I

5.3K 536 32
                                    


Mustahil jika aku tak cemburu.

Aku manusia, aku pun ingin mendapat kasih sayang.

Tapi,

Aku tak dapat melakukan apapun.

.

.

Yunho sudah memasukan mobil mewah milik Jaejoong, tuan mudanya tersebut ke dalam garasi. Saat ini ia berjalan menuju Jaejoong yang sedang berbincang dengan kedua orang tuanya. Jujur saja Yunho sangat malas berinteraksi dengan Jaejoong, tetapi apa dayanya? Ia hanya seorang anak pembantu yang memang di takdirkan untuk menjadi pesuruh.

"Tuan muda, mobil anda sudah saya masukan kedalam garasi." Ujar Yunho dengan menyerahkan kunci mobil tersebut kepada Jaejoong.

"Ya. Sudah sana kau pergi." Ujar Jaejoong, Yunho pun mengangguk. Jihoon dan Taehee hanya mampu menggeleng melihat sikap Jaejoong yang tak pernah bersahabat dengan Yunho.

"Joongie, bersikaplah sopan sayang." Ujar Taehee.

"Umma jangan membela anak pembantu itu selalu. Ck! Anak pembantu tetapi sekolah di tempat yang elit. Benar-benar tak tau malu." Sindir Jaejoong dengan melirik Yunho, Yunho hanya mampu mengepalkan tangannya dan menahan emosinya.

"Joongie, anak pembantu atau pun itu kita semua sama di mata Tuhan, jangan menghina orang seperti itu!" bentak Taehee, Jaejoong hanya mampu mengeram kesal.

"Yunho lagi Yunho lagi! Anak kalian itu aku atau dia?!" kesal Jaejoong.

"Astaga sayang. Kenapa kau seperti ini hn? Kau salah sangka." Jaejoong hanya mampu mendengus sebal dan pergi dengan kesalnya, Taehee sudah memanggil Jaejoong, tetapi tak sahutan sama sekali, hanya terdengar bantingan keras pada pintu kamar Jaejoong.

Taehee pun menghampiri Yunho, ia tau saat ini kondisi Yunho yang tak nyaman.

"Yun-.."

"Aku tak apa Nyonya. Sebaiknya aku pergi dulu, banyak pekerjaan yang harus aku kerjakan." ujar Yunho tersenyum, entah mengapa rasanya Taehee sangat sesak saat melihat wajah Yunho yang tampak miris. Taehee hanya memandang Yunho yang semakin menjauh. Terdengar suara helaan nafas berat Jihoon.

"Sebaiknya kau pun jangan terlalu memperlihatkan perhatian mu terhadap Yunho sayang." ujar Jihoon, tetapi Taehee hanya menatap tak suka akan ucapan Jihoon.

"Apa maksudmu?"

"Kau tau bukan, Joongie merasa kau lebih memperhatikan Yunho, dan wajar jika ia kesal." Jelas Jihoon, tetapi sekali lagi Taehee tak pernah setuju dengan ucapan Jihoon.

"Joongie seharusnya tak seperti itu, ah anak itu selalu saja, kapan manjanya berubah." Jihoon kembali menghelakan nafas beratnya, Taehee mengapa begitu keras kepala, dan ia tak pernah ada jeranya untuk membela Yunho, untuk saat ini Jihoon hanya memilih diam.

.

.

Yunho berjalan menuju halaman belakang mansion tersebut, tetapi tiba-tiba Min Ah menarik kasar tangannya. Yunho hanya menghelakan nafas dan menatap malas Min Ah, ia sangat tau apa yang akan Min Ah katakan, dia pasti akan menghakimi bahkan menyudutkan Yunho.

"Apa yang kau lakukan pada tuan muda?" tanyanya yang terdengar kesal.

"Tidak ada." Jawab singkat Yunho.

"Bohong! pasti kau melakukan kesalahan lagi padanya. Kau itu tuli atau apa Yun, sudah aku katakan jangan terlalu dekat tuan dan nyonya, kau itu hanya anak seorang pembantu. Ingat." Kepala Yunho terasa ingin pecah setiap hari bahkan setiap menitnya ia harus mendengarkan ocehan Min Ah yang tiada henti menekankan status Yunho di mansion tersebut.

Lies✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang