Camping

139 31 10
                                    

Author Pov

"Yogie?" Tanya seseorang berambut coklat kepada temannya.

"Ya tujuannya disini, pasti disini" jawab temanya yang berambut hitam pekat.

"Geundae, disini banyak pohon, bagaimana jika binatang buas?" Tanya dia lagi.

"Riri, selagi kita bersama dengan mereka kita pasti aman." Sahut temannya yang satu lagi ke temannya yang bernama Riri sambil menunjuk sekelompokan manusia, ketika mrmgatakan 'mereka'.

"Arasseo" akhir Riri mengalah.

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Woo Pov

"Cepat bawa tendanya" kata Yul

"Yak! Bisakah kau membantuku?! Daritadi kau hanya berbicara saja" jawabku.

"Shireo! Kau sendiri saja. Kau si nomor 3 ayo bantu buat tenda." Jawab Yul seenaknya sendiri.

"Ne. Tapi, bukankah kita kurang satu anggota?" Si nomor 3 menjawabnya, dan bertanya mengi ngat bahwa 1 kelompok terdapat 5 orang.

"Ah matcha! Siapa disini yang belum memiliki kelompok?" Ingat Yul menepuk jidatnya lalu berteriak membuat mereka semua menoleh.

"Dia tidak menggelengkan kepala" tunjukku pada seseorang berkaca mata.

"Kyungsoo-ya kesini, kau ikut kami saja" suruh Lee padanya. Alhasil, ia berjalan menunduk ke arah kami.

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Author Pov

Camping telah dimulai. Upacara pembukaan sudah selesai. Sekarang adalah waktu untuk mencari bahan sesuai kegiatan nanti.

"Anak-anak dua orang dari kelompok kalian cari kayu sebanyak banyaknya untuk lomba memasak nanti. Sisanya menyiapkan bahan bahan dan membereskan tenda masing masing." pemberitahuan tiba-tiba dari Cho Saem membuat para siswa menghela nafas.

Tak terkecuali dalam tenda Yul. Mereka sampai berdebat untuk menunjuk siapa yang masuk ke hutan lebih untuk mencari kayu.

"Kau saja!"

"Shireo! Neo!"

"Sudahlah daripada ribut terus aku saja" jawab Lee menyerah.

"Nah akhirnya kau" lega Yul dan tersenyum lebar.

"Dan kau harus menemaniku" lanjut Lee dengan death glare kepada Yul, membuat mimik muka Yul berubah masam.

"Aish! Kau menyebalkan" cecar Yul disambut tawaan oleh yang lain.

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Jay Pov

"Kau dan aku saja, palli kajja" usulku setelah pemberitahuan tersebut berakhir dan menunjuk Biu.

"Ok" jawab Biu sambil membentuk jarinya tanda setuju.

"Kalian disini sediakan barang barang. Tanyakan kepada Yesup, dia kepala memasak disini." Suruhku kepada mereka yang tidak ikut mencari kayu.

Kami pun keluar dari tenda, mengenakan sepatu kami masing-masing. Mengingat sekarang bukan musim dingin, kami tak mengenakan jaket.

🏫Tengah Hutan

"Kenapa tidak dapat kayu daritadi. Ini kurang untuk memasak. Bahkan ini bisa dihitung pakai jari" kecewa Biu dengan temuan kami.

"Berpencar saja bagaimana? Lebih cepat bukan?" Usulku sebenarnya masih ragu-ragu.

Can't Feel MyselfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang