Mianhae semuaa, tapi ini last episode yang bakalan author add disini. Author mau ngomplete-in ini story, karena beberapa alasan dan masalah. Jadi mianhae :'''v. Jeongmal gomen ne/? :'''v
Okehh, gausa makin banyak cincongnya, monggo dibaca~
Btw, ini saya ambil dari penggalan FF saya yang lama dan castnya bukan Hoseok, plus point of viewnya juga dari Hoseoknya. Jadi kalo ada kalimat-kalimat yang nggak jelas, tolong dimaklumi :'''v
Namja berambut hitam sehitam malam itu masuk ke dalam kamarnya. Ia menghela nafasnya.
'Ka!! Aku tak mau melihatmu!'
Ia tutup pintu kamarnya lalu menyenderkan badannya ke pintu kamarnya. Matanya menatapi langit-langit kamarnya. Dipikirannya hanya dapat terpikirkan seseorang yang akhir-akhir ini telah ia habiskan waktu bersama. Kau, kaulah yang ada di pikirannya. Dan saat ini, kau sedang marah padanya. Kau, bahkan tak mau keluar dari kamarmu hanya untuk sekedar makan. Hanya karena namja bermarga Jung itu akan pergi ke Amerika besok, membuatmu marah besar. Hoseok meringis. Haruskah dia menolak penawaran itu? Tapi apakah bisa? Ia tidak bisa menolak tawaran itu hanya karena dirimu. Walaupun jujur, sudah lama Hoseok menyukai dirimu, ia tak boleh menolak penawaran itu. Jika dia menolak, akan makan apa dia nanti?
TIK TIK TIK
Kaca kamar Hoseok menarik perhatiannya. Langit sore sudah berganti menjadi malam. Beberapa titik air membasahi kaca kamarnya. Hujan.
JLEDAR
Dengan petir. Masih ia perhatikan jendela kamarnya. Sepertinya akan ada badai. Hujanpun semakin deras.
TOK TOK TOK
Hoseok membalikkan tubuhnya.
TOK TOK TOK
Pintu kamarnya kembali di ketuk. Segera ia membukakan pintu kamarnya untuk siapapun yang ada di luar sana.
KREK
Pintu kamar Hoseok terbuka. Dihadapannya sudah ada dirimu yang sedang berdiri dengan kedua tanganmu di belakang tubuhmu. Kau sedikit menundukkan kepalamu. Baju piamamu terlihat kebesaran untukmu. Kau memainkan kedua tanganmu sendiri dan sedikit menggoyang-goyangkan tubuhmu. Rambutmu kau kuncir agak kendur. Bagi Hoseok, kau terlihat sangat manis.
"Hwayeon-ah?" Hoseok memanggilmu. Kau tak menjawab.
"Eum...." Kau bergumam, "Jaega..." Kau menggantung kata-katamu. Sebenarnya, bagimu terasa sangat memalukan untuk mengatakan apa alasan kau datang kesini, tapi mau tidak mau, kau harus mengatakannya. Dan tingkahmu membuat Hoseok berpikir bahwa kau semakin lucu.
"Mwo?" Tanya Hoseok. Kau sekarang mengangkat kepalamu dengan sempurna dan menatap tepat ke mata Hoseok.
"Di luar hujan...." lirihmu. Hoseok menatapmu bingung.
"Lalu?" tanya Hoseok, bingung. Kau sedikit membuang wajahmu. Pipimu mulai bersemu merah.
"Aku takut..." ucapmu. Hoseok terpaku. Ia serasa ingin berteriak ketika mendengarmu mengucapkan kata-kata itu. Kyeopta!! Ingin ia cubit saja rasanya pipimu saat ini. Jika bisa akan ia remukkan dirimu di tempat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Romance Stories - Bangtan Boys
KurzgeschichtenMy short fanfictions staring: BTS (Bangtan Sonyeondan/Bangtan Boys) Enjoy ^^