"Jadi hari ini?"
"Iya, pulang sekolah ngumpul di tempat biasa"
"Emang kita mau perang sama sekolah mana lagi?"
"Sma Bakti Bina Bangsa"
"Disingkat jadi BBB"
"Songong mereka udah ngeroyok anak hl3"
Gue yang lagi melahap mie ayam ini pun mau nggak mau mendengar percakapan Michael dengan anak-anak yang nggak gue kenal dengan tampang kriminal.
"Siapa anak hl3 nya?" Michael angkat bicara.
"Si Ikhsan. Lo tau? Beraninya sama anak kaya si Ikhsan mereka" kata salah satu dari mereka. Sebut saja otong.
"Cih. Najis" komentar Michael.
"Gue pengen ngabisin mereka satu-persatu. Mereka udah kelewatan, udah terlalu sering kita biarin eh malah ngelunjak" Kata salah satu dari mereka. Hm sebut saja dia Pace.
"Darah dibalas darah. Gue udah sediain banyak senjata" sambung si Pace lagi.
Gue merasa nggak nyaman sama percakapan mereka. Gue langsung membalikkan badan dan menghadap Michael.
Begitu merasa diperhatikan, mereka berhenti menyerocos.
"Kalian ngomongin apaan sih?" Tanya gue sambil menatap mereka satu-persatu.
"Enggg...kita mau tanding Point Blank . iya! Tanding Point Blank hehehe" jawab salah satu dari mereka.
"Iya! Iya! Tau kan? Game tembak-tembakkan itu!" Sambung si Otong.
Gue makin menatap mereka heran. Alesan macam apa?
"Loh Boy, kita kan mau tawuran bego! Kok lo bilangnya tanding Point Blank? Lagian gue nggak ngerti gituan" si Pace itu membantah.
"Bego! Kenapa dikasih tau!" Gerutu mereka semua pada si Pace.
"Tawuran? Kalian mau tawuran?" Tanya gue kaget.
Gue lalu beralih menatap Michael.
Kalo anak-anak tampang kriminal itu, pentes aja mereka tawuran. Tapi Michael? Gue nggak pernah denger dia pernah ikutan tawuran sebelumnya.
Michael menarik tangan gue sehingga mau nggak mau gue berdiri dari kursi ini.
"Oke. Jadiin Gan!" Teriak Michael sambil jalan dan masih menarik tangan gue.
Gue memberontak dan melepaskan tangan gue dari cengkraman Michael.
"Ih lepasin!"Gue dan Michael memberhentikan langkah.
"Serius lo mau tawuran?" Tanya gue.
Michael cuma diem, nggak menjawab apapun.
Lalu Michael melanjutkan jalan nya dan meninggalkan gue.
Eh tapi, ngapain juga gue ngurusin Michael? Biasa nya gue nggak ambil pusing sama orang yang bikin masalah.
Tapi? Semacam ada perasaan aneh ketika tau Michael mau tawuran.
Perasaan khawatir?
Sesampainya gue di kelas, perhatian gue langsung tertuju sama Michael. Dia seperti biasa melakukan aktivitas jahil nya seolah-olah tadi itu nggak ada apa-apa.
Gue langsung duduk di tempat duduk gue dan mencoba mengalihkan pikiran gue yang sedang berdebat ke novel yang gue pinjem di perpustakaan.
Dari sudut mata gue, gue liat Michael udah duduk dan memainkan HP nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Michael Si Biang Kerok • Michael Clifford (Hold On)
FanfictionDari ribuan murid di sekolah ini, kenapa pula gue harus dipertemukan sama biang kerok seperti Michael Gordon Clifford? Copyright © rujak-cingur (Najla Fatin)