Elizabeth sedang berdiri di tepi jendela. Ia sudah berdiri disitu selama sepuluh menit. Ia lalu membuka kaca jendelanya ke samping kiri dan kanan, membiarkan angin pagi yang sejuk menerpa wajahnya.Hari ini ternyata hari pertama musim gugur. Eliza melihat kebawah, ke arah pekarangan rumahnya. Banyak dedaunan kering berwarna oranye yg berjatuhan di tanah. Pohon - pohon mulai kehilangan daunnya. Elizabeth suka musim gugur.
Sejenak terlintas di pikirannya,
Apa kabar Indonesia ?
Apa kabar Maddie ?
Dan,
Apa kabar William ?
Suara ketukan pintu membuyarkan lamunannya. Disusul dengan suara teriakan dari luar,
"ZAAA, BANGUUN!! UDAH JAM SEMBILAN." Itu suara Lucy, spupunya.
Teriakannya kencang sekali.
"Udah bangun kali." ucap Eliza santai tanpa berpindah dari tempatnya.
"Oh ?" Lucy segera membuka pintu.
"Hari ini gak ada kegiatan kan ?" tanya Lucy. Ia tampak bersemangat.
"Gak. Kenapa ?"
"Nanti siang siap-siap. Jam stengah satu kita mau jalan-jalan. Kamu ikut ya ?"
"Berdua saja ?"
"Tidak, Ozan juga ikut."
Melihat ekspresi Eliza, Lucy melanjutkan.
"Jay sama Elon gak ikut, you know lah alasannya."
"Okay."
Ini Hari Minggu.
Dan akan menjadi hari yang menyenangkan.
-
Lucy dan Elizabeth sudah berada didalam mobil. Dengan Ozan sebagai sopir nya.
"Kita mau kemana dulu ?" tanya Eliza pada mereka berdua.
"Nonton dulu." jawab Lucy dengan senyum lebarnya.
Setelah nonton, Ozan mengajak Eliza untuk melihat pameran lukisan di salah satu Museum Seni. Dan itu membuat Eliza takjub dengan karya-karya yg dipamerkan. Dan tujuan mereka yg terakhir, makan di restoran yg terkenal enak yg letaknya tidak jauh dari museum.
Sesampainya dirumah, Eliza tidak langsung masuk. Melainkan memilih untuk berjalan sendiri di taman yg tidak cukup jauh dari rumahnya.
Dan, sampailah Eliza di taman yang dituju. Ia memandang sekeliling. Daun-daun berwarna oranye kecoklatan berserakan di tanah. Pepohonan yang berada disamping kiri dan kanan taman. Taman ini cukup sepi, hanya ada tiga sampai empat orang yg berada disini. Elizabeth duduk di bangku panjang berwarna putih. Cukup lama menenangkan fikirannya, Eliza terkejut dengan seekor kucing yg tiba-tiba berada di sebelah kakinya.
Kucing berwarna kuning-putih itu mengeong. Tampak seperti kucing ras Persia. Eliza segera mengambilnya dan mengelus bulu halusnya dengan gemas. Tapi tunggu, kenapa bisa kucing ini ada disini ?
Apa ini kucing liar ?
Apa.. kucing ini kabur dari majikannya ?
Atau, kucing ini dibuang ?
Eliza bangkit dari duduknya dengan kedua tangan masih menggendong kucing itu.
Baru saja ingin melangkah, Eliza mendengar suara langkah kaki. Tapi suara itu bukan dari sepatunya, dia hanya sendirian disini. Melihat orang yang tadi lebih dulu ada di taman ini sudah pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Am I Friendzone ?
Teen FictionDalam persahabatan yang terjalin antar cewek-cowok, mustahil jika salah satu dari keduanya tidak mempunyai perasaan lebih kepada sahabatnya sendiri. Setidaknya, itu yang diyakini oleh sebagian orang. Menghabiskan 11 tahun waktunya berteman dengan W...