continue

270 26 2
                                    

Arline hanya menatap mike tanpa menjawab pertanyaan dari mike.

"Jawab aku elle, still you loving me?" ucap mike kembali. Cukup lama arline terdiam dan akhirnya dia mengangguk. Mike sangat bahagia dengan pernyataan arline..ternyata penantiannya. Tak sia-sia.

"Tapi, mike aku sekarang bukanlah arline yang dulu. Lihat aku aku gemuk sekarang bahkan obesitas mike." Ucap arline frustasi.

"Hei..hei.. look at me. Aku mencintaimu bukan karena fisikmu, tapi aku juga tak tau alasannya kenapa, aku juga mencari alasan kenapa aku mencintaimu elle, tapi aku tak pernah mendapatkan jawabannya. Yang aku tau aku sangat mencintaimu. Bahkan sekarang aku jauh lebih mencintaimu. Tolong jangan tinggalkan aku lagi elle." Ucap mike seraya memeluk arline.

"Mike apa aku harus melanjutkan ceritaku?" Tanya arline dengan polosnya.

"Kau merusak suasana elle." Ucap mike kesal.

"Tapi lanjutkan. Aku ingin tau apa semua tentangmu selama 8 tahun ini." Ucap mike dan mulai menyandarkan arline didadanya.
Akhirnya mereka berdua bercerita sepanjang malam hingga rasa kantuk menghampiri keduanya.

***
Flash back on
"Pagi itu suasana taman Oxford sangat hiruk pikuk dengan jeritan gadis-gadis Yang menyebalkan. Jeritan Yang menandakan jika seorang dewa Casanova telah tiba.
'Huh, lagi-lagi.' Batin arline.

"Hai, elle dimana xavier?" Ternyata dewa casanova itu sudah duduk disampingku.

"Sejak kapan disini." Ucap arline datar.

"Senyum elle. Cemberut terus. Ntar cepat tua loh." Goda mike.

"Biarin. Lagi pula apa untungnnya senyum sama kamu." Ucap arline santai.

"Yaampun elle. Kakak. Bisa tidak kau panggil aku kakak, seperti kau memanggil xavier dengan sebut kakak sampai begitu mesra." Ucap mike kesal.

"Kau tidak punya karisma untuk jadi kakak. Tidak ada pantas-pantasnya. Liat saja kerjaannya tebar pesona sana sini. Gandeng cewek sana sini." Gerutu arline.

"Cie, ada yang cemburu nie. Cemburu tanda Cinta loh elle." Goda mike kembali.

"Itu apa elle?"

"Oh, ini panduan untuk...."

"Untuk karantina miss Indonesia." Ucap xavier yang telah berada diantara mereka.

"Ini elle. Minggu depan kau masih harus mengikuti kelas memasak, dan dance. O.y latihan karatemu sudah aku ambil cuti disini, jadi tidak perlu latihan dengan sensei kimikura lagi. Jadwalmu sudah aku pindahkan minggu depan di Jakarta. Dan minggu depan kau akan dipantau oleh sensei takumi."
Arline mengangguk. Segala sesuatu terasa lebih mudah jika diurusi oleh xavier.

"Loh, miss Indonesia? Karate? Maksudnya apa vier. Siapa yang mau ikut miss Indonesia?" Tanya mike bingung.

"Aku." Jawab arline percaya diri.
Terdengar tertawaan mike yang menggelegar. Sontak arline sangat kesal.

"Kenapa, tidak percaya aku bisa menjadi miss Indonesia. Dengar ya mike. Aku udah 17 tahun, aku bisa masak, bela diri, main musik, dance, aku aktif organisasi, kemampuan bahasa ku juga lumayan banyak. Kenapa kau mentertawaiku!" Sontak mike diam mendengar ucapan arline dan tatapan membunuh yang diberikannya pada mike.
'Jelas, sangat mudah kau mendapatkan posisi itu elle.' Batin mike.

"Tidak mungkin. Liat saja tubuhmu tinggi okelah, tapi kurus, dekil, liat dadamu rata kayak papan. Mana ada miss Indonesia dada rata seperti itu. Lihat kelakuanmu sudah seperti preman yang mau ngajak aju jontos aja. Gak ada sifak feminim nya sama sekali." Bual mike dia tak ingin ketahuan jika selama ini sangat mengagumi arline dan diam-diam mencintainya.

my beautiful big sizeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang