Problem

134 8 0
                                    

Selalu saja aku mengutarakan setiap kegundahan atau kebahagiaan ku melalui sebuah lembaran buku yang dapat dikatakan diary.

Yak tapi tak satupun yang tau tentang buku itu meski aku selalu membawa nya kemana pun aku pergi.

   Ditiap harinya entah mengapa aku merasa selalu saja bahagia setiap kali radit melontarkan senyumannya kepada ku.

Aku bukan wanita yang simpati terhadap pria sebenarnya,yak itulah alasan mengapa kebanyakan orang berkata bahwa aku cewek jutek terutama radit kekasih ku.

Bahkan aku dan radit selalu saja mempeributkan masalah kejutekan ku disetiap harinya.

Yak itulah kami,namun entahlah setiap kali kami bertengkar kami tak pernah berlama-lama untuk hal itu.

Radit adalah hal yang selalu membuat ku menjadi penasaran,maksud ku aku masih saja belum bisa terlalu menebak bagaimana tingkah lakunya radit.

Tepatnya lagi aku dan radit belum saling memahami dan mengetahui karakter dari masing-masing nya,karena kami pada umumnya baru saja dekat satu bulan sudah pasti kami belum saling mengenal jauh.

Namun disuatu pertengkaran radit pernah menghapus kontak Blackberry Massangger milik ku.

Dia marah saat itu karena aku tak membalas pesan dari nya.

Alasan ku sebenarnya sangat tidak logis.

Aku tak membalas pesan nya karena aku bingung harus menjawab apa dan melanjutkan dengan topik pembicaraan apa.

Seketika dia menghapus kontak ku,aku langsung saja lari ke konter terdekat untuk membeli pulsa karena pada saat itu aku bertepatan sedang tidak memiliki pulsa hehe.

Yak dan ketika aku sudah memiliki pulsa aku langsung saja menelpon radit. Sebelum aku menelpon radit,dia sempat memberiku text lewat sms "Jangan hubungi ku kembali"

Yak dan ketika ku telpon radit berkali-kali dia tak menjawab ponsel ku tidak lama setelah itu radit akhirnya menjawab telpon dari ku,aku langsung saja bertanya "Mengapa kamu berkata seperti itu?" Tanyaku dengan menahan tangisan yang sebenarnya aku takut disaat itu juga kami putus.

"Sudahlah,urus saja pekerjaan mu jika memang kamu sibuk dan tak sempat membalas pesan dari ku" ujar radit marah.

Aku bingung sangat bingung harus bagaimana karena aku juga tau aku salah.

Aku ingin meminta maaf pada nya,tapi aku adalah cewek yang memiliki gengsi sangat tinggi.

Tapi ku fikir jika aku tak mengatakan itu masalah akan semakin rumit.

"Maaf,aku tau aku salah. Aku mohon maaf karena aku bingung harus membalas apa. Kamu taukan jika aku itu tipe orang yang tak memiliki ribuan topik yang akan diperbincangkan" kata ku terburu-buru menjawab apa yang radit bicarakan.

"Tidak,aku baru mengetahui hal itu dan lagi kamu selalu saja bersikap cuek terhadap ku. Aku hanya tidak menyukai hal itu,kamu tau? Jika aku marah aku tak pernah melihat siapa pun itu,tanpa fikir panjang pasti aku akan berbuat sesuatu meskipun itu kepada wanita" jelasnya panjang.

Aku hanya terdiam dalam perbincangan itu,aku bingung bagaimana cara nya agar nantinya aku tidak lagi bersikap cuek terhadap radit.

Tidak lama setelah itu kami kembali baik seperti sebelumnya,yak sama seperti yang pernah àku katakan bahwa ketika kami bertengkar sehebat apapun pertengkaran tersebut kami tidak pernah lama dalam mempersoalkan masalah tersebut.

My Dear GiantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang