Kyungsoo sedang duduk di ranjangnya,hari ini ia sangat senang sekali.
'Park chanyeol,namja yang baik. Ah seharusnya aku tadi membawa handphoneku lalu berfoto denganya,supaya aku dapat melihat wajahnya saat aku sudah bisa melihat' batin kyungsoo,disaat kyungsoo sedang asik memikirkan chanyeol tiba-tiba sebuah tangan melingkar di pinggangnya. Ya siapa lagi kalau bukan kris.
"Soo kau sedang apa? Apa kau sedang memikirkanku?"
"Tidak,percaya diri sekali kau"
Kris memandang kyungsoo sebal "kau menyebalkan soo" lalu kris melepas pelukannya.
"Haha, sudahlah jangan cemberut seperti itu. Aku yakin wajahmu pasti sangat jelek saat ini" kyungsoo terkikik geli. Ia sangat senang menggoda kris.
"Kenapa kau jahat sekali?"
"Haha,sudahlah. Oppa aku ingin meminta sesuatu"
"Kau mau minta apa?heum..."
"Bolehkah aku mengunjungi taman rumah sakit setiap hari?"
"MWO?"
"Ayolah oppa, kau kan sudah janji akan menuruti permintaanku"
"Eum...baiklah.."
"Gumawo" kyungsoo memeluk kris dan kris pun membalas pelukannya.
"Tapi, apa yang membuatmu ingin ke taman RS setiap hari?"
"Aku bosan di kamar terus"
"Tapi kau harus di temani suster"
"Aku bisa sendiri"
"Tidak ada penolakan do kyungsoo"
"Baiklah,aku akan meminta suster untuk mengantarku" akhirnya kyungsoo menuruti kris,ya..daripada ia tidak boleh keluar kamar sama sekali.
.
.
."Hari ini aku akan memasak masakan kesukaan eomma,eomma pasti tidak akan marah-marah lagi denganku" saat ini chanyeol sedang sibuk di dapur,ia ingin eommanya menyayanginya layaknya seorang ibu yang menyayangi anaknya.
Tiba-tiba eomma chanyeol melewati dapur,ia melihat chanyeol yang sudah menunggunya di meja makan.
"Eomma" ucap chanyeol sumringah ketika melihat eommanya pulang,tetapi eommanya hanya memandang malas kearah chanyeol lalu pergi menuju kamarnya.
"Eomma tunggu! Apa eomma tidak lapar? Hari ini aku memasakkan masakan kesukaan eomma"
"Sudahlah park chanyeol! Berhenti menggangguku. Kau membuatku semakin membencimu"
"Tetapi kenapa eomma membenciku?" Eomma chanyeol tidak menjawab pertanyaan chanyeol dan langsung masuk ke kamar. Chanyeol meremas ujung bajunya,ia mencoba menahan diri supaya tidak menangis.
"Tak apa,bolehkah aku mencicipi masakan tuan muda?" Tanya bibi han.
"Tentu" ucap chanyeol senang,bibi han mulai mencicipi masakan chanyeol.
"Eum! Ini enak. Tidak kusangka tuan muda memiliki bakat memasak" puji bibi han,chanyeol tersenyum manis saat bibi han memuji masakanya.
"Jinjja? Padahal aku baru mencoba memasak"
"Daebak! Tuan muda sangat berbakat,tuan muda duduklah aku akan menemani tuan muda makan"
"Tapi han ahjumma juga harus makan bersamaku"
"T-tapi-"
"Tidak ada penolakkan" chanyeol mendudukkan bibi han di kursi meja makan.
Setelah makan chanyeol bergegas menuju kamarnya.
"Oh iya yeol! Aku ada ide bagaimana jika kau merubah penampilanmu,ya...siapa tau banyak orang yang memperhatikkanmu" chanyeol teringat dengan perkataan baekhyun saat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Precious Love (ChanSoo)
FanfictionAku rela berkorban apapun termasuk mengorbankan nyawaku demi orang yang kusayangi. -Park Chanyeol- Terima kasih,kau menerima kekuranganku dan mencintaiku dengan ketulusan hatimu. -Do Kyungsoo- cover by: @najlanadilia