"MICHAEL LAGII...MICHAEL LAGI―INI LAGI NAMBAH SATU! SIAPA KAMU!?" Tanya pak Andre sambil menunjuk-nujuk muka gue.
"S..saya...Elisa, pak" jawab gue.
Sekarang gue lagi di marah-marahin sama pak Andre sang penjaga perpustakaan. Ya wajar aja beliau marah, abis buku paket ini harganya mahal udah gitu dua biji lagi yang rusak.
"Kamu mau jadi apa? Gaul sama orang kaya Michael? Emang dasar, anak jaman sekarang. Gaul cuma karena tampang doang" lanjut pak Andre lagi.
"Pak, kita nggak sengaja, pak" sela Michael.
"Sengaja nggak sengaja, saya nggak mau tau! Pokoknya bagaimanapun caranya itu buku harus ada lagi. Saya kasih waktu dua hari!" Kata pak Andre tanpa pikir panjang.
"DUA HARI!?" Tanya gue dan Michael kaget.
"Itu buku terbitan mahal, saya juga pasti bakal disalahin sebagai penjaga perpustakaan" jawab pak Andre.
"Emang totalnya berapa, pak?" Tanya gue.
"Jadi tigaratus ribu kalo nggak salah" jawab pak Andre lagi.
"BUSET!"
"Nah, sekarang, Daripada kalian ketauan ceburin buku paket, mending bantuin saya" ujar pak Andre sambil menaik-turunkan alisnya.
"Bantuin apaan pak?"
Pak Andre senyum. Aduh jangan-jangan dia pedofil lagi.
"Bantuin saya beresin perpustakaan" Kata pak Andre.Gue menghela nafas berat. Hfffftt. Mau nggak mau gue dan Michael harus nurutin kemauan pak Andre buat beres-beres perpustakaan.
"Jadi, apa aja yang harus kita beresin, pak?" Tanya gue.
Pak Andre lalu memberi gue sebuah gulungan kertas. "Ini daftar yang harus kalian beresin"
Gue pun membuka gulungan kertas itu dan,
"Ebuset" Gumam gue.
Gulungan kertas yang isinya to do list gue dan Michael di perpus ini menjuntai. Panjang sekali. Dari pertengahan ruang perpus sampai pintu masuk.
Tapi, cuma ada dua baris tulisan di kertas sepanjang ini. Yaitu :
Yang harus Di beresin :
Ya perpustakaan lah, bego.
ini guru minta di aminin banget.
"Heheee..." Pak Andre ketawa kecil.
Tapi sepersekian detik kemudian, pak Andre kembali masang wajah garang-nya. "Pokoknya beresin apa yang berantakan disini!" Ucap pak Andre dengan tegas.
"Hidup bapak berantakan, diberesin jangan?" Tanya Michael.
Gue menoleh ke arah Michael dan natap dia tajam. Ini anak kayaknya mak nya ngidam pisau deh, Mulutnya tajem banget.
Tapi syukur, dengan kekuatan bulan Sailor Moon, pak Andre dibudeg kan kupingnya. Buktinya pak Andre malah langsung jalan keluar.
"Lo apa-apaan banget sih?" Tanya gue ke Michael.
"Apa?" Michael malah nanya balik.
"Tau ah! Mending sekarang kita beresin nih perpus" Kata gue sambil jalan kearah sudut ruangan yang ada alat bersih-bersihnya.
"Emang tadi gue bilang ya, kalau gue mau beresin nih perpus?" Cerocos Michael di belakang gue.
Gue langsung balik badan dan melotot. "Apa maksudnya? Lo nggak mau beres-beres perpus? Lo yang udah bikin kita kayak gini, lo juga yang nolak konsekuensi nya" Kata gue dengan setengah teriak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Michael Si Biang Kerok • Michael Clifford (Hold On)
FanfictionDari ribuan murid di sekolah ini, kenapa pula gue harus dipertemukan sama biang kerok seperti Michael Gordon Clifford? Copyright © rujak-cingur (Najla Fatin)