• Summer Flower •
"Kayla! Ayo makan malam!" panggil Ibunya dari bawah.
"Iya, ma! Sebentar!" sahut Kayla bergegas turun ke bawah.
Kayla duduk disamping Kevin. Dilihatnya, sang Ibu sedang mengambil makanan untuk ayahnya.
"Kamu mau makan apa, Kay?" tanya Ibunya.
Kayla mendengus kesal. "Kayla bukan anak-anak lagi, ma. Kayla udah gede tau."
"Ih kamu ini! Bagi mama kamu masih kecil tau!"
"Terserah mama deh."
"Gimana sekolahnya?" tanya Ayahnya.
"Baik," Kayla lalu menelan makanannya. "Hmm, nanti kalo ada cowok yang nyari aku jangan diusir ya, Pa."
Karena sikap overprotective ayahnya itu, beberapa teman cowok Kayla pernah diusir oleh ayahnya. Padahal mereka kesini untuk mengerjakan tugas kelompok. Makanya, setiap ada tugas kelompok Kayla selalu menolak untuk dikerjakan dirumahnya. Daripada mereka sakit hati karena diusir, mending gak usah datang sekalian kan?
"Emang siapa? Pacar kamu?" tanya Ayahnya seraya memicingkan matanya.
"Bukan, Pa!" serunya kesal. "Guru aku nyuruh aku jadi mentor dia."
"Gak percaya!"
"Sejak kapan Kayla bohong, Mas." ucap Ibunya lembut.
"Ini beda! Kalo udah masalah cinta semua pasti dilakukan."
Kayla memutar matanya kesal. "Apaan sih, Pa! Kayla emang jadi mentor dia. Masih gak percaya? Sana telpon guru Kayla."
"Bener nih kan? Yaudah ntar habis makan Papa telpon guru kamu."
Kayla berhenti mengunyah. Matanya melotot menatap Ayahnya yang kembali memakan makanannya.
"Ih! Gak gitu juga kali, Pa! Masa masalah gini aja sampe nelpon guru aku sih! Malu-maluin aja!"
"Oh, jadi kamu malu punya ayah kayak Papa?"
"Bukan gitu, Pa! Maksud Kayla—"
"Gak mau tau! Wong tadi kamu yang nyuruh Papa nelpon kok!"
Kayla hanya mendesah pasrah. Mulutnya bergumam tak jelas sambil mengunyah makanan.
"Kalo makan jangan ngomong, dek. Pamali!" celetuk Kevin tiba-tiba.
"Kakak sendiri ngomong!" balasnya dongkol.
"Udah, udah. Lanjut lagi makannya." lerai ibunya.
***
Kayla lagi-lagi menghela nafas kesal melihat seseorang yang kini duduk beberapa meter didepannya.
"Lo ngapain sih kesini?!" gerutunya kesal.
Lelaki itu hanya menaikkan sebelah alisnya, membuat Kayla semakin kesal melihatnya.
"Kalo gak mau belajar, lebih baik lo pulang deh!"
"Eh, gak boleh gitu. Kamu ini, dek. Ada tamu kok malah di usir." ucap Ibunya seraya membawa segelas coklat panas. "Diminum, nak Ezra."
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer Flower
Teen FictionKamu datang ke hidupku, lalu mengajarkanku apa itu jatuh cinta. Kemudian kamu yang menumbuhkan perasaan ini hingga ia menjadi semakin besar hari demi hari. Lalu, kenapa kamu pergi? Mengapa kamu menghancurkan rasa yang sudah tumbuh sebesar ini? Menga...