tujuh

1.7K 268 178
                                    

Setelah mengambil dua kaleng minuman dari dapur, gue kembali masuk ke kamar.

Gue memberikan satu kaleng minuman itu pada Michael yang sedang duduk di kursi di dekat meja belajar.

Kalo aja bang Ashton nggak maksa gue buat ngambilin Michael minum, gue anggurin aja dia sampe mampus.

"Masih marah, sa?" Tanya Michael.

Gue nggak menjawab. Gue lalu naik keatas kasur dan menutupi sekujur tubuh gue dengan selimut.

"Besok, lo bakal dijemur di lapangan sendiri. Soalnya anak kelas udah pada dihukum semua. Itu kata pak Dwi" papar Michael yang membuat mood gue 69696969 kali memburuk.

"Jangan diemin gue dong, sa. Gue minta maaf elah" Kata Michael lagi.

Sebenernya gue nggak tega atau lebih tepatnya nggak bisa marah sama Michael. Tapi, kali ini dia kelewatan.

Michael ngejailin gue saat di air terjun kemarin. Dia bilang tukang jagung bakar ada di air terjun kedua, padahal tukang jagung bakar ada nya di bawah.

Michael juga yang sengaja gusrak-gusruk di semak-semak disaat pandangan gue buyar karena kabut. Dia juga yang ngagetin gue.

Sampai akhirnya gue pingsan dan kejang-kejang semaleman, gue nggak masuk sekolah karena gue baru mendingan pas siang hari.

Dan ditambah lagi, pas masuk nanti gue bakal dijemur dilapangan. Sendiri.

Selimut gue ditarik dan menampakkan Michael yang lagi berdiri disamping kasur.

"Sa, gue nyesel sumpah, udah ngejailin lo kemarin. Gue bener-bener minta maaf" pinta Michael sambil memasang wajah melas.

Gue masih diem dan pura-pura tidur.

"Seenggaknya ngomong gitu, sa―arrrrgghhh. Gimana sih cara bikin cewek nggak ngambek" Kata Michael frustasi.

"Preeeetttttt" suara kentut terdengar di ruangan ini. Gue nggak merasa kalau gue kentut. Atau jangan-jangan....

"Ehehe...maaf ya, Gue kentut" kata Michael sambil ketawa renyah dan muka nya memerah.

"BbbbbHUAHAHAHAHAAHAHAHAHAHAHAHAHAHAH" pertahanan gue pun hancur. Pada akhirnya gue ketawa.

Sementara Michael berdiri kikuk sambil menggaruk tengkuk dia.

"Lain kali kalau lo ngambek, gue bakal kentut aja. Biar lo nggak ngambek lagi" Gumam Michael.

"Kentut aja sana sampe keluar ampasnya. Gue masih marah" bales gue.

Michael nggak membalas. Dia malah meletakkan punggung tangannya di dahi gue.

"Udah nggak panas. Kata Ashton badan lo panas banget semalem" kata Michael begitu dia melepaskan tangannya dari dahi gue.

"Iya itu gara-gara lo, bego" bales gue.

Michael menatap gue sedih. "Ya maaf sih" Katanya.

Gue hanya memutar mata dan kembali pura-pura tidur.

"Eh, Sa!" Seru Michael.

"Hmm"

"ELISA!" Lanjut dia lagi.

"Hmm"

"ELISAAAAAA" Michael kali ini teriak kenceng banget.

Gue kembali membuka mata. "Ck. Apaan sih?" Tanya gue setengah berteriak.

"Kayaknya, pas tadi gue kentut, ampas nya juga ikut keluar deh" jawab Michael gugup dengan kedua telapak tangannya menutupi bagian bokong.

"Pretttt" lagi-lagi suara kentut itu terdengar dengan diikuti bau yang busuk.

Michael Si Biang Kerok • Michael Clifford (Hold On)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang