Part 2
Cakka dapat melihat kerutan dikening gadis itu ketika ia menolak tawarannya untuk menari striptease.
Lalu tiba-tiba gadis itu berdiri dan duduk dipangkuannya, Cakka kaget bukan main.
"Ap---" a yang lo lakukan?
Dan pertanyaan itu hanya dapat ditelannya karena gadis itu sudah mencium bibirnya.
Cakka hendak menolak tapi sepertinya Shilla sudah sangat ahli dalam berciuman, hingga Cakka pun tergoda dan akhirnya membalas ciuman ganas Shilla, ia mengerang ketika Shilla mulai merapatkan tubuh rampingnya ke dadanya.
Damn.
Cakka mulai melupakan tujuannya datang menemui Zee a.k.a Shilla, tangannya mulai membelai punggung gadis itu.
Hingga mereka terengah-engah dan Shilla melepaskan ciumannya. Cakka menyibakkan anak rambut Shilla ke balik telinganya, keningnya berkerut ketika melihat tanda biru dibawah telinganya, seperti tanda pukulan, tapi ia tidak bertanya dan langsung menciumi sisi leher Shilla yang lain.
"Gue bukan pelacur," bisik Shilla ketika Cakka berhasil meloloskan satu kancing teratas bajunya. Cakka mengerjapkan kelopak matanya mendengar ucapan Shilla itu, ia menarik tangannya dari tubuh Shilla dan membiarkan gadis itu duduk disampingnya, sialan, kalau begitu kenapa ia menggoda Cakka tadi?
"You turn me on," ujar Cakka tanpa basa-basi.
"Gue gak pernah hilang kontrol kayak gini, sorry," sambung Cakka lagi.
Ya, Cakka memang tidak pernah hilang kontrol seperti ini, ia selalu fokus dengan tujuannya.
Cakka tidak tau siapa yang salah, dirinya atau Shilla?
Mungkin ia akan melanjutkan misinya besok, ia tidak ingin berlama-lama disini dan akhirnya malah memperkosa Shilla.
Cakka berdiri dari tempatnya, ia mengeluarkan uang dari dompetnya dan meletakkan diatas meja.
Sementara Shilla masih terdiam ditempatnya, ia memandang uang itu sekilas lalu ketika ia mendongakkan kepalanya Cakka sudah keluar dari ruangangan itu.
--
Shilla bergeming ketika Rio menyentuh dagunya dengan jari telunjuknya. "Gue udah siapin apartemen buat lo," ucap Rio.
Shilla masih bergeming, tatapannya lurus menghadap Rio.
"Untuk dua minggu kedepan lo akan tinggal disana, ada beberapa rencana yang di ubah," tambah Rio, jari telunjuknya menyentuh garis wajah Shilla.
"Gue akan jelasin tapi setelah ini," bisik Rio.
Dalam satu hentakkan ia sudah menjatuhkan Shilla ke atas tempat tidur, ia menindih Shilla yang masih terdiam.
"Apa yang udah lo lakuin buat Jordan Thomas?" tanya Rio.
"Nggak pernah lebih dari ciuman dan blow job," bisik Shilla.
Rio membuka kancing kemejanya sambil terkekeh pelan.
"Hanya itu?" tanya Rio.
Shilla hanya diam, dan Rio menekan leher Shilla dengan telapak tangannya, Shilla merasakan ia seperti tercekik namun tetap berusaha tenang dan tidak mengeluarkan suara apapun.
Lalu Rio beralih ke garis rahang Shilla, mengelusnya pelan sebelum menciumnya hingga ke daun telinga Shilla, Shilla mendesah, walaupun yakin itu bukanlah suara desahan aslinya.
"Gue lebih suka bermain kasar, tapi kali ini gue buat pengecualian," bisik Rio.
"Kalau gitu kenapa nggak mencoba?" tanya Shilla.

KAMU SEDANG MEMBACA
Escape
ActionESCAPE Genre : Action + Romance Rate : Mature * Ashilla Violette adalah satu-satunya gadis yang tergabung dalam organisasi kriminal yang dijuluki 'ESC', walaupun ia satu-satunya wanita tapi ia sangat dihargai oleh rekan-rekannya, semua rekannya me...