea"
"mereka cocok ya"
"Aku balik ke kelas dulu ya, makasih tumpangannya"ucap Yoriko sambil berlari menuju kelas, kalian tau? saat ini dia sedang malu. sedangkan Ari hanya tersenyum tipis melihat kelakuan Yoriko.
Pria bernama Azka ini menyandarkan tubuhnya di dinding depan kelas Yoriko. Tangannya ia masukkan kedalam saku celananya. Setiap perempuan berlalu-lalang yang melihat Azka seperti terpesona. Ya, Karena saat ini Azka termasuk dalam golongan pria populer karna ketampanannya itu.
"Azka? ngapain lo disini?"tanya Yoriko."Yori, nanti pulang sekolah jalan yuk?"ajak Azka. Yoriko bersidekap dada sambil menatap Azka dengan tatapan sinis."Gue janji ga bakal ninggalin lo deh, gue janji ga bakalan lupa"ucap Azka memelas.
"mau jalan kemana?"tanya Yoriko."Ke Coffeebay aja gimana? sekalian gue mau ngomong sesuatu sama lo"ucap Azka."Nanti gue ada latihan Teater buat pensi"jawab Yoriko."pulangnya aja gimana?"tanya Azka."Lain kali aja deh Azka ya.."tolak Yoriko dengan halus. Azka menghela nafasnya."Yaudah deh, gue balik dulu ya"ucap Azka seraya meninggalkan Yoriko.
Kenapa kalo gue deketin lo tuh susah banget, sedangkan Ari dengan gampangnya deket sama lo
°°°
"Yoriko!!"teriak Rika sambil berlari menuju Yoriko yang sedang asik membaca buku dikelas."aduh, ada apa sih Rik?"tanya Yoriko."Itu.. si Ari sama Azka berantem di lapangan!"jawab Rika sambil terengah-engah. nafasnya tidak teratur karna tadi saat menuju kelas ia berlari.
"Ha? berantem?"tanya Yoriko kaget, sontak ia langsung berdiri."Ayo buruan!"ucap Rika sambil menarik tangan Yoriko.
Kedua Gadis ini berlari menyusuri koridor sekolah yang yampak sepi. Ya, mungkin para murid sedang berkumpul di lapangan untuk melihat sebuah 'pertunjukan' bagi mereka.
"Bukannya kamu yang nyuruh aku jemput Yoriko?"tanya Ari. Wajahnya sudah babak belur akibat terkena pukulan dari Azka."Ya, emang gue yang nyuruh. tapi kenapa lo harus ngelingkarin jaket ke pinggang dia segala? Brengsek lo!"ucap Azka sambil menonjok Ari.
Ari terdiam. Sama sekali ia tidak berniat untuk membalas apa yang dilakukan oleh sepupunya itu.
Kini, ah tidak sudah dari tadi mereka berdua menjadi bahan tontonan anak satu sekolah.
"Penghianat banget lo Ri! Gue muak liat muka lo!"ucap Azka.
"aku minta maaf" itu yang Ari ucapkan saat ini, sambil memegangi pipinya yang memar karna tonjokkan Azka.
"Aku ada alasan sendiri kenapa aku melingkarkan jaket ke pinggang Yoriko"lirih Ari."Karna lo suka kan Sama Yoriko? Hah!"sentak Azka. Emosinya meninggi lagi! kini ia beranjak menonjok Ari 'lagi' untuk kesekian kalinya.
Hap!
"Azka! Hentikan!"ucap Yoriko sambil menahan tangan Azka.
"Lo ga kasian ama Ari? wajahnya babak belur gini gara-gara lo! Lo liat dia, dia gak ada niatan buat ngebales kejahatan lo itu, seharusnya lo dewasa dikit kek, lo tuh udah dewasa bukan anak kecil lagi!"ucap Yoriko lantang.
Hening. Semua mata kini tertuju pada Yoriko."Dia baik-baikin lo didepan gue, lo tau waktu lo janji mau jalan sama gue? gue nungguin lo 2 jam di cafe itu, da yang muncul malah Ari. Dia yang jemput gue dengan alasan lo ketiduran. Padahal lo nganterin Rika ke mall kan!" ucap Yoriko, suaranya naik beberapa oktaf.
Azka diam seribu bahasa. Kemudian Yoriko melingkarkan tangannya pada pundak Ari dan membawanya menuju UKS.
°°°
"Arghh!"ringis Ari."Iya sabar, bentar lagi selesai kok"ucap Yoriko sambil mengobati luka memar Ari dengan Alkohol.
"Maaf.. gara-gara aku, kamu jadi kayak gini"ucap Yoriko sambil menundukkan kepalanya."Nggak kok. Ini bukan salah kamu, ini salah aku"ucap Ari seraya tersenyum ke arah Yoriko.
Hening.
"Azka itu udah suka sama kamu sejak SMP. Setiap hari dia selalu berjuang untuk bisa bangun pagi agar bisa jemput kamu, tapi nyatanya masih belum bisa. Aku lihat dari mata dia, sepertinya dia benar-benar tulus mencintai kamu, menyayangi kamu"ucap Ari memecah keheningan
"Yoriko. Maaf jika selama aku mengenalmu, aku memiliki kesalahan apapun itu"ucap Ari lagi."Maksud kamu apa?"lirih Yoriko."Aku ingin kita seperti dulu, tidak saling mengenal"ucap Ari.
"Bagaimana bisa.."lirih Yoriko sambil menutup mulutnya, Airmatanya menetes."Anggap saja kita nggak pernah kenal sebelumnya, anggap saja kemaren hanya mimpi yang ingin kita raih namun gagal"jawab Ari.
"Ari, kamu bercanda?kenapa kamu tiba-tiba kayak gini?"tanya Yoriko."Aku nggak mau melukai sepupuku sendiri"jawab Ari.
"Kamu Jahat! kamu tau kamu udah bikin aku baper! kamu gak bisa seenaknya kayak gitu dong"pekik Yoriko.
"Aku nggak pernah buat kamu baper, hanya kamu aja yang terlalu berharap"ucap Ari, wajahnya terlihat datar, serius.
"Kamu... kamu udah buat aku suka sama kamu, kenapa tiba-tiba kamu ninggalin aku"ucap Yoriko, Air matanya turun semakin deras dan sesekali terdengar isakannya.
" Maaf kalo aku udah bikin kamu suka sama aku"ucap Ari."Ari.. Apa kamu pernah suka sama aku? Sekalipun itu"tanya Sofi.
Ari terdiam.
"Nggak, sekalipun itu ngga pernah" jawab Ari."Pergi.. Silahkan pergi"ucap Ari
Yoriko semakin terisak mendengar perkataan Ari. Ia berdiri dan membalikkan badannya, kemudian keluar meninggalkan Ari.
Ari menatap punggung gadis itu, dalam hati ia berkata
Aku amat senang bisa mengenalmu, memiliki kesempatan untuk bertemu dan kesempatan mencintai meski ini hanya di pikiranku saja
Ari menghela nafasnya. Mungkin ini jalan terbaik agar ia tidak mengecewakan sepupunya itu, Azka.
°°°
Yoriko dan Rika kini berada di kantin sambil menunggu jadwal ekskul mereka."Kayaknya Azka suka sama lo" ucap Rika sambil meminum Teh botol sosro. Yoriko tetap diam."lo kenapa sih kok nangis? Cerita dong"ucap Rika.
Yoriko menggeleng."Yaudah lo yang sabar aja ya, semua pasti ada jalan keluarnya. Pasti nanti Azka juga bisa ngerti sama Ari"ucap Rika. Yoriko mengangguk sambil menunjukkan senyumnya.
Padahal saat ini bukan Azka yang tengah Yoriko pikirkan, tapi Ari. Perkataan Ari tadi yang membuatnya sakit hati.
Dasar cowok, sukanya bikin cewek baper terus kalo udah baper ditinggalin. Rese.
-Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Love And Pain
Teen FictionJika aku dapat memutar arah jarum jam ke belakang, aku tidak akan pergi ke tempat terakhir dimana kau memutuskan untuk pergi. Tetapi aku lebih memilih pergi ke tempat dimana aku pertama kali menemukanmu, lalu memulai semuanya lagi jauh lebih awal da...