Eliza memasuki rumahnya dengan malas dan menaiki tangga dengan lambat. Dia lalu membanting pintu kamarnya, dan duduk di tepi ranjang nya. Dia kembali mengingat apa yg dilihatnya di perpustakaan tadi.
"Haaahh.." desahnya sambil menutup wajah. Eliza memutuskan untuk mencuci muka. Dan berbaring sambil menutup matanya.
"I need something to eat."
- - -
Ting Tong.. Ting Tong..
Seseorang membuka pintu rumahnya.
"Hi Will.."
"Apa yang kau lakukan disini ?" tanya si pemilik rumah.
"Oh ya, jangan bertanya bagaimana aku bisa tahu dimana rumahmu."
"Aku tidak menanyakan itu."
Gadis itu merenggut kesal.
"Okay, aku cuma mau tahu cara ngerjain tugas itu. Kalo besok pak guru bertanya padaku ? Dan aku tidak tahu jawabannya, bagaimana??"
"Aku bisa menjelaskannya besok di sekolah. Aku tidak menyuruhmu datang kesini."
"Memang apa salahnya ?"
"Don't do anything. Just shut up!!" ucapnya sambil menyuruh Freya masuk.
Ia menyuruhnya untuk pergi ke taman belakang rumahnya. William pergi ke kamarnya, dan kembali dengan membawa beberapa buku. Lalu menaruhnya di atas meja. Ia mulai membuka bukunya satu persatu dan mengerjakannya.
"Dimana ibumu ?" tanya Freya sambil melihat ke sekitar.
"Sedang pergi." jawabnya masih fokus dengan buku-buku dihadapannya.
"And, your dad ?"
"Just shut up, or get out of here." balasnya membuat Freya memilih untuk tidak berbicara lagi.
10 minutes later
William menutup bukunya sayu persatu.
"Sudah selesai?" tanya Freya heran.
"Ya."
"Cepat sekali."
"Kau sudah mengerti kan ?" tanya nya tidak menanggapi ucapan Freya.
Freya mengangguk.
"Well, aku akan pulang sekarang."
William mengantarnya sampai pintu depan rumahnya.
"Bye.." ucap Freya sambil tersenyum lebar.
William hanya mengangguk datar. Ia lalu mengalihkan pandangannya dan melihat Eliza sedang berjalan mendekati rumahnya. Freya baru saja ingin memasuki mobilnya saat ia melihat Eliza juga.
"Hi Eliza!! Is it you ?" tanyanya kaget.
Eliza yang tadinya menunduk, mengangkat kepalanya. Dia melihat Freya, lalu William.
Eliza hanya mengabaikan ucapannya.
"Lo mau kemana ?" tanya Freya lagi. Eliza sudah berjalan melewati mobilnya, tapi dia hanya menatap Freya datar.
"Lo tinggal di sekitar sini ??"
Eliza lagi-lagi tidak menanggapinya.
Freya kembali berbalik menatap William, dan melambaikan tangannya yang dibalas dengan wajah datar William. Dia lalu masuk ke mobil, dan melajukan mobilnya dengan cepat.
William menatap Eliza yang mulai menjauh dari rumahnya.
"Elizabeth !!" Panggilnya.
Eliza berbalik. "Ya ?"
"Tunggu aku." William lalu berlari ke arahnya.
"Ada apa ?" Tanya Eliza
"Kau mau kemana ?"
"Ke minimarket."
KAMU SEDANG MEMBACA
Am I Friendzone ?
Teen FictionDalam persahabatan yang terjalin antar cewek-cowok, mustahil jika salah satu dari keduanya tidak mempunyai perasaan lebih kepada sahabatnya sendiri. Setidaknya, itu yang diyakini oleh sebagian orang. Menghabiskan 11 tahun waktunya berteman dengan W...
