(2)

799 73 5
                                    


    Rencana pertama ku sudah berhasil. Lee sungjong sudah menjadi teman ku dan kami sudah satu minggu berteman. Waktuku hanya tinggal satu minggu lagi tapi aku rasa aku tak perlu membuat banyak rencana karna gadis itu memang sudah lebih dulu jatuh cinta padaku. Ini sangat mudah.

   Ah, ngomong ngomong aku agak marah sekarang karna ternyata alasan kenapa teman teman ku itu tidak memberi kabar dan kuliah karna mereka pergi berlibur dan mereka sama sekali tidak mengajakku. Tau tau tadi malam mereka mengabari ku dan mereka sudah di hawai. Mereka bilang aku tak perlu ikut karna aku harus menyelesaikan taruhan nya. Mereka juga bilang akan pulang saat aku sudah menyelesaikan taruhan nya.

  Apa apaan itu. Aku sendiri yang bekerja dan mereka malah bersantai santai. Ah, kalau begini  Aku harus segera menyelesaikan taruhan ini secepatnya.

   Aku berjalan di koridor bersama dengan sungjong menuju ke kantin. Banyak gadis gadis yang berbisik bisik pada kami.  Mereka memuji ku tapi menghina sungjong karna berjalan bersamaku.  Gadis itu hanya diam saja tanpa merepotkan mereka, sepertinya dia sudah terbiasa dengan semua hinaan seperti itu.

  Kami memang semenjak berkata untuk berteman jadi sering menghabiskan waktu bersama saat di sekolah dan saat pulang sekolah aku akan mengantar nya pulang.

Sungjong itu gadis yang baik dan polos. Dia selalu menuruti apa yang aku katakan padanya. Tak pernah sekalipun dia membantah kata kataku. Dia gadis yang ramah dan ceria hanya saja didepan orang yang tak dikenalnya dia kan jadi sangat pemalu.

   Setelah sampai di kantin kami memesan makanan dan makan bersama diselingi pembicaraan tentang hal hal konyol yang tak penting.

Meskipun banyak bercerita satu sama lain tapi sungjong tak pernah sekalipun menceritakan tentang keluarganya. Juga tentang memar yang ada di tubuh nya. Dia hanya tersenyum saat aku bertanya dan akan menganti topik pembicaraannya.

"Sungjongie, apa kau punya waktu nanti malam ?"

"Ada.   memangnya kenapa oppa"

"Aku ingin mengajak mu jalan bersama ku. Aku bosan dirumah karna orang tua ku sedang diluar negri dan teman teman ku juga menghilang entah kemana, jadi aku ingin pergi jalan jalan bersama mu. Kau mau  kan?"

"Iya, oppa aku mau"

    Benar kan? Sudah ku bilang dia tak pernah menolak apa pun itu permintaan ku. Malam ini aku bertujuan untuk segera mengakhiri taruhan ini. Aku akan mengajaknya jalan bersama dan aku akan menembaknya saat itu juga. Aku memacari nya dan aku akan mendapatkan pengakuan dari teman teman ku juga sebuah mobil sport keluaran terbaru.

    Aku akan berpacaran dengan nya selama beberapa minggu dan baru Aku memutuskannya. Sebenarnya aku agak merasa bersalah sih karna memanfaatkan gadis sebaik dia sebagai barang taruhan. Tapi aku sudah terlanjur setuju dengan taruhan ini.

*****

  Malam ini aku sudah berpenampilan dengan sekeren mungkin karna akan menjadikan seorang gadis sebagai pacarku. Meskipun aku tau dia akan tetap menerima ku apapun penampilan ku.

"Pak jang tolong ke kamar ku sekarang juga"

"Baik tuan muda"

   Setelah memanggil pak jang dengan telpon rumah, beberapa menit kemudian pak jang sudah berada di kamarku. Pak jang adalah  salah satu orang kepercayaan  ayahku. Beliau telah mengabdi begitu lama pada keluarga kami.

"Tuan muda memanggil saya"

"Iya, aku ingin taman di tengah kota dikosongkan sekarang dan buatlah suasananya se romantis mungkin. Aku ingin berkencan dengan seorang gadis disana"

Love Is Not a lieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang