Kesedihan di Istana

1.9K 60 7
                                    

            Pada Zaman dahulu kala, di sebuah negeri hiduplah seorang raja yang bernama Surya yang sangat kaya raya. Namanya tersohor sampai ke negeri seberang, banyak para saudagar kaya datang untuk memberikan upeti bagi sang raja, karena sang raja terkenal dengan kebaikan hatinya. Rakyatnya hidup makmur dan sejahtera, istananya terdiri dari tujuh bangunan kokoh, istana raja terletak di tengah-tengah bangunan yang terdiri dari tujuh bangunan tadi, kerajaan itu dikelilingi oleh dua sungai yang mengalir panjang, dikelilingi oleh gunung – gunung, perbukitan, dan hutan, ada pun penghasilan rakyat terdiri dari bercocok tanam, ternak, hasil hutan, buah-buahan, ikan dari sungai, juga ada pahatan dan ukiran dari kayu, dan lainnya. Semua rakyat bekerja sesuai kemampuan masing-masing, setiap ada perkara, semua dibawa kehadapan sang raja, dan sang raja pun memberikan keputusan yang bijaksana. Sehingga lama kelamaan, nama sang raja tersohor sampai ke negeri lain.

           Suatu hari yang kelam, ada bencana menimpa kerajaan, tiba – tiba sang Ratu Bulan, Pangeran Cendana, dan semua keluarga raja sakit keras, tidak hanya keluarga raja, semua yang tinggal di istana, dalam seketika jatuh sakit, sakitnya bahkan tidak tertahankan, dalam hitungan dua hari seluruh penghuni istana meninggal, hanya satu yang hidup yaitu, Pangeran Saleh, karena Pangeran Saleh sedang pergi ke gunung untuk bertapa. Sang pangeran pulang, dengan menemukan sang baginda raja (kakeknya), ratu (neneknya), Pangeran Cendana (ayahnya) dan seluruh penghuni istana, mulai dari pelayan istana, penasehat raja, panglima perang, dan seluruh penghuninya, tidak ada yang luput dari kematian.

          Pangeran Saleh sangat sedih, mayat bergelimpangan dimana - mana, tidak ada yang isa menceritakan kenapa bisa terjadi seperti itu. Dengan hati yang sangat berduka Pangeran Saleh memanggil seluruh rakyat berkumpul, Pangeran mengajak semua rakyat bergotong royong untuk memakamkan seluruh mayat tersebut. Termasuk keluarga kerajaan. Pangeran Saleh menyerukan untuk berkabung selama tujuh hari.

           Tinggallah Pangeran Saleh seorang diri, dengan semangat yang tersisa, pada hari ke delapan setelah kepulangannya ke istana, pangeran Saleh dinobatkan menjadi raja. Ketika itu, sang pangeran berumur sembilan tahun, belum layak memimpin sebuah kerajaan besar. Dalam usia muda yang termasuk masih anak - anak, sang raja harus mampu memimpin kerajaan dengan bijaksana, tetapi dengan kebijaksanaan dan kepintaran yang raja miliki, semua perkara dapat diselesaikan dengan baik. Semua orang terkesima dengan kebijaksanaan sang raja Saleh, tidak tahu dari mana asalnya kepintarannya bahkan bisa menyaingi raja mana pun yang ada di sekitar negeri itu, Pangeran Saleh sangat bijaksana.

            Tahun demi tahun semua terlewati dengan baik, bahkan hari demi hari Kerajaan Surya makin makmur, seluruh rakyat hidup makmur, tidak ada kemiskinan, perampokan ataupun pembunuhan. Semua menuruti aturan, norma yang sudah diaturkan oleh Raja Saleh. Rakyat juga masih mempunyai rasa takut yang berlebihan atau juga disebut trauma karena ingatan mereka belum hilang tentang malapetaka yang menimpa penghuni istana yang semuanya tewas tanpa meninggalkan jejak.

             Anehnya tidak ada satu orangpun yang tahu apa penyebabnya kematian tersebut, bahkan peramal atau penyihir terkenal di negeri itu juga tidak tahu pasti. Mereka hanya mengatakan bahwa istana telah dikutuk, dan kutukan itu tidak akan pernah lenyap, seperti harimau yang kelaparan, begitulah kutukan itu selalu menghantui seluruh negeri. Jadi satu orang berbuat jahat, maka bisa semua orang akan terkena akibatnya. Mengetahui hal itu, seluruh rakyat di kerajaan Surya benar – benar takut. Sehingga seorang pun tidak ada yang berani berbuat yang melanggar peraturan, mereka benar – benar trauma karena mereka merupakan saksi hidup yang menguburkan mayat – mayat itu satu persatu.

           Tahun demi tahun terlewati hingga Raja Saleh berumur dua puluh lima tahun, Raja Saleh belum juga mempunyai istri, banyak para raja diseberang pulau dan dari negeri nan jauh datang dan membawa putri kerajaan yang akan diberikan untuk dipersunting sang raja, tetapi sang raja tidak terpikat kepada salah seorang pun dari antara mereka semua. Sang raja dengan halus dan lembut menolak semua pinangan itu.

LEGENDA PUTRI MALUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang