Chapter 14 : Aku Menantangmu!

53 5 5
                                    

Sebelumnya

"Sebenarnya ..., roh pelindung itu apa?" tanya Keyle tanpa berpikir.

"Mereka adalah arwah yang cukup baik untuk naik ke langit namun tak bisa melakukannya. Jadi aku membuat mereka melakukan beberapa hal pada Bumi dan sebagai gantinya aku akan membantu mereka naik ke langit," tutur Yang Mulia.

Keempat gadis itu mengangguk-ngangguk mengerti. Lalu keheningan mulai datang menyelimuti.

"Oh iya, sebenarnya..., tempat apa ini? Dan apa hubungan Anda dengan Tuan Sato?" Akhirnya Hanamelontarkan pertanyaan yang ingin ditanyakan mereka sebelum pembicaraan melebaritu.

===

14

"HEEEII ...! KALIAAAN ...!!"

Suara melengking itu menginterupsi kegiatan putus asa mereka. Dengan lemas kelima gadis itu menoleh ke belakang dan mendapati Leona yang sedang berlari dari kejaran Rouge yang hampir mengamuk.

Sementara mereka terbengong melihat Leona, Gadis Singa itu perlahan sampai di depan mereka. Ia mengerem dengan susah payah lalu membalik tubuh menghadap Rouge.

"Hei, Iblis Jelek!" dengan lantang Leona memanggil. Yang dipanggil hanya menggeram marah sambil meremas kepalan tangan yang siap digunakan untuk meninju Leona. "Aku menantangmu! Bertarunglah denganku!"

"Heh, kau meremehkanku ya?" Rouge sedikit terkekeh sambil berjalan pelan-pelan.

"Tapi kau harus membuatkan Dark Portal bila kalah!" seru Leona tanpa mendengarkan ucapan Rouge.

"Hmm .... Bagaimana kalau kau yang kalah?" tanya Rouge.

"Hah?" Leona terdiam sebentar karena tidak memikirkan hal tersebut. "Umm ..., kami akan menyerahkan diri deh! Terserah kau mau meng-apakan kami," ujar Leona tak acuh.

"EEEH?!"

"Mengapa kami ikut dipertaruhkan?"

"Kami tidak tahu apa-apa lho!"

"Jangan seenaknya menentukan!"

Berbagai protes itu ditanggapi Leona hanya dengan satu kalimat. "Kalau aku menang 'kan kalian juga ikut memasuki portalnya!"

Kelima gadis itu terdiam sejenak.

"Memangnya kau bisa bertarung?"

"Ah, ya! Wajahmu saja tidak meyakinkan!"

"KALAU KALIAN INGIN KELUAR DARI TEMPAT INI DIAM DAN BERSORAKLAH UNTUKKU!"

"Shadow Spears!"

Whussh!

Beberapa garis hitam panjang dengan ujung runcing melesat menuju perut Leona. Untung saja gadis itu sempat bereaksi dengan melompat ke samping.

"Hei, kau curang! Aku sama sekali belum siap tahu!" jerit Leona sambil menunjuk-nunjuk wajah Rouge.

"Memang siapa yang bilang kalau aku harus menunggumu selesai mengobrol dulu?" sahut Rouge dengan tenang.

"Cih, sialan!" umpat Leona. "Kita belum menentukan keadaan 'kalah'nya!"

Hening sejenak, lalu terdengar sahutan. "Kalah berarti kehilangan kesadaran." Ujar Rouge dengan nada yang tampak tak boleh didebat.

"Oh, baiklah kalau begitu," ujar Leona. Ia menunduk sebentar, lalu tiba-tiba melesat menyisakan asap debu.

Shin Sekai [HIATUS]Where stories live. Discover now