Nine

279 13 0
                                    

Aku berjalan gontai menuju kamar. Banyak hal yang sedang aku pikirkan saat ini. Mengapa? Mengapa laki-laki itu berbuat seperti ini padaku? Mengapa dia memberikanku hartanya dan setelah itu pergi begitu saja. Kenapa Tuhan! Apa salahku padanya. Mengapa dia tega mempermainkan hingga membuatku seperti ini. Ada apa ini sebenarnya. Kenapa dia tidak pernah memberikan penjelasan apa-apa padaku. Mengapa aku malah terlihat seperti orang bodoh yang tidak tahu diri.

Langkahku berhenti saat kulihat pintu kamar Vano. Selama aku disini tidak pernah sekalipun masuk kesana. Perlahan aku mencoba membuka pintu. Dan ternyata, pintunya tidak terkunci!

Aku masuk. Melihat sekeliling sambil berjalan lebih kedalam lagi. Kamar ini bagus. Cocok dengan kepribadiannya yang dingin. Catnya bernuansa abu-abu dan hitam. Terkesan maskulin sekaligus elegan. Memang benar-benar sesuai dengan kepribadiannya. Aku meneliti lebih jauh kamar ini. Terdapat TV, DVD, dan 2 speakers yang cukup besar dan perabot mewah lainnya. Lemari pakaiannya terbuka sedikit. Mungkin dia lupa untuk menutup rapat kembali pintunya. Mataku beralih pada laci-laci yang berada di bawah TV. Ada beberapa majalah. Buku kampusnya dan... tunggu buku apa ini ?

Buku ini berwarna biru tua polos yang tidak bersampul. Seperti buku catatan. Ada tulisan This is all about me pada sampulnya. Sepertinya ini tulisan pria itu. semakin panasaran aku mulai membuka lembar demi lembar buku tersebut. Dan aku tersentak. Hampir saja buku ini akan terjadi.

Ini buku diarinya Vano.

Ada sedikit keanehan. Laki-laki seperti Vano suka menulis diari seperti wanita ? aneh, kan ?

Aku mengenyahkan pemikiran tentang ideal tidaknya laki-laki membuat diary yang lebih penting bagiku saat ini adalah isi tulisannya.

Tulisannya tidak memuat tanggal. Hanya bulan dan tahun. Hanya beberapa kejadian saja yang di tuliskannya. Tentang kejadian saat kedua orang tuanya meninggal karena keselakaan pesawat. Tentang kesedihannya selama tinggal sendiri tanpa siapa-siapa. Dan tentang...Aku ?

***

Juni 2013,

Dania Fedrica. Nama yang masih saja terniang di kepalaku saat beberapa lalu aku bertanya namanya pada temanku yang satu fakultas dengannya. cantik ? pasti. Dia wanita yang gigih. Dia tidak pernah malu dengan pekerjaannya. Dia menjual gorengan di kampus. Dan berita terbaru yang ku ketahui adalah banyak pekerjaan lain yang digelutinya saat di luar kampus. Kasian. Andai saja aku bisa mendekatinya dan membantunya. Aku pasti akan melakukannya!

December 2013

Sial! Aku terjebak pada taruhan gila ini! Bagaiamana bisa aku melakukan hal yang keji itu. terlebih pada dania. Tapi aku tidak punya pilihan lain. Jika aku tidak bertindak, bisa-bisa teman-temanku yang bejat ini yang akan memperdayanya. Sialan! Aku tidak punya pilihan lain!

Februari 2014

Dengan susah payah aku berusaha dekat dengannya. karena sesuai perkiraanku, dania adalah wanita yang sulit di dekati. Tapi aku tidak menyerah aku selalu mencoba berbagai cara mendekatinya. Walaupun dengan cara memaksa. Aku tidak peduli.

Maret 2014

Akhirnya hari terkutuk ini datang juga. Teman-temanku terus saja mendesakku untuk merealisasiakn janjiku pada mereka. Bagaimana ini Tuhan. Apa yang harus ku lakukan?

Sialan! mereka orang brengsek! Mereka memasukkan minumanku dengan bubuk perangsang. Padahal pada saat aku membawa Dania ke Hotel itu aku sudah berencana untuk menceritakan semua padanya. Tapi aku tidak bisa menahan gairah yang tercipa dariku untuk gadis itu. gadis polos yang ku bawa ke hotel terkutuk itu! brengsek!aku menodainya. Aku seperti binatang buas yang menerkamnya. Aku memang kejam!

Hidden LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang