Jealous (?)

60 12 5
                                    


Author Pov

🏫Rumah Biu

Biu sudah biasa seperti ini. Tinggal di rumah hanya dengan kakaknya. Orang tua? Ada, hanya saja mereka sibuk bekerja. Alunan lagu yang diputar memenuhi kamarnya. Ia ikut menyanyikan lagu tersebut saat bagian yang ia suka terdengar.

" Ooh~ I'm in love Ooh~ I'm fall in love
duryeobjin andeyo geudaewa hamgge ramyeon
sesangeun neomu areum dabjyo

I thought I never gonna fal in love, but I'm in love
Cause I wanna love you baby
sashireun cheom bwasseul ttae buteo naemam sogeuro buteo
geudaen pado cheoreom ilyeo deureo ontong haru jongil geudaeman tteo ullyeo "

Tok tok tok

Suara ketukan pintu itu menginterupsi suatu kegiatan yang sedang Biu lakukan -menyanyi. Munculah wajah tak asing yang menyembul di balik pintu.

"Hola~~" sapa si pengetuk setelah itu.

"Kapan kau kesini?"

"Sekarang" jawaban bodoh ia lontarkan. Lalu dengan seenaknya masuk ke dalam kamar.

"Ani. Maksudku, kau kesini tak bilang bilang. Bagaimana kau masuk?"

"Berjalan lalu menaiki tangga" jawaban yang tidak perlu dikatakan.

"Aish, jinjja!" Biu pun mulai kesal.

"Hahaha.. ChanHee oppa tadi membukakan pintu, lalu aku disuruh naik ke atas," serunya setelah duduk di samping Biu. Biu hanya ber-oh ria.

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Riri Pov

Aku tak menyangka, seorang Sangmi berada satu sekolah denganku, lagi. Tapi, bagaimana bisa dia tadi bersama...

Kriiing Drrt Drrt

Sebuah telepon membuyarkan lamunan kejadian yang terputar ulang. Nama 'Jay:^' menghiasi layar handphone itu.

"Yeobosseo (Halo)"

"..."

"Jigeum (Sekarang)? Rumah Biu?"

"..."

"Okay. Aku kesana"

🏫 Rumah Biu

Ting tong (bel rumah)

"Annyeong ChanHee oppa! Biu ada?" Sapaku setelah ChanHee oppa membukakan pintu.

"Annyong Riri-ya, Biu ada di atas. Aku pergi dulu! Kau naik saja" jawabnya dengan ramah. Lalu ia pergi keluar sambil memainkan kunci mobil dengan gantungan one piece.

'Baiklah masuk saja' batinku

"Biu!" Teriak'ku didepan pintu kamarnya.

"Berisik. Masuk saja!" Jawabnya tak kalah keras.

Klek.. (suara pintu)

"Eh, ada sesuatu yang ingin kubicarakan"

"Mwonde? (Apa itu?)"

"Tadi aku melihat Sangmi jalan bersama Yul, aku juga melihat mereka di kantin berdua. Apa apa dengan mereka?" Kuceritakan saja apa yang kupikirkan daritadi.

"Darimana kau tau Sangmi?" Selidik Jay menatapku.

"Sangmi? Nuguya? (Siapa?)" Disisi lain Biu justru menanyakan siapa Sangmi.

"Sangmi anak baru di sekolah kita. Dia temanku waktu kecil dulu. Sebenarnya, aku tak terlalu suka dengannya dari dulu" penjelasanku panjang lebar. Biu hanya ber-oh ria saja.

"Aku tadi bahkan diusir olehnya (re:Yul), aku pindah disebelah Kyungsoo," kesal Jay.

"Hahaha,, kasihan sekali kau"

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Jay Pov

Bosan sekali di rumah. Aku jadi teringat tadi, aish jinjja. But, why I'm still think about that? Forget it, Jay.

Kuputuskan untuk pergi dari rumah ini. Lalu, aku akan ke rumah Biu.

"Hola~~" aku tau bahwa aku menginterupsi aktivitasnya-menyanyi. Dan terjadilah percakapan tak penting.

.
.
.

Suddenly, Riri say something surprize.

"Tadi aku melihat Sangmi jalan bersama Yul, aku juga melihat mereka di kantin berdua. Apa apa dengan mereka?" Kata Riri setelah masuk ke kamar Biu. Seketika itu, entah kenapa tubuh, hati dan pikiranku seakan-akan berhenti melakukan aktivitasnya.

"Mereka chairmate" jawabku

"Oh jinjja?"

"Mereka bahkan sudah seperti sahabat yang selalu menempel kemanapun salah satunya pergi," lanjut Riri dengan penekanan pada kata sahabat dan menempel.

"Hm," jawabku, karena aku tak tau harus berkata apa.

"Kau-- cemburu?" Tanya Biu kemudian.

"Aniya,"

"Eyy, tak perlu berbohong. Jinjjayo?"

"..."

Yapss akhirnya bisa ngetik ini
Setelah buntu pemikiran 😥
Dan lagi, aku udah kelas 3
So, this fanfic will update too late
Im sorry, mianhae 😔
And, thanks yang masih baca ff absurd ini 😄

Can't Feel MyselfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang