2

1.7K 233 50
                                    

Multimedia : Mario Damian Okford

-

Hari ini, Mario memutuskan untuk membawa motornya. Motor ninja berwarna merah. Mario jarang sekali membawa motornya, jika mobilnya sedang kotor, Mario tidak mempunyai pilihan lain selain membawa motor.

Mario bergegas menuju kekelasnya karena jam sudah menunjukkan pukul 07:05.

Tapi tunggu, ada yang aneh. Kenapa sekolah tidak melaksanakan apel pagi? Biasanya apel pagi dimulai pukul 07:00 - 07:20. Tapi tidak ada satupun siswa dilapangan.

Mario masuk meletakkan tas ranselnya diatas meja lalu duduk dikursinya.

"Van," Panggil Mario pelan. Revan yang sedari tadi berbicara dengan Aldo pun menoleh. "Eh, iya?"

"Udah selesai apel ya?" Tanya Mario yang masih sedikit bingung. "Lah, nih kita juga nunggu lonceng apel pagi." Jawab Revan santai.

"Tapi kan ud..."

"Mohon Perhatian. Hari ini akan ada rapat guru. Sebenarnya kalian harus diliburkan, tetapi karena terlambat infonya, jadi kalian bisa istirahat selama rapat berlangsung." Perkataan Bu Rani memotong ucapan Mario tadi.

Para siswa dan siswi dikelas dengan semangatnya berteriak-teriak karena hari ini tidak akan dilaksanakan proses pembelajaran.

"Tapi ingat," Bu Rani membuat siswa dan siswi berhenti berteriak seketika. "Tidak ada yang pulang, atau keluar dari sekolah." Tegas Bu Rani lagi.

"Iya Bu." Jawab seluruh siswa bersamaan.

Mario dkk berencana untuk kekantin, tetapi batal sudah. Karena dikantin sudah kehabisan tempat duduk. Mereka memutuskan untuk berdiri dan bercakap-cakap didepan kelas.

Tidak jauh dari tempat Mario berdiri, seorang gadis sedang berdiri didepan kelas XI IPA 6 sambil memainkan iPhonenya. Sendirian.

Pandangan Mario terhenti pada gadis itu. Sementara ketiga kawannya sedang sibuk bergosip, Mario hanya terus memperhatikan gadis itu.

Gadis itu memasukkan iPhonenya kesaku roknya lalu melihat sekeliling. Seketika itu juga, pandangan mereka bertemu.

Gadis itu terus menatap Mario, begitu juga dengan Mario yang tidak mau melepaskan pandangannya dari gadis itu.

Dengan jarak yang tidak terlalu jauh, mereka sedang beradu pandang.

Revan, Aldo dan Randi memperhatikan Mario dari tadi. Mereka terus menerus memanggil Mario. Tapi sepertinya Mario tidak bisa mendengar mereka.

Tidak dapat menahan rasa rindunya lagi, Mario langsung berlari kearah gadis itu, lalu memeluknya erat.

Revan, Aldo dan Randi tidak bisa berkata apa-apa saat melihat aksi Mario barusan. Tak dapat dipercaya, seorang Mario memeluk seorang gadis. Diingatkan lagi, MEMELUK! Bahkan Mario tidak pernah memeluk Alexa disekolah, apalagi didepan umum.

Sontak, Mario dan gadis itu sekarang menjadi pusat perhatian seluruh siswa dan siswi.

"Astaga siapa dia?!"

"Jauh-jauh dari kak Mario!"

"Kak Mario udah move on ternyata."

"Cantik banget!"

"Cantikan kak Alexa kali."

Kalimat-kalimat yang keluar dari mulut para siswi tak dihiraukan oleh Mario. Tapi bisa terdengar jelas oleh gadis itu.

Gadis itu masih diam, tak berani bergerak. Pelukan Mario semakin mengerat.

"Kemana aja lo? Hah?" Tanpa melepaska pelukannya, Mario bertanya pelan, tapi masih bisa didengar oleh siswi-siswi yang berada didekat mereka.

Love, BellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang