AnE 14th

396 20 5
                                    


Matahari telah menampakkan sinarnya, hingga membuat seorang gadis yang sedang bergulat dengan kasurnya mulai terbangun dari tidurnya.

"Woi Valle bangun gih" ucap Vanne masuk kedalam kamar Valle.

"Cepetan elah,ntar lo gue tinggal.katanya pen berangkat bareng juga" ucap Vanne lagi seraya membuka gorden kamar Valle.

"Anjir,ganggu gila" balas Valle sambil mencari posisi nyaman untuk kembali ke alam tidurnya.

"Tadi malem pulang jam berapa lo?" tanya Vanne seraya duduk di sisi kasur Valle.

Valle yang mendengar pertanyaan Vanne dibuat bingung, hingga alisnya saling bertautan.

Valle mulai mencerna pertanyaan dari Vanne.

"Anjing,bukannya gue kemarin bareng si Kentang?" tanya Valle seraya menegakkan badannya, dan membulatkan matanya .hingga membuat Vanne heran.

"Iya, Bintang. anak orang juga lo ubah ubah namanya. tapi gue lihat tadi malem kyaknya lo di gendong deh" ucap Vanne seraya menampilkan smirk khasnya.

"Beneran elah?! canda mulu lo" balas Valle sambil memutar bola matanya malas.

"Eh jigong ga ada untungnya juga gue boong, buruan mandi elah" jawab Vanne seraya berjalan ke arah luar kamar Valle.

Valle yang mendengar itu langsung mengingat kejadian kemarin, --saat di mobil Bintang memang dia mulai mengantuk dan tidur, lalu sekarang dia sudah berada di kamarnya--setelah mengingat kejadian kemarin, Valle langsung melompat dari kasurnya dan berlari menuruni tangga menuju meja makan.

"Wtf lo belum mandi?" tanya Vanne yang sedang menikmati sarapannya.

"Mamah mana?" tanya Valle tanpa menggubris pertanyaan Vanne.

Valle langsung berjalan ke arah dapur setelah Vanne menjawab pertanyaannya dengan gerakan tangan.

"MAMAAA!!KENAPA MAMA BIARIN ANAK MAMA YANG CANTIK DAN ANGGUN INI DIGENDONG SAMA ORANG LAIN?!?!" ucap Valle sambil berteriak dramatis ke arah mamanya yang sedang menggoreng ommelet.

"yaallah Valle,kaget in aja. ya kamunya ngga mau dibangunin juga, lagian Bintang itu orangnya baik, santun, ganteng, semampai, stylist, tinggi, putih, tipe ideal banget deh" balas mama Valle seraya membalik balikkan makanan yang dimasaknya.

"Idih mama kok malah muji dia sih, ingat ma, mama itu punya papa. udah tua juga masih punya tipe ideal" ucap Valle.

"Ya aku kalau di bangunin juga bakalan bangun ma, lagian dia masuk kamar aku lagi" jawab Valle meneruskan kalimatnya sambil menatap malas ke arah mamanya.

"Apa bisa diulang lagi sayang? mama bakar kamar kamu juga ngga bakal bangun, kalau ngga masuk kamar kamu, terus dia harus taro kamu dimana? depan pintu? yaudah besok besok deh kalau kamu ketiduran lagi. mama bilang aja 'bawa aja Valle sampe depan pintu kamarnya ya'"balas Mama valle seraya terkekeh.

"Ih mama mah.." jawab Valle terpotong.

"WOI VALLE!!!LO MAU SEKOLAH ATO GUE CABUT NIH?LAMA BANGET SIH LO!AH GUE TELAT JUGA" teriak Vanne memotong ucapan Valle untuk membalas perkataan mamanya.

"RIBUT KEBO, TELAT APASIH MASIH JAM 08:00 JUGA. EMANG MAU NGAPAIN BERANGKAT SEPAGI INI?! YAKALI BUKA GERBANG" teriak Valle seraya merilik ke arah jam dinding.

"Eh udah dong nak, kalian juga. berangkat sendiri sendiri aja, kan ada mobil masing masing"potong mama Valle yang dibuat pusing oleh tingkah kedua anak gadisnya ini.

"BACOT LO, JAM 08:00 WOI, SADAR!!GUE UDAH TELAT 15 MENIT NIH. GUE CABUT .bye ma love u"balas Vanne seraya berjalan ke arah keluar rumah.

"Valle mandi!!!" teriak mama Valle jengkel karena Valle masih bermain main dengan pokky-anjing kesayangannya.

An EncoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang