-Dilema-

62 14 0
                                    

Foto diatas adalah rumah milik keluarga Tanisha
--------------

Sampai dirumah, aku langsung saja nemuin ibu dan bapak yang lagi duduk di depan tv.

"Assalamualaikum bu, pak." salam ku sambil mencium tangan ibu dan bapak.
"Waalaikumsala." Ucap keduanya.
"Buk, pak, kita disuruh datang kerumah mas rafi lagi, katanya ada rapat gitu." terang ku pada mereka.
"Iya, bapak tahu kok. Ini bapak sama ibuk mu lagi nunggu kamu pulang." Ucap bapak ku.
"Iya sayang, yaudah ganti baju aja nggak usah mandi biar cepet ya." Ucap ibu ku sambil mengelus kepala ku.
-----
Aku naik motor sendiri kerumah mas rafi sementara ibuk dan bapak ku naik motor juga berdua. nggak butuh waktu lama untuk kerumah mas rafi, sekitar 30 menit-an.

 nggak butuh waktu lama untuk kerumah mas rafi, sekitar 30 menit-an

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Assalamualaikum." Ucap kami bertiga, aku langsung menggandeng lengan ibuk ku saat kaki ku, ku langkahkan ke dalam rumah yang bisa dibilang cukup besar milik ibu dari mas rafi.

"Eeh, waalaikumsalam. Duduk sini mas mul(singkatan dari mulyono nama dari bapak ku) mbak am (singkatan dari nama ibuk ku suam)." Ucap bapak dari mas rafi.

Terlihat disana mas rafi yang sedang duduk menunduk disebelah ayah nya. Tak terlihat mbak ocha disekitar itu, mungkin terlambat pikirku, hanya perwakilan kecil dari keluarga mbak ocha.

"Buk, aku duduk deket hana ya di sana." Ucap ku pada ibuk ku sambil melirik kan mata ku kearah sudut ruangan berbeda tempat hana dan para sepupunya duduk.

"Hei!" Ucap ku agak berbisik pada hana sambil menepuk kecil paha nya.
"Hei mbak." Ucapnya padaku.
"Udah lama ya?" Tanya ku.
"Aah, enggak kok." Katanya padaku.

hana terlihat sedang memainkan ponsel nya, mungkin main game, pikirku.

Dreet.. dreet.. ponselku bergetar lagi. Langsung ku lihat siapa yang mengirim bbm padaku. Deko? dia bbm aku? Ini beneran? Ya ampuun😊. Sangking seneng nya kali ya, aku jadi senyum senyum sendiri dengan hp.

"Mbak? Senyum senyum sendiri. Gila apa ya mbak?" Tanya nya sedikit antusias sambil melirik lirik isi ponsel ku.
"Aah.. enggak kok na." Sambil menutup ponselku.

Dreet... dreet... lagi lagi ponselku bergetar. Cepat cepat aku lihat siapa yang bbm aku. Bener, deko bbm aku lagi, langsung saja ku cek isi pesan nya. Pesan nya, ya ampuun.. apa itu bener batin ku. Betapa tidak, baru juga kami bbm-an dan dia baru ketemu aku lagi kemarin, sekarang dia bbm aku dengan pesan seperti ini.

Deko- Maaf kak sebelumnya, deko baru bisa bilang ke kakak sekarang. Deko baru sadar kalo deko suka sama kakak sejak dulu, tapi deko takut kalo suka sama kakak kelas, deko takut kalo temen temen kakak pada ejekin deko, deko juga takut kakak nolak deko. Maaf karna waktu dulu deko sering nyuekin kakak, bersikap dingin ke kakak. dan sekarang deko sadar, deko sayang sama kakak, cinta sama kakak. Kakak mau terima deko jadi pacar kakak?

Pesan itu membuat perasaan yang dulu pernah aku buang jauh jauh, muncul kembali.
----
Belum sempat aku membalas pesan nya, hana malah menyuruh ku mendengar pembicaraan para orang tua di ruang tamu. Agak samar samar aku mendengar nama ku disebut sebut disana.

"Kok mbak denger kayak ada nama mbak disebut sebut didalam sana ya na?" Tanya ku pada hana.

"Itu mangkanya mbak, hana suruh mbak dengerin." Jawab hana.

"Iya, tapi mbak nggak terlalu dengar na, samar samar." Ucap ku pada hana.

"Iya sih mbak." Ucap hana sambil memanyunkan bibir nya kedepan.

------

Usai dari rumah mas rafi, aku langsung masuk kerumah dan menyalakan tv lalu disusul oleh ibuk dan bapak ku.

"Eza.." tegur ibuk ku.
"Ya buk, ada apa?" sambil melirik wajah ibuk ku.
"Biar bapak aja yang ngomong buk." Ucap bapak ku lagi. Kenapa bapak dan ibuk jadi sedikit tegang gini ngomong nya batinku.

"Sekarang umur eza kan udah hampir 21 tahun, udah gede ya kan?" Ucap bapak ku.
"Iya pak, kenapa emang nya pak?" Tanyaku.
"Ya, berarti kamu tahu dan bisa memilih yang mana yang bener, yang mana yang salah. Mana yang baik dan mana yang buruk. hm.... jadi, hm.. gini dulu deh, kamu tahu kan si rafi batal nikah sama pacar nya?" Tanya bapak ku.

"Iya pak, tapi ya cuma tau tau gitu aja pak." Jawab ku.

"Iya, si ocha ternyata sudah hamil duluan, tapi dengan laki-laki lain dan bukan dengan si rafi, karna itu si ocha nggak enak sama rafi dan keluarga rafi, jadi dia memutuskan untuk membatalkan pernikahan mereka yang 1 bulan lagi bakal diadakan, sementata semua persiapan sudah rampung, mulai dari gedung acara, catering, sampe tiket bulan madu. Dan itu semua nggak bisa di batalkan. Jadi nak, keluarga besar dari rafi setuju bahwa kamu yang gantikan posisi si ocha dalam pernikahan rafi. Kamu mau kan nak?" Ucap bapak ku panjang lebar. Tunggu, apa? Aku yang gantiin mbak ocha? Yang nikah sama mas rafi? Ini beneran? Aaah gila.

"Tapi pak,maaf. Eza belum bisa jawab sekarang." Ucap ku sambil menunduk.

"Yaudah, kamu sekarang masuk kamar ganti baju trus jangan lupa sholat, mohon petunjuk sama allah, biar di tunjuk kan jodoh mu. Si rafi atau orang lain. Tapi nak, ibuk harap kamu terima ya sayang." Ucap ibuk ku sambil mengelus kepala ku yang terbungkus jilbab.
----------

Maaf telat lagi ya reader😂
Jangan lupa vote❤
Makasiih

I Adore YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang