AnE 4th

512 29 1
                                    


Sinar matahari masuk ke celah celah jendela kamar gadis cantik itu, Tapi tak sedikitpun membangunkan gadis itu dari tidur nyenyaknya.

'TOK'TOK'TOK'

"Valle, bangun udah pagi, nanti telat sekolahnya" Panggil Mama Valle dari luar kamarnya.

"Hmm" Ucap Valle, dan menarik selimut agar lebih menutupi tubuhnya.

"Valle mama masuk ya" Ucap Mama nya lagi.

Dari dalam terdengar bunyi pintu yang dibuka dari luar, dan terdengar telapak kaki seseorang menuju samping kanan kasur Valle.

"Ayo Valle, bangun hari ini terakhir mos kan?" Ucap Mama nya sambil mengguncang tubuh Valle.

"Hmm, masih subuh tau" Jawab Valle asal.
"Subuh apanya, udah jam 06.15 juga" Jawab Mama nya asal tanpa melihat jam.

Mata Valle mengerjap ngerjap, iya berfikir jam 06.15. setelah kesadaran nya terkumpul matanya langsung terbelalak dan mulutnya menganga.

"Kyaaa, kamar mandiiiii!!!!" Ucapnya melompat dari kasur dan langsung masuk ke kamar mandi.

Mamanya yang melihat anaknya seperti itu langsung terkekeh.

Sambil melihat jam dinding kamar Valle yang menunjukkan pukul 06.00, ibunya sengaja karena kebiaasaan Valle yang susah untuk dibangunkan.

Tidak butuh waktu lama Valle akhirnya keluar dari kamar mandi, dan mengenakan seragam sekolah, beserta sepatu adidas putihnya.

Dia menggerai rambut lurusnya dan memasang bedak tipis beserta lipblam ke wajah cantiknya.

Setelah selesai Valle langsung melihat jamnya dan waktu menunjukkan pukul 06.30, dia menyadari kalau Mama pasti membohonginya.

Akhirnya Valle keluar dari kamarnya dan menuruni anak tangga rumahnya,menuju meja makan. Disana terdapat Vanne, Papa dan Mamanya.

"Pagi Ma,Pah" Sapa Valle,seraya duduk di kursi sebelah Vanne.

"Mama Papa aja, gue ngga disapa nih" Jawab Vanne, diikuti oleh Valle yang memutar bola matanya dan berkata.

"Kalau jomblo ya jomblo aja, jangan ngenes juga, berharap banget bu diucapin 'pagi Vannesaku sayang' " ucap Valle, sambil menekankan ucapan 'sayang' itu.

"Jangan diingetin dong kan aku jadi sedih, galau, dan meratapi nasibku ini" Balas Vanne sambil sedih lebaynya yang dibuat buat, diikuti oleh kekehan Mama, Papa dan Valle.

"Kapan nyampai rumah Mah, Pah?" Tanya Valle.

"Tadi malam sayang" Jawab Mamanya, sedangkan Valle dan Vanne hanya ber 'oh' ria.

Valle memakan sarapannya. dan langsung berpamitan dengan orang tua nya.dan berjalan keluar.

Hari ini Valle dan Vanne diantar supirnya. Karena mereka tidak ingin membawa mobil sampai mos berakhir.

...

Setibanya disekolah Valle dan Vanne menghampiri teman temannya yang sedang duduk di bawah pohon yang ada di taman sekolah.

"Hallo everybody" Ucap Valle dan Vanne serentak. diikuti dengan lirikan oleh teman temannya yang sedang sibuk bercerita itu.

"Valle lo udah siap ngga buat tampil nanti" tanya Nadia.

"Siap ngga siap ya harus tampil" Jwab Valle seraya duduk disamping Putri.

"Lo yang nyanyi aja santai, kenapa gue yang gugup sih" Jawab Nadia dan teman temannya.

"Kalian itu butuh pelukan hangat, dan penenang batin. Tapi sayangnya ngga ada" jawab Valle menyindir teman temannya yang masih 'sendiri'.

"Sorry, gue ga termasuk golongan kalian" Ucap Yolla, karena memang diantara kami hanya Yolla yang punya pacar.

"Kode lo halus tapi nyakitin ya" Balas Icha, diikuti kekehan Valle dan teman temannya.

"Yaudah yuk baris gih, udah bel masuk" Ucap Vanne seraya berjalan ke lapangan yang diikuti Valle dan teman temannya.

Pada saat dilapangan, para osis menyuruh siswa baru untuk berbaris sesuai regu masing masing.

"Oke, karena semuanya udah baris sesuai regu.kita langsung aja mulai penutupan mos kita, mulai dari penampilan regu 1-10" Ucap ketua osis di depan para siswa.

Untungnya, regu Valle adalah regu ke-5, jadi Valle tidak terlalu tampil diawal atau tampil diakhir.

Di barisan, Valle berbaris disamping Nadia dan di belakangnya diikuti oleh Bintang dan Bobby.

"Kalian udah siap?" Tanya Bintang.
"Iya, kan kita udah latihan" Diiringi oleh Bobby.

"Udah, mudah mudah an penampilan kita bagus ya" Ucap Nadia diikuti oleh anggukan dari Bintang dan Bobby. sedangkan,Valle hanya diam menonton penampilan regu lain.

Hingga akhirnya giliran kelompok Valle yang harus tampil.

Kini mereka sudah berada di depan para siswa dan duduk sejajar. persis seperti latihan.

Bobby mengambil bass, Nadia mengambil gitar, Valle dan Bobby mengambil mic-nya masing masing.

"Hai siang semua, hari ini kami bakalan bawain lagu Greyson Chance" Sapa Bintang sambil memperhatikan setiap siswa/i yang menonton.

'Meleleh tu mata lo semua,ngeliatin si Vallerie sampai segitunya' batin Bintang

Valle yang juga ikut melihat ke arah siswa/i merasa aneh karena semua wanita di lapangan itu melihat ke arah Bintang tanpa berkedip sedikitpun.

'Gitu amat lihat nya,kaya lihat setan' batin Valle.

Akhirnya, gitar Nadia diikuti oleh bass Bobby langsung terdengar menggema di lapangan.

Dan semua orang diam, fokus pada penampilan Valle dan Bintang.

Dan sampai pada bait terakhir yang memang Bintang dan juga Valle bernyanyi bersama.

[Chorus:]
I wanna be holding your hand
In the sand
By the the tire swing
Where we use to be
Baby you and me
I travel a thousand miles
Just so I can see you smile
Feels so far away when you cry
'Cause home is in your eyes

[Bridge:]
If I could write another ending
This wouldn't even be our song
I'd find a way where we would never ever be apart
Right from the start

[Chorus: x2]
I wanna be holding your hand
In the sand
By the the tire swing
Where we use to be
Baby you and me
I travel a thousand miles
Just so I can see you smile
Feels so far away when you cry
'Cause home is in your eyes.

-(Greyson Chance-Home Is in Your Eyes)-

Riuh tepuk tangan para siswa/i dan para osis memenuhi lapangan pada hari itu.

Setelah bernyanyi. Valle diikuti oleh Bintang, Bobby dan Nadia membungkuk, lalu pergi ke arah barisan mereka kembali.

Di sepanjang jalan menuju barisan, Bintang dapat mendengar bisikan para siswa cowok yang kagum pada Valle.

"Gila, udah cantik suaranya bagus banget lagi" Ucap siswa cowok itu pada temannya yang diikuti oleh anggukan teman temannya.

Yang dikagumi pun hanya melenggang pergi. Tanpa peduli sedikitpun.

'Bacot banget, ngga ditanggepin juga' batin Bintang.

------

An EncoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang