V

4.4K 462 13
                                    

Percayalah, dan yakinlah pada cintaku ini.

.

Yunho kembali menuju kamarnya, tempat yang selama ini ia tempati di masion megah tersebut, kamar yang begitu sempit untuk ukuran kamar-kamar di rumah tersebut, tetapi baginya ini tempat yang begitu nyaman, tempat inilah ia tumbuh menjadi dewasa, dan di sinilah ia dapat melihat orang-orang yang begitu ia sayangi, Ummanya, Jaejoong, Taehee, dan Jihoon. Tak perlu harta berlimpah bagi Yunho, ia hanya butuh Tuhan memberikannya waktu yang begitu lama agar ia dapat terus bersama orang-orang yang ia sayangi.

Min ah memasuki kamar Yunho, ia tersenyum simpul melihat Yunho kembali. Min ah belum sempat memeluk Yunho karena Taehee seperti menguasai Yunho, apakah itu ikatan batin seorang ibu? Fikir Min Ah.

"Biar Umma yang merapikan pakaianmu. Apa kau sudah makan hn?" Tanya Min ah, jujur saja ada rasa canggung karena Min Ah tak pernah memperlakukan Yunho baik selama ini. Yunho pun tersenyum, bahkan ia melarang Min Ah yang hendak merapikan pakaian Yunho.

"Biar Yunho saja yang merapikannya Umma." Min Ah pun mengangguk.

"Bagaimana kabarmu selama ini? apa kau dapat tempat tinggal yang layak?" rasanya begitu senang saat ummamu memperhatikanmu, mungkin itulah perasaan Yunho saat ini, bahkan senyum terus menerus terukir di wajahnya.

"Yunho selalu baik Umma. Terima kasih mengkhawatirkan Yunho."

"Jangan tinggalkan Umma lagi, apapun itu. Mengerti? Umma tak mau kehilanganmu, berlakulah baik agar kau terus disini. Disisi Umma. Mengerti? Hiks. Kau satu-satunya yang Umma miliki, Umma mohon jangan tinggalkan Umma." Min Ah menunduk dan menangis, Yunho sangat begitu senang saat Min Ah berkata seperti itu, ini nyata bukan? Yunho segera memeluk Min Ah, memeluknya dengan begitu erat.

"Yunho akan terus disini, bersama Umma. Umma jangan khawatir." Itu janji Yunho, ia tak akan pergi apapun yang terjadi, apakah Yunho bisa menepatinya? Atau hanya akan menjadi dusta nantinya? Bagaimana Yunho bisa menepati janji itu jika kenyataan selama ini Min Ah telah merubah takdir Yunho sedari lahir, apakah Min Ah akan mendapat pelukan hangat Yunho seperti sekarang ini? atau hanya makian? Min Ah benar-benar takut akan hal yang akan terjadi nantinya.

.

Jaejoong sedang asik memperhatikan Yunho dari balkon kamarnya saat ini, bahkan ia tersenyum melihatnya, sesegera mungkin Jaejoong mengambil ponselnya dan nampak menghubungi seseorang.

"Yun, aku merindukanmu. Kau cepat ke kamarku." Ujar Jaejoong.

"Tidak ada penolakan, ini perintah. Aku tunggu, jarakmu sekarang ke kamarku hanya 3 menit, aku melihatmu sayang." Jaejoong terkekeh saat mata Yunho menatapnya dari bawah, Jaejoong segera melambaikan tangannya.

"Cepatlah." Ujar Jaejoong kembali, setelahnya ia memutuskan komunikasinya. Jaejoong melihat Yunho segera berjalan kedalam rumah tersebut, Jaejoong pun segera berlari ke dalam kamarnya untuk menunggu Yunho. Tak lama ketukan pintu terdengar. Secepat mungkin Jaejoong membuka pintu tersebut dan menarik Yunho ke dalam, tak lupa Jaejoong menutup kembali pintu tersebut.

"Aku merindukanmu, kau lama sekali merapikan pakaianmu." Ujar Jaejoong manja, ia pun memeluk Yunho. Yunho hanya mampu terkekeh menanggapi sikap manja Jaejoong, Yunho mencium dengan begitu lembut kening Jaejoong.

"Tadi Umma mengajakku berbicara sebentar, lagi pula aku tidak mungkin seluasa menemuimu selalu, apalagi untuk masuk kedalam kamarmu." Jaejoong pun mengangguk paham, saat ini ia merebahkan kepalanya di dada Yunho, berkali-kali Yunho mengecup pucuk kepala Jaejoong dan menghirup aroma segar darinya.

Lies✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang