-2-

140 15 0
                                    

"Tadi eza mampir ke pantai bentar buk, pengen lihat suasana pantai jam-jam segini." Ucap ku sambil meletak kan tas sandang ku di atas tempat tidur.

"Iya? Yasudah yuk makan, kan kamu nggak mau makan lebih malam lagi dari ini." Ajak nya

Tanpa menjawabnya, aku langsung mengikutinya sambil memegang baju belakang ibuk ku dengan tangan ku.

"Bapak mana buk? Kok nggak kelihatan?" Tanya ku pada nya

"Bapak mu ke masjid, ada syuro tadi katanya." Jawab ibuk ku.

"Syuro mulu ya buk." Jawab ku lagi.

"Yaah, sama lah kayak kamu. Syuro melulu kerjaan nya." Jawab ibuk ku sambil menuangkan kuah sup sayur kesukaanku.

"Buk, sayur nya dibanyakin ya bu." Pinta ku pada ibu.

"Iya, ibu tau kok nak." Jawab ibu ku. Semenjak adik ku Vohasano Giharu pergi meninggal kan rumah ini untuk sekolah di akademi polisi, aku menjadi lebih manja dari biasanya. Yap, kami hanya 2 bersaudara, aku dan adik calon polisi ku.

"Gimana tadi nak, kerjaan nya? Lancar nggak?" Tanya ibu ku sambil memberi semangkuk sup penuh dengan sayur pada ku lalu duduk tetap berhadapan dengan ku.

"Makasih bu, alhamdulillah sih buk, lancar lancar aja. Tapi, tadi ada pasien yang ganggu eza bu." Ucap ku setelah mendorongakan sendok berisi sayur ke dalam mulut ku.

"Astagfirullah, lagi?" Ucap ibuk ku.

"Enggak buk, ini dengan orang yang berbeda, pasien ini selalu mengatakan hal-hal yang buruk akan terjadi pada eza buk, itu membuat hati eza ngga tenang buk." Ucap ku lirik.

"Ibuk kira kamu dicakarin atau di tarik tarik lagi bajunya sampe robek."ucap ibu ku menenangkan ku, maklumlah aku bekerja di rumah sakit jiwa sebagai perawat. Sebenarnya aku hanya lulusan SMA, dengan jurusan IPA, namun karna abang sepupu ku kerja disana dan bisa dibilang cukup terpandang, lalu aku ikut tes psikologi, menyerah kan nilai rapor SMA ku pada abang sepupu ku yang kebetulan ia yang mengetes ku pada waktu itu. Dan Hasil nya alhamdulillah tidak mengecewakan ku dan keluargaku, aku dan 2 orang yang lain nya yang ikut melamar pekerjaan lolos semua. Ya, namanya Bintang dan Aini.

"Alhamdulillah enggak kok bu, cuma ya aneh aja perasaan eza bu." Ucapku lagi

"Iya deh, ibuk tinggal nonton tv ya, dihabisin loh sup sama nasi nya." Perintah ibuk ku lembut. Aku pun mengangguk dan menyantap makanan yang sempat ku hentikan tadi.
----

Maaf kurang seru, ada ide alurnya seperti apa?

Vote and comment💕

I Adore YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang