11

847 46 16
                                    

Suara hujan begitu keras, memecahkan keheningan di antara Mario dan Bella yang sekarang sedang berada di dalam mobil Mario.

"Ian," panggil Bella pelan tapi tidak ada jawaban dari Mario. "Ian! Kok diem aja sih?"

"Hah? Kenapa, Bel?"

"Gue mau nanya sesuatu," Bella menatap mata Mario dalam. "Lo masih suka sama Alexa kan, Ian?"

"Gak," jawabnya cepat.

Bella tertawa kecil. "Bohong,"

Mario melihat Bella sejenak. "Lo kenapa sih, tiba-tiba nanya yang gituan?"

"Yah kepo lah. Emang gak boleh?"

"Gak boleh lah. Gue gak mau bahas yang udah jadi masa lalu."

"Yaudah. Gak bakal gue bahas lagi," Bella mengalihkan pandangannya ke jendela mobil. "Tapi jangan berani lo bohongin gue, Ian. Gue gak nanya pun, gue udah tau jawabannya."

* * *

Drtt.. Drtt..

Mario yang sedari tadi sedang berbaring di kasurnya, kini berdiri dan mengambil iPhonenya yang bergetar di dalam tas ranselnya.

Ternyata pesan LINE dari grup chat-nya bersama ketiga kawannya.

Randi_ : pgn kerumah malio tp hujan, mobil gk ada:(

Aldo : alay

RevanS : gw jga pgn kerumah malio

Aldo : kalo gt gw ikut ah

RevanS : tapi mana sih mario ngilang-_- gk bales cht

Aldo : dia kan emg gitu, dia udh baca tp malas ngetik orgnya

Mario Damian : ngpain ksni?

RevanS : nah sih bocah baru nongol:v yeah

Aldo : main lah, bosen drmh. bokap nyokap lagi pada keluar

Mario Damian : gk

Aldo : buset lu jahat bgt sama kita

RevanS : :'(

Aldo : alay bang

Mario Damian : gw lgi pgn sndri

*Mario Damian left the chat*

Mario melangkahkan kakinya ke balkon kamarnya, matanya tertuju pada balkon kamar Bella. 

Lampu kamar Bella masih menyala, tandanya Bella masih bangun. Mario langsung bergegas mengambil jaketnya, berniat ingin pergi ke rumahnya Bella.

Mario mengetuk pintu rumah itu. Ia pun disambut oleh Susan.

"Mario, ada apa malam-malam begini?" tanya Susan yang tampak terkejut melihat kedatangan Mario.

Mario tersenyum. "Pengen ketemu Bella, Tan."

"Ya udah masuk aja. Bella lagi ada di kamarnya."

"Sip, Tan."

* * *

Bella mengalihkan pandangannya menatap pintu kamarnya. Ia melihat Mario yang sudah berdiri di sana.

"Ian?" Bella tampak kaget. "Ngapain kesini? Udah jam sembi..."

Perkataan Bella terhenti, ketika merasakan tubuh kokoh Mario memeluk dirinya. Mario memeluknya dengan sangat erat, membuat Bella kesulitan bernafas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 09, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love, BellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang