Damian POV
"Gadis tadi aromanya sangat lezat" aku terlonjak kaget saat dia sudah ada di ambang pintu kamarku.
"Jangan ganggu dia Lucas" aku mencoba mengontrol emosiku. Dia Lucas kakak ku yang selalu membuat onar.
Dia hampir tidak pernah menuruti semua peraturan pemerintah Vampire saat ini. Terutama tentang berburu manusia. Menurutnya manusia hanya mangsa dan sudah sewajarnya jika Vampire membunuh mereka.
Ya dia masih aktif berburu manusia. Tapi karna teguran keras ayah, dia berburu di luar kota ini. Ayah terpaksa menyetujuinya, asal dia tidak membuat keributan ditempat kami tinggal. Itu sangat berbahaya bagi kami.
"Jadi dia peliharaan mu huh?" Tanya nya dengan nada mengejek.
"Dia bukan peliharaan, Lucas. Dia..." aku ragu menyebutnya kekasihku karna aku belum yakin dengan perasaanku.
"Dia kekasih mu hmm?" Nadanya semakin menyebalkan dan ditambah dengan senyum iblisnya.
"Jadi sekarang kau berkencan dengan makananmu? Cukup menarik" dia menganggukkan kepalanya sambil tersenyum Smirk. "Bagiamana rasanya? Pasti lezat karna aromanya sungguh menggugah selera" dalam sekejap dia sudah ada dihadapanku. Mendekatkan wajahnya padaku dan menatapku antusias.
"Tidak Lucas, aku tidak ingin menyakitinya" jawabku cepat. Aku sungguh takut dia melukai Jessica.
"Kenapa? Jangan bilang kau mencintai makananmu Damian" dia menatapku jijik.
"Dia bukan makananku Lucas. Dan ya, aku memcintainya. Jadi aku harap kau jangan mengganggu nya" aku sungguh hilang kesabaran.
Dia terlihat terkejut dengan jawabanku. Tapi sedetik kemudian ekspresinya kembali dingin.
"Heh kau gila jika benar mencintai makananmu. Ingat kita Vampire, dan kita meminum darah manusia" dia mencengkram kuat pundakku dan mengingatkan siapa aku sebenarnya.
"Yah aku mengerti mungkin kau bosan dengan kehidupan ini. Tapi aku jamin cepat atau lambat kau akan memangsanya" dia bebicara sambil berjalan keluar dari kamarku.
Sial!!! Kenapa dia harus mengingatkan siapa aku sebenarnya. Sekarang aku jadi berfikir apa yang dikatakannya benar. Bahwa kami meminum darah manusia dan bisa dibilang manusia memang makanan kami.
Kalau begitu aku memang sudah gila mencintai makanan ku. Aku jadi merasa benar-benar gila.
Sial kau Lucas, kau membuatku jijik dengan diriku sendiri. Bahkan aku berciuman dengan makanan ku. Sial!!!
******
Pagi ini seperti biasa aku menjemput Jessica di rumahnya. Dia terlihat sangat cantik dengan dress sederhana nya yang sepanjang lutut."Apa aku terlihat aneh memakai dress ini?" Tanyanya saat sudah berada di hadapanku.
"Tidak, kau sungguh cantik" jawabku tulus. Dia memang sungguh cantik, dan persetan dengan ucapan Lucas tentang mencintai makanan. Dia hidup dan memiliki hati yang memvuatku tertarik padanya, bukan seperti Burger yang hanya lewat perutmu.
"Benarkah? Tapi aku kurang percaya diri memakai ini" dia melihat pantulan dirinya di body mobilku dan memperhatikan dress nya.
"Kau sungguh cantik dengan dress ini sayang, sungguh" aku memeluk nya dari belakang dan mencium pipinya.
Dia seperti terkejut dengan ucapan dan perbuatanku. Tapi seketika itu juga tubuhnya rileks kembali dan berbalik menghadapku.
Dia mengalungkan lengannya dileherku dan tiba-tiba aku merasakan bibirnya yang manis itu mencium bibirku. Dia menggerakkan ciumannya sangat lembut dan membuatku membalasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love My Vampire
Vampire"Aku benar-benar benci dengan makhluk bernama Vampire. Bagiku meraka hanya monster yang tak punya hati yang telah membunuh ayahku" ~Jessica Pears~