Five

261 14 0
                                    

" kau gila!" desisku tajam. Tanpa sadar setetes air mataku jatuh.

Dengan lembut dia menghapus air mataku dengan sebelah tangannya. Aku menepisnya cepat.

" kau pikir aku barang ha? Apa dengan merenggut keperawananku masih tidak cukup bagimu ? kau ingin aku tidur dengannya ? kau memang benar-benar pria brengsek yang kejam!"

Tangiskupun pecah.Dia memandangku dengan pandangan yang sulit kuartikan. Apa peduliku. Yang penting sekarang aku sangat marah! Aku ingin menumpahkan semuanya. Selama ini memendam segala kekejaman yang kuterima. Aku ingin dia tahu betapa sulitnya hidupku setelah kejadian pelecehan yang dia lakukan saat itu padaku. Untung saja aku tidak hamil. Untung saja ibuku tidak curiga. Aku hanya diam. Aku hanya memendam semuanya.

" kau tidak tahukan apa yang telah kulalui setelah itu. Setelah pelecehan kejam yang kau lakukan padaku. Kau adalah laki-laki brengsek yang tidak tahu diri. Dan sekarang apa? Kau ingin merusak hidupku lagi dengan tidur dengan si tua Bangka itu ? pergi saja kau ke neraka!"

Aku menarik nafas pendek pendek. Aku masih mencoba bersabar untuk tidak memukulnya. Untuk tidak merobek-robek bagian tubuhnya. Mungkin lebih kejam lagi aku tidak pernah mencoba untuk membunuhnya walaupun aku sangat ingin melakukannya.

Dia hanya diam. Mendengarkan segala sumpah serapah yang telah kukucapkan padanya. Aku tidak peduli. Dia memang berhak menerimanya. Aku tidak akan pernah memaafkannya.

" tenaglah. Dengarkan aku dulu" ucapnya sok tegas.

" apa lagi yang harus ku dengar dari mulut kotormu itu, ha ?" bentakku marah

" kau tidak akan tidur dengannya. aku jamin. Kau tidak perlu mengkhawatirkan hal itu karena aku telah mengurusnya"

aku tercengang. Tidak mengerti dengan ucapannya. Aku hanya mentapnya dengan penuh tanda Tanya.

" jangan berekspresi bodoh seperti itu" ucapnya lembut . dia lihai ibu jarinya menghapus air mataku. Sekali lagi. Ada getaran aneh yang kurasakan saat dia melakukan hal itu.

" aku telah memberikan hal yang setimpal padanya untuk melepaskanmu tanpa sedikitpun menyentuhmu. Aku jamin. Dia tidak akan melakukan hal yang tidak-tidak padamu"

Aku hanya diam dalam kebingungan. Mencoba menerka permainan apa yang sedang dilakukannya saat ini padaku.

" jadi, pilihan ada di tanganmu. Menikah denganku. Atau kau terjebak selamanya dengan pamanku yang kau benci itu"

***

Hidden LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang