IV

4.5K 495 11
                                    



4 minggu telah berlalu, selama 4 minggu itu pun Yunho menjalani terapi secara rutin hingga saat ini ia mampu berbicara kembali, Jaejoong pun senang karena perlahan penyakit Yunho menghilang. Setelah Yunho menganggap dirinya sudah sehat, Yunho meminta Jaejoong untuk menghentikannya untuk berobat, Yunho mau pun Jaejoong terus saja berdebat akan ini, tapi Yunho sudah tak ingin untuk terus kembali mengontrol kondisinya, ia sudah sangat yakin akan kesehatannya tersebut.

Hari ini Yunho dan Jaejoong sedang berjalan bersama setelah menjalani terapi Yunho yang terakhir.

"Aahhh akhirnya aku dapat bernafas lega setelah kau kembali dapat berbicara Yun." ujar Jaejoong tersenyum, Yunho pun ikut tersenyum mendengarnya.

"Ya, aku sangat berhutang padamu tuan muda."

"Berhenti bilang seperti itu, kau pun seperti kemarin karena ulahku, jadi wajar saja aku bertanggung jawab dengan semua ini." ujar Jaejoong, Yunho pun mengangguk mendengarnya.

"Ah ya, satu lagi. Jangan panggil aku tuan muda, bukankah kita sudah memutuskan untuk menjadi teman? panggil namaku saja Yun." ujar Jaejoong.

"Maaf aku ti-.."

"Ini perintah Yun." bantah Jaejoong, Yunho hanya terdiam mendengarnya. Jaejoong terkekeh melihat Yunho.

"Kau itu terlalu naif ya Yun." ujar Jaejoong, Yunho hanya mampu menyeritkan dahinya tak mengerti maksud Jaejoong.

"Appa Ummaku menyayangimu, berkali-kali aku melakukan tindakan jahat padamu tapi kau selalu saja diam, kau pun mengabaikan semua perbuatanku, bisa saja bukan Kau membalasnya, yang ku tau kau juga ahli berkelahi." ujar Jaejoong, Yunho kembali tersenyum. Ia menghelakan nafas beratnya sebelum membuka mulutnya untuk berbicara.

"Aku bukan orang seperti itu, lagi pula walau tuan dan nyonya menyayangiku, yang berhak atas Kasih sayang penuh mereka hanya anda, anaknya."

"Begitu? baguslah jika kau berfikir seperti itu, aku tak perlu cemaskan hal itu lagi, yang aku punya hanya appa dan umma jadi aku mohon, untuk yang satu itu jangan kau rebut." Yunho terkekeh dan mengangguk setelahnya, Jaejoong tersenyum melihat anggukan Yunho.

"Yasudah, aku ada tempat bagus, kau akan aku ajak kesana."

"kemana?"

"Nanti kau pun tau." Jaejoong dan Yunho pun pergi, Jaejoong berjanji pada dirinya sendiri tak akan melakukan perbuatan gila lagi setelah ini.

.

Bukannya Cinta di mulai dari persahabatan?

.

Min ah menatap penuh kejut terhadap orang yang kini berada di hadapannya.

"Woo bin-ah?" ujarnya, lelaki itu hanya tersenyum sinis melihat ekspresi yang ia dapati dari Min ah, sang mantan istrinya tersebut.

"Hai, lama tidak berjumpa ya, 4 minggu lalu aku bertemu dengan keponakan kesayanganku. Yunho." ujarnya, Min ah mencoba santai menanggapinya walau dalam hatinya ia sangat takut.

"Mengapa kau bisa ada disini?" Tanya Min Ah ketus, Woo bin tertawa geli mendengar pertanyaan yang Min Ah lontarkan.

"Kau ini kejam sekali, ternyata kau hidup bahagia disini, dan lagi yang ku dengar Yunho di perlakukan sangat baik oleh tuan dan nyonya di sini, wow memang keponakanku itu hebat."

"Berhenti bicara, jawab pertanyaanku, bagaimana kau bisa di sini? " Woo bin kembali tersenyum sinis.

"Aku dengar Mansion ini butuh tukang kebun, maka dari itu aku mengambil pekerjaan itu, ya dengan begini aku bisa hidup nyaman."

Lies✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang