Part 7

2.6K 169 32
                                    

Part 7

Sementara di ruangannya Rio memandang sinis ke layar monitornya.

Ia membaca ulang data-data yang Andrew tunjukkan padanya siang itu, yang paling membuatnya mendesis kasar adalah gambar Cakka dengan tulisan dibawahnya:

Cakka Finn Holdren, United States Intelligence Agency and Security Command, Auxillary Torritorial Service.

"Ternyata kecurigaan gue benar," ucap Rio pada dirinya sendiri setelah membaca data tentang Cakka.

Seharusnya ia sudah tau sejak Cakka bisa mengalahkan Dox, atau sejak ia menembak apel di atas kepala Shilla.

Ia mengangkat gagang telefonnya dan langsung menghubungi Andrew.

"Suruh Alvin, Elbert dan Jonathan seret dia ke ruang tahanan tengah malam ini," ucap Rio pada Andrew.

"Siksa kalau dia ngelawan, tapi jangan sampai terbunuh," sambung Rio.

Dia punya rencana lain untuk membunuh Cakka, sepertinya Shilla tidak ingin melewatkan detik kematian Cakka.

Cakka pikir ia cukup pintar untuk mengelabuhinya?

Mungkin ia bisa menjerat Shilla, tapi tentu saja tidak dirinya.

Beruntung Andrew punya koneksi luas, itu memudahkannya untuk bisa masuk ke akun kenegaraan dan militer.

"See, gue punya alasan buat bunuh lo sekarang," ujarnya dingin.

--

Shilla terbangun ketika pintu kamarnya diketuk dengan kuat, ia menyipitkan matanya merasa sangat terganggu dengan suara nyaring itu, dengan malas Shilla menyibakkan selimutnya dan membukakan pintu.

"Ikut gue," ucap Alvin sambil menarik tangannya.

Shilla mengerjap, "Ada apa?" tanyanya ketika Alvin terus menariknya hingga ke lorong 2.

Ia mendorong Shilla ke dinding yang sempit, ketika merasa cukup aman Alvin pun buka suara.

"Apa lo tau kalau Cakka penyusup?" tanya Alvin yang membuat bola mata Shilla membulat, tentu saja ia kaget, bagaimana Alvin bisa tau?

"Rio udah tau identitas asli Cakka, dia merintah gue, Jonathan dan Elbert buat seret dia dari kamarnya ke ruang tahanan,"

Shilla terbelalak.

"Semua tempat udah disadap, gue pikir cuma ini tempat yang belum, kayaknya Rio udah tau sejak siang tadi tapi dia sengaja nunggu sampai larut malam,"
Shilla hanya dapat tertegun tak bisa berkata-kata.

"Gue akan tahan Jonathan sama Elbert sebentar, jadi lo punya waktu buat ketemu dia sebelum dia dieksekusi,"

"Gue akan temui Rio," balas Shilla, ia sudah bersiap untuk pergi namun Alvin menahannya.

"Lo gak punya waktu untuk itu, karena gue akan ke kamar Cakka sekarang, bisa jadi lo gak akan bisa liat dia lagi,"

"Oke, kasih gue 5 menit, gue akan ke kamar Cakka sekarang," ucapnya lalu bergegas meninggalkan Alvin.

Shilla berlari sekencang yang ia bisa untuk sampai ke kamar Cakka, ia mengetuk-ketuk pintu kamar dengan keras hingga pintunya terbuka.

Mata Cakka tampak sayu karena dipaksa bangun, Shilla mendorong tubuh Cakka hingga ia dapat masuk ke dalam kamar.

"Rio tau lo penyusup, dia akan bawa lo ke ruang tahanan," ucap Shilla panik.

Cakka mengernyit, "Lebih cepat dari yang gue kira, tapi gue akan baik-baik aja, lo harus siapin senjata sekarang," ucap Cakka.

EscapeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang