2 || Summer Flower

240 34 0
                                    

Summer Flower

"Kayla!"

Gadis yang dipanggil itu pun menoleh ke belakang. Hana sedang berlari ke arahnya dengan ngos-ngosan.

"Lo jangan pulang dari jalan biasa. Kalo perlu jangan keluar sekolah dulu," ucapnya saat dia sudah berdiri di depan Kayla.

Kayla mengernyit bingung. "Kenapa?"

"Ada tawuran! Kan tadi waktu istirahat beritanya udah kesebar. Liat tuh, anak-anak lain pada nunggu tawurannya selesai."

"Halah! Masih aja percaya sama gosip," ujarnya seraya mengibaskan tangannya diudara

"Batu baget sih lo, Kay! Bahaya! Lewat jalan lain deh kalo lo mau pulang."

"Gak bisa, Hana. Gue hari ini kan diantar sama Kak Kevin. Kalo tadi gue bawa mobil, gak masalah harus lewat jalan lain. Jalan itu jalan tercepat ke rumah."

"Jangan deh, Kay. Atau gini aja lo pulangnya bareng gue. Oke?"

"Gak bisa. Lo kan mau ekskul dulu, makin lama dong kalo gue nunggu lo."

"Ta—"

"Gak pa-pa. Percaya deh, Han. Gue duluan, ya!" Kayla berbalik lalu berjalan keluar gedung sekolah.

Hana sangat khawatir dengan Kayla yang tetap melewati jalan itu. Tak menutup kemungkinan jika Kayla nantinya terkena sasaran tawuran. Namun Hana hanya bisa pasrah. Sikap Kayla yang keras kepala memang tidak pernah berubah.

Sama seperti Hana, reaksi siswa-siwi yang lain pun tak jauh berbeda. Kebanyakan siswa-siswi menatap Kayla dengan pandangan takjub, kaget dan tak percaya. Jelas-jelas mereka melihat Kayla berbelok ke arah jalan dimana tawuran sedang dilakukan. Ini benar-benar gila! Gadis itu sungguh nekat.

Sementara Kayla, gadis itu mengacuhkan tatapan dari murid lainnya. Dia malah mengambil handphone serta headset dari dalam tasnya. Dengan santai dia berjalan sambil mendengarkan lagu.

Katakanlah Kayla bodoh. Dia bahkan tidak menyadari bahaya didepannya. Beberapa meter didepannya, dua kelompok berbeda sekolah itu sedang beradu fisik. Sebagian dari mereka juga melempar balok kayu, batu bata dan benda-benda tajam serta berbahaya lainnya.

"WOI! ADA CEWEK SMA ANGKASA, NIH!" seruan nyaring itu berhasil membuat Kayla tersentak.

Tepat didepannya, berdiri seorang lelaki dengan wajah beringas-nya. Ditangannya, lelaki itu memegang sebuah balok kayu. Kayla sungguh ketakutan sekarang. Diliriknya lengan laki-laki itu, tertera disitu lambang dari SMA Tirta, sekolah tetangga. Kayla memaki dirinya sendiri. Inilah akibatnya kalau dia keras kepala. Harusnya, dia tadi mendengarkan ucapan Hana.

"Wah, cantik-cantik ngapain disini? Mau ikutan kita main, ya?" tangan laki-laki itu hendak mengelus pipinya namun Kayla langsung menepisnya kasar.

"Galak banget nih cewek. Habisin aja, Yan." sahut laki-laki lain dibelakangnya.

Kayla mundur perlahan lalu berbalik hendak kabur. Namun tangannya langsung dicekal.

"Mau kemana? Lo jadiin diri lo sendiri sebagai umpan disini." Mereka berdua tertawa. Tawa yang mematikan menurut Kayla. Bulu kuduknya meremang seketika.

Summer FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang