Enam Belas ; Chris gay?

14.7K 1.1K 67
                                    

Ujian semester akhir hari ini dimulai, hal ini yang akan menentukan siapa orang yang menjadi nomor satu di SMU One selama enam bulan ke depan.

Seyra dan Chris sudah mempersiapkan semuanya semenjak satu minggu terakhir. Seyra belajar serius agar tidak ada yang menggeser kedudukannya sebagai juara umum nomor satu, sedangkan Chris belajar serius agar bisa menggantikan posisi Seyra dan mendapatkan 'first kiss'nya.

"Yakin lo bisa ngalahin Seyra?" tanya Rendy. Ia, Chris dan Boy sedang duduk di teras kelas. Rendy sangat penasaran pada Chris yang sejak tadi sibuk membaca buku.

"Gak juga," jawab Chris jujur. Dia menutup bukunya lalu menoleh menatap Rendy dan Boy. "Tapi gue bakalan berjuang sampe titik darah penghabisan, Man. Demi first kiss kita."

"Lo mau cium aja ribet amat. Tinggal sosor aja!" saran Boy usil. Benar-benar tidak mengerti dengan jalan pikir seorang Chris yang mau bersusah payah demi mendapatkan ciuman pertama Seyra. Mereka sudah lebih dari dua tahun menjalin hubungan. Memang apa salahnya jika mereka berciuman tanpa syarat?

Mau mencium Seyra saja, Chris memiliki tekad seolah hendak perang ke luar Negeri demi membela Negara kelahirannya.

Chris tersenyum lalu menggeleng. Dia mendongakkan kepalanya lalu memejamkan matanya rapat.

"Kalian gak ngerti, betapa mahalnya Seyra di mata gue!" ucap Chris parau. "Seyra, bukan cuma cewek yang bener-bener gue sayang, gue kagumi, tapi dia juga cewek yang gue hormati. Makanya gue gak bakalan nyentuh dia tanpa izin. Gue pengen, dia mau gue cium gak karena terpaksa."

"Oh, gitu. Ternyata lu cool juga ya, Chris!" Rendy meninju pundak Chris pelan. Cukup kagum, karena ternyata seorang Chris begitu menghargai cewek yang dia sukai.

Sedangkan Boy hanya terdiam. Menurutnya sudah sewajarnya Chris bersikap seperti itu, Seyra cewek spesial yang berharga diri tinggi. Sekali diremehkan, pasti akan membalas orang yang meremehkannya dengan cara yang lebih menyakitkan.

"Tapi, gue gak yakin lo bisa," kata Boy sambil nyengir.

"Seenggaknya 'kan gue udah usaha. Walaupun kalah, siapa tau dia kasian sama gue and dengan sukarela mau gue cium. Hahaha!" Chris tertawa renyah. Boy hanya menyikut perut sang sahabat, ternyata Chris memiliki ide yang licik dibalik sokap sok gentle-nya.

Rendy menoleh ke kiri, dia melihat Dara yang juga sedang belajar sepuluh meter darinya. Menunduk serius, dengan mata fokus menatap bukunya yang terbuka.

'Cewek itu, kenapa gue ngerasa dia jadi petaka, ya? Bisa bikin persahabatan gue, Chris, dan Boy ancur.' Rendy membatin. Dara meneleng menatap Rendy, segera cowok berwajah oriental itu memalingkan wajahnya.

"Ren! Lu naksir Dara?" Boy menendang kaki Rendy yang juga diluruskan dihalangi oleh Chris. Penasaran pada sahabatnya yang tadi dipergoknya sedang memperhatikan Dara diam-diam.

"Cih! Najis! Cantik, sih. Cuma hawa iblisnya terasa banget." Rendy berbisik lalu tertawa renyah. Boy cekikikkan, sementara Chris sejak tadi sudah sibuk membaca buku kembali berusaha tekun demi mendapat ciuman Seyra.

***

"Eh, jelek! Hati-hati dong!" bentak Seyra saat berbelok di koridor menabrak Rendy sampai dia terjungkal. Rendy mengulurkan tangannya hendak membantu Seyra berdiri. Seyra menyambut uluran tangan Rendy dan segera ditariknya.

Setelah bisa menjaga keseimbangannya, Seyra menghempaskan tangan Rendy kasar lalu menepuki roknya yang kotor. Rendy hanya mencibir melihat sikap galak pacar sahabatnya itu.

"Mata lo ketinggalan di Jogja?"

"Lo cantik-cantik omongan lo pedes. Doyan cabe, ya?" Rendy ngedumel. Seyra mendelik lalu terkikik. Dia merapikan rambutnya kemudian memasang wajah ramah seperti yang biasa ia tunjukan di depan para sahabat dekatnya.

LovinHart (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang