-6-

77 13 0
                                    

Maaf telat update ya readers😭

-------
Lebih kurang 2 bulan waktu telah bergulir semenjak acara dirumah mas rafi waktu itu, ada rasa sesak dihatiku mengingat apa yang telah terjadi, rasa yang seharusnya bukan jatuh padaku. kenapa aku bertingkah seperti ini? Apakah aku cemburu melihat mas rafi akan menikah dengan mbak ocha? Tapi kenapa? Kenapa harus cemburu? Apa aku menyukai nya? Menyukai mas rafi? Aaah.. enggak lah, itu tidak akan mungkin benak ku.
Kini aku sedang berjalan di lorong sebuah rumah sakit jiwa, berjalan menuju ruangan orang yang paling terpandang di tempat ini.

Tok tok tok, suara pintu yang barusan ku ketuk. "Masuk!" Perintah orang yang ada didalam sana.

"Assalamualaikum bu, ada apa saya dipanggil kemari?" Ucap ku dengan nada lembut dan halus.

"Saya langsung saja ya, kamu tanisha. Untuk besok saja, kamu akan pergi ke rumah sakit jiwa yang ada di Dumai." Ucap bu susi yang sukses membuat mata ku bulat sempurna.

"Saya bu?" Tanya ku memastikan.

"Iya kamu, karna kamu yang saya percayakan. Jadi, blablabla..." ucap bu susi yang menjelaskan pekerjaan ku disana, padahal menurut ku, hal itu hanya menyita ongkos dan waktu saja.

--------
Ternyata tak seburuk yang ku kira, bukan daerah terpencil namun tak juga di bilang pusat kota. usai perjalan menuju rumah sakit, aku tak ingin membuang-buang waktu ku, langsung saja aku lakukan apa yang diperintah kan oleh bu susi pada ku, mulai dari mendata sampai memeriksa kondisi fisik maupun sikap dari pasien. Tak perlu waktu lama, perkerjaan itu selesai tepat jam 3 sore.

Bruuuk! Suara yang terlahir dari benturan antara dua buah benda nyaris membuat seisi rumah sakit berguncang, sepertinya aku menabrak sesuatu yang besar di depan ku, ponsel yang ku pegang tadi terjatuh ke lantai, saat aku selesai mengambil nya dan mencoba untuk melihat kearah orang yang tadi ku tabrak, sekalian minta maaf lah pikirku.

"Maa.. af, saya tid." Belum selesai aku meminta maaf, tiba tiba badan ku mematung dengan sendirinya, mulut ku bahkan terdiam begitu saja membentuk huruf O, betapa tidak. Orang yang tadi aku tabrak adalah orang yang selama ini aku rindu kan.

"Kak eza." Ucap nya sedikit kaget "kok?" Sambung nya lagi.

"Iya, hm.. maaf ya deko." Ucap ku agak canggung dengan situasi seperti ini.

"Eh, iya nggak apa kok kak, sambil duduk kita ngobrol sebentar ya kak, udah lama ni nggak keteme." Bhaak, ucap nya tadi nyaris membuat ku semakin bingung. deko yang dulu ku kenal bukan lah seperti ini, orang yang dingin seperti es bisa berubah jadi? Ooh sungguh 3 tahun yang merubah segala nya batinku.

Cukup lama kami ngobrol tentang pekerjaan kami masing masing, dia pengusaha kafe yah bisa dibilang sukses, betapa tidak? Dia sudah memiliki cabang di dumai 3 buah dan di pulau jawa ada 2 buah. Gilaa pikir ku, baru 2 tahun lalu dia tamat SMA dan sekarang sudah memiliki banyak usaha. Aku bertanya ini dan itu tentang dia dan untuk apa dia kemari? Ke rumah sakit jiwa ini.

"Kakak masih ingat dengan sahid?" Tanya nya
"Iya, masih kok. Temen sekelas kamu yang atlet itu kan?" Tanya ku lagi.
"Iya kak, jadi deko kesini mau jenguk dia kak." Jawab nya dengan raut muka yang sudah berubah.
"Hah? Apa dia gila?" tanya ku berbisik.
"Iya kak, jadi setelah tamat kemarin, dia ditawari untuk tanding ke tingkat internasional, mungkin fisik nya belum kuat, tapi dia tetap aja ikuy pertandingan itu kak, dan dia akhirnya kalah." Terang nya.
"Daan akhrinya dia stres terus jadi seperti ini kak." lanjutnya lagi.

Usai bercerita tentang sahid, deko minta pin bbm aku dan dia pamit untuk jenguk sahid di dalam. Aku pun ikut pamit untuk balik ke pekanbaru, karna urusan ku disini selesai sudah.

------
"dreet... dreet." Kini giliran ponsel ku bergetar tanda ada bbm masuk. Langsung saja aku melihat nya, dan ternyata dari hana.

Hana- Mbak, ada info baru nih.
Tanisha- Apaan tu? Mbak lagi kerja nih na.
Hana- Mas rafi dan mbak ocha nggak jadi nikah.
Tanisha- Loh? Kenapa?
Hana- Nggak tahu mbak, ohya nanti malam ajak bapak sama ibuk nya mbak kerumah mas rafi, rapat lagi nih katanya.
Tanisha- Oh oke deh, ntar di sampein
Hana- Oke mbak.

-------
sampai di rumah, aku langsung saja nemuin ibu dan bapak

....

Sampai disini ya readers
Besok sambung lagi
Jangan lupa vote ❤

I Adore YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang