lima

1.8K 278 183
                                    

Muak. Hehe


_______________

"Stoikiometri menunjukkan bahwa satu mol nitrogen bereaksi dengan tiga mol hidrogen membentuk dua mol amonia. Tetapi, dari percobaan diketahui bahwa hasil seperti itu tidak pernah dicapai. Artinya, jika direaksikan satu mol nitrogen dengan tiga mol hidrogen ternyata tidak dapat menghasilkan dua mol amonia, tetapi selalu kurang dari dua mol. Mengapa hal itu terjadi? Ada yang tau?" Pak Kinan―sang guru kimia―mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kelas.

"Krrrrrrrr...krrrrr..." Suara dengkuran terdengar disamping gue.

Michael. Masih sempet-sempetnya tidur disaat yang lain lagi tegang karena takut dilempari pertanyaan sama guru ini tentang materi kesetimbangan kimia.

Gue heran, sebenernya motivasi dia hidup itu apa?

"Ayo! Ada yang tau? Yang semalam sudah baca pasti tau jawabannya. Kenapa selalu kurang dari dua mol?" Pak Kinan lagi-lagi bertanya.

"Apa jawabannya, Elisa?" Tanya pak Kinan tiba-tiba.

MAMPUS

"S...saya, pak?" Tanya gue balik sambil menunjuk ke dada gue.

"Iya, kamu" Kata pak Kinan lagi.

Gue mencoba memutar otak. Kembali mengingat-ngingat materi yang kemarin gue baca. Sayang, materi nya ketindihan sama kata-kata di novel yang gue baca tadi pagi.

"Ayo! apa?" Pak Kinan lagi-lagi menagih.

Pak Kinan membuka suara lagi "Kamu pasti bisa jawab kalau baca, kalau nggak bisa jawab yaa berarti kamu nggak ba―"

"Karena ternyata reaksi berlangsung tidak tuntas. Reaksi seperti berhenti setelah sebagian nitrogen dan hidrogen bereaksi. Reaksi berakhir dengan suatu campuran yang mengandung NH3, N2 dan H2. Keadaan seperti itulah yang disebut keadaan seimbang" seseorang menjawab pertanyaan itu. Nggak, bukan gue.

Baik gue, maupun seluruh siswa disini menatap Michael nggak percaya. Kok bisa dia ngejawab?

"Hmm...leh ugha" kata pak Kinan.

Gue menoleh kearah Michael.
"Ciee pinter" Kata gue.

Michael kemudian memperlihatkan gue telapak tangan kiri nya yang penuh dengan tulisan.

Tulisan jawaban dari pertanyaan pak Kinan tadi.

"Heuuuu" Gumam gue sambil memutar mata.

"Syukur syukur lo udah terselamatkan, sa" Kata Michael.

"Iya sama-sama ya, Michael" bales gue.

Michael kemudian melanjutkan tidurnya. Gue kembali fokus ke papan tulis.

Setelah selesai menerangkan materi dan ngasih PR, pak Kinan pun keluar kelas. Tipikal pak Kinan, walau belum bel tapi kalau dia merasa selesai ngajar, dia bakal pergi begitu aja.

Gue menangkupkan wajah ke meja. Posisi kepala gue miring ke kiri. Dari sini gue bisa liat Michael yang posisinya membelakangi gue.

Kok bisa ya, Michael tidur dikelas? Nggak pegel gitu?

Michael keliatan gusrak-gusruk kemudian dia memindahkan posisi kepalanya ke kanan―berhadapan dengan gue― lalu dia membuka mata dan mendapati gue yang sedang menatap dia.

"Bakekok" Kata gue.

"Kaget gue" bales Michael yang Katanya kaget tapi masih tetap dalam posisi itu.

Kok, rasanya aneh ya? Kok pipi gue panas?

"Gue pengen bisa tidur dikelas. Kok lo bisa sih?" Tanya gue mencoba mengalihkan perasaan aneh ini.

Michael Si Biang Kerok • Michael Clifford (Hold On)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang