-Potret-

58 11 1
                                    

Waktu berasa begitu cepat, aku pun merasa ingin cepat-cepat waktu ini berlalu. Bagaimana tidak, besok adalah hari dimana aku dan mas rafi bertemu lagi. Sebenarnya aku bahagia dengan pernikahan ini, tapi saat melihat sikap mas rafi kemarin, aku mulai ragu. Padahal aku rela tinggal kan deko demi dia. Tapi, sikap nya berubah dingin seperti itu.

Waktu sudah hampir tengah malam, hal yang sebaiknya dilakukan anak gadis untuk tidur. Sementara aku? Aku masih mengotak ngatik ponselku. Membicarakan masalah ku ini dengan para sahabat ku, mereka memberikan solusi dan juga menenangkan ku. Kali ini aku tak cerita sama ibuk ku, aku takut dia kecewa, karna mas rafi dulu sangat lah beda dengan sekarang(mungkin beda hanya padaku saja). Yaah, cukup lama kami mengheboh di grup chatting, walau pun nggak nemuin solusi, tapi cukup lah untuk menetralkan isi hati.

------
Cekrek cekrek

Sorotan lampu studio yang menyilaukan berasa menusuk nusuk bola mataku.

"Rafi senyumnya, yaak. Tahan ya 1,2,3 cekrek." ucap Fotografer yang kebetulan teman dari mas rafi.

satu foto resmi jadi, kini giliran ganti baju untuk foto selanjutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

satu foto resmi jadi, kini giliran ganti baju untuk foto selanjutnya. usai ganti baju kedua, aku agak merasa risih dengan baju yang agak membentuk tubuh ku.

 usai ganti baju kedua, aku agak merasa risih dengan baju yang agak membentuk tubuh ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cepet ganti baju nya, masih ada lagi tapi nggak disini." Ucap mas rafi tanpa ekspresi. Ya allah, tanpa ekspresi begitu aja, kamu tetap ganteng mas batinku.

-----

Baju yang tadi nge bentuk tubuh, nah yang sekarang malah ribet banget make nya, demi mas rafi mah aku kayak gini, kalo enggak mah ya ogah banget

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baju yang tadi nge bentuk tubuh, nah yang sekarang malah ribet banget make nya, demi mas rafi mah aku kayak gini, kalo enggak mah ya ogah banget.

"Oke, sudah cukup hari ini ya fi, sukses buat acara lu selanjutnya." Ucap fotografer yang ku tahu bernama zidan. "btw, dapet dari mana tuh cewek bro, nggak bisa dibilang langsing sih, tapi seksi bro. Trus kayak nya pake hijab dalem ya? Jadi kayak abi-abi dong lu entar nya, ada jenggot jenggot aduhai dan jubah jubah nan wow." Timpa nya lagi yang ku dengar agak samar-samar. Gila! Ni temen nya mas rafi mulut nya, trus mas rafi nya kenapa cuma senyum aja, di belain kek batinku.

"Oke bro, makasih ya. ane pamit nih ya. Assalamualaikum." Ucap mas rafi sambil bersalam dengan zidan.

"Yuk." Ucapnya sambil memegang tangan ku. Tunggu! Apa? Dia pegang tangan ku? Ini beneran dan bukan mimpi kan?

-Rafi pov-

Sebenarnya aku agak tak tega melihat wanita se sholeha eza aku acuhkan. Bukan aku tak suka padanya, tapi aku belum siap jika yang menggantikan wanita kejam itu adalah eza. Eza dan ocha adalah sosok yang berbeda, aku suka sikap manja dari ocha, tapi aku juga suka sikap tegar dari eza calon istriku. Ya Allah beri aku kemudahan untuk mencintainya batinku.

Pikiranku melayang entah kemana-mana memikirkan orang yang tepat berada di depan ku saat ini, manis! Sungguh manis sekali engkau tersenyum. Aku ingin pemotretan ini berakhir secepatnya, bukan aku tak suka senyumnya. Hanya saja.. itu membuat jantungku bak selesai berlari mengelilingi bumi tanpa henti.

"Yuk!" Ucapku sambil menarik tangan nya. sungguh nafsu yang tak bisa ku netralkan. Seharusnya aku tak memegang tangan nya, ooh.. apa yang telah ku perbuat? Apa dia akan marah padaku saat ini? Karna aku memegang tangan nya? Tapi, kenapa dia malah diam saja? Aah.. dia lebih membuatku gila!

--------

Malam ini aku duduk di teras depan rumah sambil ditemani oleh kopi putih dan tab kerjaku. Ya, selain menjadi seorang polisi, aku juga memiliki usaha sampingan yang sudah ku rintis 12 bulab terakhir. Hanya sebuah kos-kosan menengah ke atas dan dua buah toko baju dan ruko-ruko tingkat 3. Semua itu hanya kulihat dari kejauhan, aku menyerahkan tugas itu pada sepupuku irfan.

Aku membuka akun sosmed yang kumiliki, aku teringat bahwa waktu itu aku sempat meberikan pin bbm ku pada eza, apa dia invite aku? Ku cek ulang, dan ternyata nihil, dia tak invite pin bbm aku. Hm.. cek instagram deh, siapa tahu ada yang ku tahu lebih jauh tentang nya. Baru ku cari dan menemukan akun milik nya.

"Rafii... kamu dimana sayang?" Ku dengar mama memanggilku dari dalam.

"Rafi disini ma, ada apa?" Sambil ku lambai lambaikan tangan ku kearah pintu yang terbuka. Dan kulihat mama ku berjalan mendekat kearah ku.

"Eeh.. kok disini sih? Ucap mama sambil duduk disebelah ku.

------

Huhaah... lama amat ya update nyaa😂
Maaf😹
Yang nge baca, ngevote juga dong😂 biar ramee. Sepi bangeet😭

I Adore YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang