Dua ; My Boyfriend

25.3K 1.6K 28
                                    

Lagi, seorang Seyra mendapatkan nilai seratus. Nilainya memang hampir selalu sempurna. Beberapa orang memberinya ucapan selamat pagi itu. Beberapa lagi ada yang mencibirnya dan menganggap hal itu biasa.

Ya, melihat Seyra mendapat nilai sempurna setiap kali ada ujian memang sudah bukan hal tabu lagi bagi mereka. Tapi entah kenapa selalu saja banyak yang mengucapkan kata selamat atau mengungkapkan rasa kagum mereka karena kejeniusan cewek dari seorang Chris?

Seyra hanya tersenyum tipis menanggapi mereka semua. Tau... itu hanyalah topeng untuk menyembunyikan keburukan mereka. Ia sadar ada banyak orang yang mencacinya di belakang. sekali pun di depan wajahnya, akan memuja Seyra seolah dirinya adalah manusia langka yang sempurna.

"Ish, gue benci banget sama yang namanya Seyra Alona. Belagu, sok cantik, sok pinter, sok perfect banget! Dia ngerasa bangga dipuji-puji banyak orang, gak tau aja di belakang dia banyak yang benci dia. Yang gue heran, kenapa cewek secacad dia bisa dapetin seorang Chris?" cibir Tata, salah satu teman sekelas Seyra yang selama ini sangat membenci Seyra. Tiga orang temannya mengangguk setuju, mereka tampak asyik menggunjingkan Seyra dengan suara pelan di salah satu sudut perpustakaan.

"Iya, gue berharap banget Chris putus sama dia. Secara tuh anak diseganin kan gara-gara temen-temen takut dan menghormati seorang Christian. Gue yakin kalo mereka putus, hatters-nya Seyra pasti pada nampakin diri!" dukung Lia.

Sekali lagi pendapatnya dianggukkan oleh teman-temannya. Mereka yang sejak awal tau Seyra adalah pacar seorang Chris, dan selalu bersikap seenaknya karena menganggap dirinya sendiri paling sempurna langsung menobatkan diri sebagai hatters Seyra. Sudah lama, hanya saja tetap bersikap sok manis di depan orangnya. Tidak mau mengambil resiko berhadapan dengan Chris yang murka.

"Kalo gue berharap ada orang yang bisa ngalahin nilai tuh anak. Biar dia malu, kagak bisa bersikap belagu," kali ini Jeni yang menimpali. Ia menunjukkan sorot mata benci yang menggebu-gebu. "Sekalian aja ada yang rebut Chris dari dia. Lagian gue gak tega liat Chris, disengakin mulu sama tuh cewek sok perfect. Heran deh, Chris masih aja betah sama dia."

"Ngapain bisik-bisik, sih?" tegur seorang cowok yang kupingnya sudah panas. Ditatapnya keempat orang yang dari tadi sedang mengucapkan sumpah serapah mereka pada Seyra. "Kuping gue panas!"

"K-k-Chris!" pekik Tata gelagapan. Matanya melotot kaget saat melihat Chris sudah ada di depannya. "Lo dari tadi di sini?"

Tata salah tingkah dengan muka pucat. Ketiga temannya juga menunjukkan ekspresi yang tidak kalah kagetnya. Tata melirik buku ensiklopedia yang sedang digenggam Chris. Dia sedikit mengernyit.

Astaga! Tiba-tiba mata Tata semakin membola. Jadi orang yang sejak tadi berdiri tiga meter darinya dan menutupi seluruh wajahnya dengan buku itu Chris? Mampus!

"Menurut lo?" Chris balik bertanya, terlihat jelas raut wajahnya yang jengah. Chris memang tidak suka jika ada orang yang menjelek-jelekkan Seyra di belakangnya, apalagi di hadapannya. Dan kata-kata mereka yang tadi –entah Chris tidak tau diucapkan oleh siapa- itu seolah mengatakan seorang Chris itu bego karena bisa betah pacaran dengan Seyra.

Maksudnya apa? Tau apa mereka tentang hubungannya dan Seyra? Memangnya mereka paranormal?

Mereka tidak tau apa-apa tentang dirinya, dan Chris amat sangat tidak suka jika mereka bicara sembarangan tentang urusan pribadinya. Chris menatap keempat orang itu bergantian, sedetik kemudian ia tersenyum sinis.

"Jaga ya mulut lo semua. Sekali lagi gue denger kalian jelek-jelekin cewek gue, gue bikin ancur muka kalian!" tunjuk Chris pada Tata. Menghembuskan napas kasar, dia berbalik dan berjalan lalu berbelok. Sebelum benar-benar menghilang kata-kata sinis Chris masih terdengar jelas di telinga keempat cewek itu, "Udah jelek gak tau diri. Gak sadar tampang!"

LovinHart (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang