Fire Flower - akanemori_ & Sirmuffs

575 50 6
                                    

"Kunang-kunang tidak diizinkan untuk jatuh cinta kepada manusia"
Kashitarou ito x Reader
Romance, Drama
Credit to prespective owner.

☆☆☆

Kau selalu membenci manusia.

Yah, walaupun kau sendiri adalah manusia.

Setidaknya kau menganggap kalau kau adalah manusia yang berbeda, dari manusia lainnya. Manusia itu egois, menggunakan orang lain agar keinginannya tercapai, tidak mau repot, dan yang paling kau benci... mereka tidak mau repot-repot melihat kebelakang atau mengingat orang yang mereka tinggalkan. Kau berpikir seperti itu bukan hanya sekedar berhipotesis belaka, kau tentu memiliki alasan atau penguat gagasan tersebut. Orang meninggal umumnya tidak akan selamanya tinggal di hati orang lain, atau kadang orang yang putus cinta harus melupakan orang yang ia sukai, atau yang paling menyakitkan dan yang paling sensitif bagimu... misalnya seseorang yang pindah sekolah, ia harus terima dilupakan oleh teman-teman sekelasnya.

Pahit. Tapi ayolah, memang apa susahnya mengingat sebentar. Mengingat masa menyenangkan ketika bersama, saling bertegur sapa walau hanya sekedar lewat e-mail. Tidak harus kan melupakan sepenuhnya? Itu justru berakhir seakan orang tersebut menghilang dari dunia. Kau menggelengkan kepalamu cepat, ini kamu hanya terlalu paranoid.

Life must go on? Omong kosong.

Kau tidak pernah melupakan nama atau wajah temanmu dari setiap sekolah yang sudah kau singgahi. Menyedihkan ketika tak ada yang mengingatmu.

"Sial, aku seperti orang bodoh saja." Kau menendang kaleng bekas kuat-kuat, hingga kaleng itu penyok kedalam dan menampar sebuah pohon besar. Manikmu terbelalak begitu melihat kemegahan pohon tersebut "Pohon apa ini..." gumammu, dengan sigap kau membuka bukumu; buku legenda sekitar, maklum kau tertarik dalam hal mistis seperti ini.

"Seribu tahun pohon sakura..." Ah, kau mengingat legenda itu, katanya di sekitar sini memang ada pohon sakura yang berdiri kokoh sejak zaman shogun Tokugawa. Alkisah pohon ini dijaga oleh seorang gadis kuil sampai akhir hayatnya, dan gadis itu memberi semacam janji agar pohon ini terus hidup sampai akhir zaman. Kau tertawa kecil, ada saja sejarah aneh seperti itu.

Ah, tapi sayangnya ini musim panas, jadi kau tidak bisa melihat satu pun bunga sakura yang mekar. Kau mengambil sapu lidi (yang tersandar pada pohon tersebut, sepertinya seseorang lupa mengembalikannya) dan mulai membersihkan daun-daun kering di sekitar situ.

"Maafkan aku karena sudah menendang kaleng bekas ke arahmu," Kau meletakan dua nasi kepal yang kau beli di supermarket tadi siang tepat di dekat salah satu akar pohon itu "Ini sebagai permintaan maafnya, terima kasih sudah membuat perasaanku membaik, dan... um---karena kau terlihat kesepian, aku akan menemanimu lagi besok. Jangan khawatir! aku juga selalu sendirian, jadi kita bisa bertemu setiap hari!" kau menghela napas, mungkin otakmu sudah mengalami kerusakan parah. Berbicara dengan pohon adalah hal terakhir yang kamu ingin lakukan di sisa-sisa hidupmu ini.

Suara tawa lembut memecahkan keheningan. Jelas, itu bukan suaramu, lagipula suara itu terlalu berat dalam ukuran suara gadis umumnya. Kau menatap sumber suara tawa itu dengan tajam, tidak suka ditertawakan seperti itu. Benar saja, pelakunya berada di balik pohon besar itu, jadi dia menguping sedari tadi? Dan apa-apaan itu dengan topeng rubah yang ia kenakan?

"Maaf, Maaf sudah mengganggu." walau begitu, pemuda itu masih enggan menghentikan tawanya, suara geta yang ia kenakan semakin jelas, ia mendekatimu dengan tawa yang tak kunjung surut "Namaku Kashitaro Itou, siapa namamu?" ia menyodorkan tangannya, mengingatkan posisimu yang masih berjongkok di depan pohon, wajahmu memerah karena malu. Jangan bilang ia mendengar perkataanmu?

DraOne: MeiJun FusionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang