Author Pov
"Woo! Ige mwoya? (Apa ini?)" Sambar Yul setelah melihat foto di dalam handphone Woo.
"Yak!! Kembalikan" Woo coba untuk meraih handphone'nya kembali.
"Nugu? (Siapa?)" Tanya Yul merasa penasaran dengan foto tersebut.
"Saram (Orang)" jawabnya tak ingin Yul mengetahuinya.
"Sarang (Cinta)?!" Pendengarannya memang bermasalah.
"Aish, ani-" Woo coba menyangkal.
"Woah, tak dapat kuduga. Seorang Woo sedang jatuh cinta dengan perempuan" potong Yul dengan nada menggoda.
"Dwaesso (Lupakan)" Woo mengabaikannya lalu pergi keluar kelas segera.
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Lee Pov
Ada movie keluaran terbaru. Aku ingin menontonnya, tapi dengan siapa? Jika sendiri, hanya akan terasa awkward.
To= RiQueen
Annyeong~From= RiQueen
Mwo?!To= RiQueen
Minggu ini, kau bisa tidak?From= RiQueen
Memangnya kenapa?To= RiQueen
Ada sesuatuFrom= RiQueen
Apa itu?To= RiQueen
Ada yang ingin kukatakan (del)
"Aish, kenapa kesannya seperti ingin menyatakan cinta?"Bisa bertemu denganku? (del)
"Okay, kalau bertemu kenapa aku harus sms"Temani aku nonton film bioskop (draft)
'Dasar aneh!'~R
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Author Pov
Other side...
Jay dan Biu sedang menghabiskan waktu mereka dengan mengobrol. Lebih tepatnya, mereka sedang mengeluarkan apa yang ada di dalam pikiran mereka."Kemarin dia ke rumahku" Cerita Jay
"Nugu? (Siapa?)" Tanya Biu menatap mata Jay ingin tahu.
"Yul dengan Sangmi" jawabnya tanpa menatap Biu justru sibuk--pura-pura--memakan snack.
"Kenapa mereka bisa bersamaan datang kesini?" Kesini? Karena mereka sedang berada di rumah Jay, lebih tepatnya di ruang tamu.
"Mereka berpacaran"
"Mwo?!" Biu tiba-tiba berdiri.
"Sejak kapan?""Molla," jawab Jay dengan muka datar.
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Biu pov
🏫School
Wah, aku merasa buruk untuk hari ini. Bangun kesiangan. Baju belum disetrika. Lupa mengerjakan tugas. Bis terlambat. Masuk ruang konseling. Menyebalkan!
Aku mendengar suara orang berlari, tapi kenapa tidak ada orang. Aku melihat ke lorong disamping kanan dan kiri, tidak ada. Kulihat ke belakang badan.
Bruukkkk
"Ah, appo (sakit)," ucapku sambil mengusap pinggang.
"Mian (maaf), aku terburu-buru," serunya lalu berlari lagi.
"Kukira dia benar-benar tergesa. Oh! Ini miliknya," sebelum berdiri kutemukan sebuah ponsel. Sepertinya tak asing. Woo.
"Oh, tadi itu Woo. Kenapa dia tergesa?
Drrt drrt *pesan masuk
1 Message
From= Yoona
Mianhae, Woo-ya. Aku tak bisa menepati janji kita untuk bertemu. Aku ada urusan.'Yoona? Siapa Yoona? Apa dia pacar Woo? Kenapa aku tak pernah tau hal ini?'
Aku akan memberikan ponselnya nanti di kelas. Aku juga akan menanyainya.
🏫Kelas
"Woo"
"Hm?"
"Kau tidak merasa sesuatu hilang?" Tanyaku kemudian karena ia tak menatapku ketika berbicara.
"Hilang?" ia langsung melihat laci meja, isi tas, dan terakhir merogoh sakunya. Mungkin ia menyadarinya.
Sreet *kursi didorong
Ia berdiri"Ponselku," ia mengatakannya sambil menatapku.
"Igeo (ini). Woo, aku tidak sengaja membaca pesan yang kau terima, mian (maaf)," kuserahkan padanya, tapi tak berani menatap matanya.
"Oh gomawo"
"Yoona... dia siapa?" Tanyaku ragu-ragu.
"Nae yeojachingu (pacarku)" deg.
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Author pov
Waktu pulang sekolah, Jay dan Biu pulang bersama menggunakan bus biasanya. Mereka membicarakan hal yang serius.
"Biu," panggil Jay ketika sudah beberapa menit berlalu sesudah meninggalkan halte bus.
"Hm, mwo (apa)?" jawab Biu menolehkan kepalanya ke samping.
"Aku sedang bingung," kini Jay berbicara sambil memasang muka berpikir.
"Seseorang mengatakan suka padaku, lalu ia memintaku menjadi kekasihnya," lanjut Jay.
"Oh cool, siapa dia?" tanya Biu merasa keren karena sahabatnya disukai orang lain.
"Tapi dia sudah mempunyai kekasih," ungkap Jay yang membuat raut muka Biu berubah.
"Jika dia sudah punya kekasih, mengapa dia memintamu menjadi kekasihnya?" Jay hanya mengendikkan kepala mendengar pernyataan Biu.
"Menurut kau, aku harus menerimanya atau tidak?" Jay merasa bimbang dengan hatinya.
"Menurut dari hatiku yang paling dalam akan kukatakan TIDAK," jawab Biu cepat.
"Tetapi, itu hatimu, aku tidak bisa membantu jika kau juga menyukainya. Itu hatimu maka itu pilihanmu," lanjut bIu dengan cepat setelah menyelesaikan kalimat sebelumnya.
'Aku tidak ingin siapapun terluka' batin Biu
"Sebenarnya siapa dia?" tanya Biu karena penasaran.
"Dia adalah Yu-" perkataan Jay terpotong saat bus sudah mencapai halte yang dituju. Alhasil, Jay tidak melanjutkan kalimatnya sehingga Biu juga belum tau siapa orang itu.
⛄TBC⛄
Haloo guyss ada yang masih inget sama cerita ini? Keknya ga deh :'v
Btw, gue khusus update cerita hari ini 😄😄
Beliin tiket mubank dong, hadiah buat gue. Ga ding canda :vOh iyaa sampe lupa nih
Happy 2K+ yeyyy 🎉🎉🎊🎊
Thanks buat readers semua
Entah yang silent readers, cuma kebetulan mampir, atau yang bener like cerita ini.
Thanks guyss 🤗